Restoran Oden Ini Panaskan Kaldu yang Sama sejak 1945

Kamis, 24 Oktober 2019 - 02:34 WIB
Restoran Oden Ini Panaskan Kaldu yang Sama sejak 1945
Restoran Oden Ini Panaskan Kaldu yang Sama sejak 1945
A A A
TOKYO - Salah satu restoran oden tertua di Jepang, Otafuku telah memanaskan kaldu yang sama setiap hari sejak 1945 dan hanya menambahkan lebih banyak air ke dalamnya saat menguap. Ini mungkin terdengar menjijikkan bagi kebanyakan orang, tetapi cara ini dipercaya dapat membuat rasa rebusan oden menjadi luar biasa.

Dilansir Oddity Central, Oden merupakan sup tradisional Jepang yang direbus dalam kaldu. Makanan ini dinikmati para pecinta sayur dan daging, karena mengandung semua jenis bahan. Mulai dari telur, tahu dan sayuran hingga daging hiu, daging sapi, bakso ikan dan lidah ikan paus, tetapi rahasia kelezatannya adalah kaldu.

Banyak restoran Jepang bergantung pada stok utama -kaldu yang telah berulang kali digunakan kembali untuk merebus atau merebus daging- untuk memberikan rasa kaya pada oden mereka, tetapi tidak ada yang menggunakan batch yang sama lebih lama dari Otafuku. Kaldu oden yang sama sejak batch sebelumnya hilang pada 1945.

Dengan sejarah yang membentang lebih dari 100 tahun, restoran yang berbasis di Tokyo ini merupakan toko oden tertua di Tokyo, dan kaldu yang berusia 65 tahun bukanlah yang legendaris. Sama seperti sup mi daging sapi di Wattana Panich di Thailand, yang telah mendidih selama 45 tahun, kaldu di Otafuku tidak pernah dibuang.

Sebaliknya, setiap malam kaldu disaring dan dikeluarkan dari pot tembaga biasanya mendidih sehingga pot dapat dibersihkan. Kaldu kemudian dimasukkan kembali ke dalam panci dan ditutup semalaman, tetapi tidak didinginkan. Keesokan harinya, kaldu dipanaskan lagi, dengan bahan-bahan segar dan tambahan air yang sesuai kebutuhan.

Banyak restoran oden di Jepang berusaha keras untuk mempertahankan kaldu mereka selama mungkin, dan kaldu berusia 10 tahun bukanlah hal yang biasa. Namun, kaldu berusia 65 tahun di Otafuku, di distrik Asakusa Tokyo saat ini dianggap sebagai sup oden tertua yang ada.
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8802 seconds (0.1#10.140)