Waspada jika Anak Telat Bicara
loading...
A
A
A
Dipengaruhi Kemampuan Pendengaran
Pada kesempatan yang sama, dr Fikri Mirza Putranto SpTHT-KL dari RSUI memaparkan bahwa kemampuan bahasa anak juga dipengaruhi kesehatan pancaindranya, salah satunya kemampuan pendengaran. “Jika pendengaran terganggu, kemampuan bahasa anak pun akan terganggu. Diagnosis kemampuan mendengar anak dapat diketahui sejak anak baru lahir,” kata dr Fikri.
Saat seseorang tidak bisa mendengar, biasanya dapat dibantu dengan alat bantu dengar. Alat bantu dengar pada prinsipnya hanyalah amplifikasi atau penguatan. Karena jumlah sarafnya terbatas, energi suara yang masuk dari luar harus dikuatkan agar sampai ke otak.
Namun saat jumlah saraf pada rumah siput terbatas, sekuat apa pun alat bantu dengar dari luar tidak mampu menstimulasi rumah siput, sehingga alat bantu dengar tersebut tidak efektif. Implan koklea dapat menjadi salah satu penanganan dalam masalah ini (setelah memenuhi kondisi yang disyaratkan).
Implan koklea tentunya memiliki risiko, tetapi risiko ini dapat diatasi dengan persiapan, peralatan, dan tim yang memadai. Setelah melakukan implan koklea, anak tidak serta-merta dapat langsung mendengar, perlu ada terapi lanjutan. (Lihat videonya: 5 Orang di Tangerang Tewas Usai Minum Miras Oplosan)
Implan koklea ini hanyalah sebagai jendela pembuka, orang tua harus tetap merangsang kemampuan bahasa anak. Interaksi orang tua dan anak merupakan faktor penting dalam perkembangan bahasa.
“Orangtua yang bekerja sama menyelesaikan masalah anak dan aktif berkomunikasi dapat memengaruhi perkembangan IQ anak pascahabilitasi yang lebih tinggi," tutur dr Fikri. (Sri Noviarni)
Pada kesempatan yang sama, dr Fikri Mirza Putranto SpTHT-KL dari RSUI memaparkan bahwa kemampuan bahasa anak juga dipengaruhi kesehatan pancaindranya, salah satunya kemampuan pendengaran. “Jika pendengaran terganggu, kemampuan bahasa anak pun akan terganggu. Diagnosis kemampuan mendengar anak dapat diketahui sejak anak baru lahir,” kata dr Fikri.
Saat seseorang tidak bisa mendengar, biasanya dapat dibantu dengan alat bantu dengar. Alat bantu dengar pada prinsipnya hanyalah amplifikasi atau penguatan. Karena jumlah sarafnya terbatas, energi suara yang masuk dari luar harus dikuatkan agar sampai ke otak.
Namun saat jumlah saraf pada rumah siput terbatas, sekuat apa pun alat bantu dengar dari luar tidak mampu menstimulasi rumah siput, sehingga alat bantu dengar tersebut tidak efektif. Implan koklea dapat menjadi salah satu penanganan dalam masalah ini (setelah memenuhi kondisi yang disyaratkan).
Implan koklea tentunya memiliki risiko, tetapi risiko ini dapat diatasi dengan persiapan, peralatan, dan tim yang memadai. Setelah melakukan implan koklea, anak tidak serta-merta dapat langsung mendengar, perlu ada terapi lanjutan. (Lihat videonya: 5 Orang di Tangerang Tewas Usai Minum Miras Oplosan)
Implan koklea ini hanyalah sebagai jendela pembuka, orang tua harus tetap merangsang kemampuan bahasa anak. Interaksi orang tua dan anak merupakan faktor penting dalam perkembangan bahasa.
“Orangtua yang bekerja sama menyelesaikan masalah anak dan aktif berkomunikasi dapat memengaruhi perkembangan IQ anak pascahabilitasi yang lebih tinggi," tutur dr Fikri. (Sri Noviarni)
(ysw)