Studi: Spons Cuci Piring Bisa Menyebabkan Gagal Ginjal

Senin, 16 September 2024 - 22:40 WIB
loading...
Studi: Spons Cuci Piring...
Studi terbaru menemukan bahwa spons cuci piring yang ada di dapur bisa menyebabkan gagal ginjal. Benda ini dapat menjadi berkumpulnya bakteri berbahaya. Foto/Daily Wrap
A A A
JAKARTA - Studi terbaru menemukan bahwa spons cuci piring yang ada di dapur bisa menyebabkan gagal ginjal. Benda ini dapat menjadi berkumpulnya bakteri berbahaya, yang berpotensi menyebabkan penyakit serius yang sering kali disalahartikan sebagai patogen bawaan makanan.

Dilansir dari Times of India, Senin (16/9/2024), pengelolaan spons yang tepat, termasuk penggantian spons secara berkala dan mempertimbangkan alat pembersih alternatif, dapat membantu mengurangi risiko gagal ginjal .

Penelitian terkini menggarisbawahi jumlah bakteri yang mengkhawatirkan yang terkandung dalam spons cuci piring, yang berpotensi lebih banyak daripada mangkuk toilet. Hal ini bisa menimbulkan risiko yang lebih besar daripada toilet.

Dengan menampung hingga 54 miliar bakteri per sentimeter kubik, spons dapat mencemari semua yang dibersihkannya, dan meningkatkan risiko keracunan makanan. Terutama jika mempertimbangkan bahwa 5 persen ayam mentah dari supermarket dapat mengandung salmonella.



Insinyur biomedis di Duke University telah membuktikan bahwa spons dapur, karena strukturnya, berfungsi sebagai lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan mikroba. Kekhawatiran utamanya adalah bahwa penyakit yang sering dikaitkan dengan faktor lain, seperti makanan yang dikonsumsi, sebenarnya dapat ditelusuri kembali ke spons yang terkontaminasi.

Ini tidak hanya mencakup gastroenteritis ringan tetapi juga penyakit parah seperti meningitis, pneumonia, demam tinggi, diare berdarah, dan keracunan darah yang mengancam jiwa. Campylobacter, bakteri yang hidup di spons, yang sering kali berasal dari ayam yang kurang matang, susu yang tidak dipasteurisasi, atau kecambah dan produk olahan yang terkontaminasi, dapat menyebabkan diare, sakit perut, demam, dan mual.

Organisme lain yang ditemukan di spons, enterobacter cloacae, bagian dari flora usus normal, dapat menyebabkan infeksi parah jika orang tersebut mengalami gangguan kekebalan tubuh. Kondisi ini bisa menyebabkan masalah seperti pneumonia, septikemia, dan meningitis.

Sementara itu, e coli, yang terdapat di spons, biasanya dikaitkan dengan keracunan makanan, yang menyebabkan sakit perut, diare berdarah, dan komplikasi yang berpotensi mengancam jiwa jika tidak diobati. Salah satu bakteri feses yang berkembang biak di spons dapur adalah e coli, yang berisiko menyebabkan gagal ginjal. Sindrom uremik hemolitik adalah nama kondisi ginjal yang disebabkan oleh kontaminasi bakteri ini.



Klebsiella, bakteri lain yang umum ditemukan pada spons, merupakan patogen oportunistik yang dapat resistan terhadap antibiotik, yang menyebabkan infeksi parah seperti pneumonia dan infeksi saluran kemih. Moraxella osloensis, yang menyebabkan bau apek pada cucian, juga hidup di spons, sehingga menimbulkan risiko berbagai infeksi, termasuk lesi kulit dan radang sendi.

Salmonella, yang umumnya terkait dengan makanan atau air yang terkontaminasi, dapat berkembang biak di spons, menyebabkan demam, diare, dan kram perut, dengan gejala yang muncul dalam hitungan jam hingga seminggu. Staphylococcus adalah patogen lain yang ditemukan pada spons, yang dikenal sebagai penyebab infeksi kulit dan kondisi yang lebih parah seperti impetigo dan selulitis.

Spons juga dapat mengandung spesies proteus dan acinetobacter. Meskipun memanaskan spons dengan microwave dapat membantu mengurangi jumlah bakteri, pendapat tentang efektivitasnya beragam. Penelitian dari 2007 menemukan bahwa memanaskan spons dengan microwave dapat menghilangkan hingga 99,9 persen kuman. Merebus spons kurang efektif dibandingkan memanaskannya dengan microwave.

Untuk mengurangi risiko ini, penting menghindari kontaminasi silang dengan tidak menggunakan spons yang sama untuk membersihkan barang yang berbeda, seperti wadah daging mentah dan peralatan makan.
Selain itu, hindari meninggalkan spons di genangan air, masukkan spons ke dalam microwave selama dua menit untuk mengurangi jumlah mikroba, dan pertimbangkan untuk menggunakan sarung tangan pencuci piring guna meminimalkan kontaminasi kulit.



Membuang spons plastik secara sering tidak ramah lingkungan, jadi alternatif seperti spons berbahan dasar selulosa direkomendasikan. Bagi mereka yang tidak nyaman menggunakan spons, alternatifnya termasuk sikat gosok, sikat silikon, sikat logam sekali pakai, mesin pencuci piring, rendaman air sabun panas, dan pencucian kain lap piring secara teratur.
(dra)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1157 seconds (0.1#10.140)