Hansaplast Perkuat Komitmen untuk Berikan Edukasi tentang Pentingnya Penanganan Luka
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hansaplast kembali menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan pengetahuan mengenai perawatan luka melalui serangkaian kegiatan dalam rangka memperingati World First Aid Day (Hari Pertolongan Pertama Sedunia). Kegiatan ini berlangsung Agustus hingga September 2024.
"Pada 2024, kami bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Dinas Pendidikan untuk memberikan edukasi kepada 50.000 siswa dari 250 sekolah di lima provinsi melalui program ‘Anak Siaga Tanggap Rawat Luka’,” kata Yosephine Carolline, Senior Brand Manager Hansaplast Indonesia, belum lama ini.
Selain itu, Hansaplast meluncurkan kampanye baru bertajuk “Hati-Hati Jalani Hari #SediaHansaplastSebelumTerluka,” yang mencakup pembagian 10.000 paket P3K, termasuk 6.500 paket yang didistribusikan melalui kerja sama dengan Grab kepada konsumen dan pengemudi.
"Kolaborasi ini mendukung prioritas Grab dalam keselamatan berkendara dan diharapkan dapat meningkatkan pengalaman pengguna layanan kami," ujar Director of Grab for Business Roy Nugroho.
Dalam kampanye ini, Grab dan Hansaplast mengedukasi pengemudi tentang penanganan luka ringan, menambah nilai dalam memberikan layanan yang lebih aman dan nyaman.
Hansaplast juga aktif melibatkan tenaga kesehatan melalui berbagai program edukasi seperti Wound Care Academy, yang telah diadakan di 16 kota, serta First Aid Conference.
Dr. RR. Grace Cielia, MKK, perwakilan dari IDI, menyampaikan apresiasi terhadap program ini.
“Kami melihat banyak peluang bagi dokter di Indonesia untuk berperan sebagai First Aid Warrior, agar masyarakat lebih mandiri dalam memberikan pertolongan pertama pada luka," katanya.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, dr. Kevin Mak, seorang influencer medis, menyoroti pentingnya edukasi digital.
“Media digital kini menjadi sarana efektif untuk menyebarkan informasi, namun sering kali edukasi ini bersifat satu arah, sehingga tidak dapat dipastikan apakah masyarakat benar-benar memahami informasi yang disampaikan,” katanya.
Hansaplast sendiri termasuk pionir dalam hal edukasi perawatan luka melalui media digital dengan meluncurkan fitur “Tanya Luka,” yang memungkinkan konsumen berkonsultasi langsung dengan tenaga kesehatan melalui platform seperti Instagram dan WhatsApp.
Dengan berbagai inisiatif terus, Hansaplast terus menunjukkan dedikasi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya penanganan luka dan pertolongan pertama, sekaligus memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam bidang perawatan luka di Indonesia.
Lihat Juga: Gelar Pelatihan Pertolongan Pertama dengan MNC Peduli, PMI: Perbanyak Penolong di Masyarakat
"Pada 2024, kami bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Dinas Pendidikan untuk memberikan edukasi kepada 50.000 siswa dari 250 sekolah di lima provinsi melalui program ‘Anak Siaga Tanggap Rawat Luka’,” kata Yosephine Carolline, Senior Brand Manager Hansaplast Indonesia, belum lama ini.
Selain itu, Hansaplast meluncurkan kampanye baru bertajuk “Hati-Hati Jalani Hari #SediaHansaplastSebelumTerluka,” yang mencakup pembagian 10.000 paket P3K, termasuk 6.500 paket yang didistribusikan melalui kerja sama dengan Grab kepada konsumen dan pengemudi.
"Kolaborasi ini mendukung prioritas Grab dalam keselamatan berkendara dan diharapkan dapat meningkatkan pengalaman pengguna layanan kami," ujar Director of Grab for Business Roy Nugroho.
Dalam kampanye ini, Grab dan Hansaplast mengedukasi pengemudi tentang penanganan luka ringan, menambah nilai dalam memberikan layanan yang lebih aman dan nyaman.
Hansaplast juga aktif melibatkan tenaga kesehatan melalui berbagai program edukasi seperti Wound Care Academy, yang telah diadakan di 16 kota, serta First Aid Conference.
Dr. RR. Grace Cielia, MKK, perwakilan dari IDI, menyampaikan apresiasi terhadap program ini.
“Kami melihat banyak peluang bagi dokter di Indonesia untuk berperan sebagai First Aid Warrior, agar masyarakat lebih mandiri dalam memberikan pertolongan pertama pada luka," katanya.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, dr. Kevin Mak, seorang influencer medis, menyoroti pentingnya edukasi digital.
“Media digital kini menjadi sarana efektif untuk menyebarkan informasi, namun sering kali edukasi ini bersifat satu arah, sehingga tidak dapat dipastikan apakah masyarakat benar-benar memahami informasi yang disampaikan,” katanya.
Hansaplast sendiri termasuk pionir dalam hal edukasi perawatan luka melalui media digital dengan meluncurkan fitur “Tanya Luka,” yang memungkinkan konsumen berkonsultasi langsung dengan tenaga kesehatan melalui platform seperti Instagram dan WhatsApp.
Dengan berbagai inisiatif terus, Hansaplast terus menunjukkan dedikasi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya penanganan luka dan pertolongan pertama, sekaligus memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam bidang perawatan luka di Indonesia.
Lihat Juga: Gelar Pelatihan Pertolongan Pertama dengan MNC Peduli, PMI: Perbanyak Penolong di Masyarakat
(tsa)