Gandeng Desainer Indonesia, Serip Perkenalkan Produk Kolaborasi Perdana Chandelier Anthurium
loading...
A
A
A
JAKARTA - Serip, luxury brand produk lighting asal Portugal, dan desainer Indonesia Sammy Hendramianto Syamsulhadi bekerja sama melahirkan Anthurium, sebuah mahakarya lighting yang menakjubkan. Produk ini resmi diperkenalkan melalui pameran The Colours of Indonesia (TCOI), di Senayan City, Jakarta, pada 12 September 2024.
Koleksi terbaru Serip ini mengambil inspirasi dari tanaman hias Anthurium, yang lebih dikenal dengan nama Kuping Gajah di Indonesia. Terbuat dari perunggu cor yang dipadukan dengan kaca sebening kristal, keanggunan lampu gantung ornamental Anthurium terpancar paripurna di Sunset at Batujimbar Bathroom di TCOI dengan panjang 3 meter dan berat sekitar 100 kilogram.
Perunggu adalah noble material yang tidak akan berkarat sehingga sangat cocok untuk iklim tropis dan lembab seperti di Indonesia. Proses pembuatan chandelier Anthurium ini dimulai dengan pembuatan moulding dengan teknolgi sand-casting dari daun tanaman anthurium asli, serta membuat cetakan yang detail untuk elemen premium kaca dan perunggu. Struktur chandelier juga dengan teknik cetakan pasir atau sand-casting dari batang pohon asli, selaras dengan filosofi desain Serip yang mengangkat elemen alam dan mewujudkannya menjadi karya seni yang indah dari setiap produknya.
Perpaduan material perunggu dan kaca ini memastikan bahwa karya tersebut selaras dengan lingkungan sekitar, serta memberikan keindahan dan keanggunan pada ruangan. Selain itu, setiap buah lampu Serip dibuat dengan tangan oleh para seniman Serip, memberikan ciri unik di setiap produk, menjadikan Anthurium sebagai karya seni eksklusif yang layak dikoleksi para pecinta seni.
Desainer interior Sammy Hendramiatno Syamsulhadi menjelaskan, saat tawaran kolaborasi dari Serip datang di awal tahun 2024, dia mengetahui bahwa produk ini akan ditampilkan di area kamar mandi di TCOI 2024 yang mengusung tema Summer Home. Oleh karena itu, Sammy memutuskan untuk menampilkan elemen outdoor yang elegan dan bernuansa tropis untuk memperkuat konsep vacation home.
“Koleksi Anthurium ini bagus ditempatkan di ruang makan, library, living room, pantry, bathroom, atau ruang-ruang semi private. Produk Serip ini juga dapat dibuat custom sesuai keinginan klien,” kata Sammy.
Menurut Sammy, salah satu hal berkesan dari kolaborasi dengan Serip ini adalah waktu yang relatif singkat, hanya sekitar delapan bulan untuk pengerjaannya. Namun Sammy yang sudah mengenal Serip sejak menghadiri pameran Maison Object Asia di Singapura di tahun 2015 berhasil melakukan proses penyusunan konsep, ide, dan inspirasi desain dalam satu bulan.
“Saya memilih daun Kuping Gajah sebagai inspirasi desain karena ranting dan daun merupakan salah satu karakter desain Serip yang kuat dan disukai. Selain itu, tanaman hias ini banyak ditemui di Indonesia, serta memiliki karakter anggun yang abadi dan tak lekang oleh waktu,” jelas Sammy.
Sammy merupakan salah satu pengagum produk Serip yang kerap menampilkan bentuk ranting dan daun serta bentuk organik alami lainnya. Pada TCOI 2016 Sammy bahkan menyertakan satu buah chandelier Aqua collection di showcase-nya yang bertema The Songket Boutique.
Setelah menyelesaikan chandelier sebagai seri pertama dalam koleksi Anthurium, Sammy sedang melakukan pengembangan produk seri-seri berikutnya, antara lain wall lamp, standing lamp dan table lamp, yang diharapkan dapat selesai di awal tahun depan.
CEO Serip Indonesia Martin Lim menjelaskan, Serip memilih Sammy sebagai mitra kolaborator karena founder SHS Associates itu memiliki konsep desain yang selaras dengan produk-produk Serip.
“Kami sudah mengenal Pak Sammy dan konsep desainnya sejak 2015. Beliau juga kerap menyertakan produk-produk Serip dalam karyanya. Kami merasa ada kecocokan visi dengan Pak Sammy, maka kami menawarkan kolaborasi ini,“ ungkap Martin.
Martin menyatakan, selain menambahkan unsur keindahan pada sebuah ruangan, setiap produk decorative lighting Serip menjadi sebuah karya seni eksklusif karena proses produksi dilakukan dengan tangan oleh para seniman.
Serip, perusahaan Portugis yang didirikan pada 1961, memiliki spesialisasi dalam pembuatan konsep, merancang, dan produksi karya iluminasi yang terinspirasi dari alam, serta menerjemahkan keunikan elemen organik menjadi karya seni. Adapun Serip Indonesia dimulai di tahun 2012, dan membuka outlet perdana di Jakarta Design Center pada 2016.
Koleksi terbaru Serip ini mengambil inspirasi dari tanaman hias Anthurium, yang lebih dikenal dengan nama Kuping Gajah di Indonesia. Terbuat dari perunggu cor yang dipadukan dengan kaca sebening kristal, keanggunan lampu gantung ornamental Anthurium terpancar paripurna di Sunset at Batujimbar Bathroom di TCOI dengan panjang 3 meter dan berat sekitar 100 kilogram.
Perunggu adalah noble material yang tidak akan berkarat sehingga sangat cocok untuk iklim tropis dan lembab seperti di Indonesia. Proses pembuatan chandelier Anthurium ini dimulai dengan pembuatan moulding dengan teknolgi sand-casting dari daun tanaman anthurium asli, serta membuat cetakan yang detail untuk elemen premium kaca dan perunggu. Struktur chandelier juga dengan teknik cetakan pasir atau sand-casting dari batang pohon asli, selaras dengan filosofi desain Serip yang mengangkat elemen alam dan mewujudkannya menjadi karya seni yang indah dari setiap produknya.
Perpaduan material perunggu dan kaca ini memastikan bahwa karya tersebut selaras dengan lingkungan sekitar, serta memberikan keindahan dan keanggunan pada ruangan. Selain itu, setiap buah lampu Serip dibuat dengan tangan oleh para seniman Serip, memberikan ciri unik di setiap produk, menjadikan Anthurium sebagai karya seni eksklusif yang layak dikoleksi para pecinta seni.
Desainer interior Sammy Hendramiatno Syamsulhadi menjelaskan, saat tawaran kolaborasi dari Serip datang di awal tahun 2024, dia mengetahui bahwa produk ini akan ditampilkan di area kamar mandi di TCOI 2024 yang mengusung tema Summer Home. Oleh karena itu, Sammy memutuskan untuk menampilkan elemen outdoor yang elegan dan bernuansa tropis untuk memperkuat konsep vacation home.
“Koleksi Anthurium ini bagus ditempatkan di ruang makan, library, living room, pantry, bathroom, atau ruang-ruang semi private. Produk Serip ini juga dapat dibuat custom sesuai keinginan klien,” kata Sammy.
Menurut Sammy, salah satu hal berkesan dari kolaborasi dengan Serip ini adalah waktu yang relatif singkat, hanya sekitar delapan bulan untuk pengerjaannya. Namun Sammy yang sudah mengenal Serip sejak menghadiri pameran Maison Object Asia di Singapura di tahun 2015 berhasil melakukan proses penyusunan konsep, ide, dan inspirasi desain dalam satu bulan.
“Saya memilih daun Kuping Gajah sebagai inspirasi desain karena ranting dan daun merupakan salah satu karakter desain Serip yang kuat dan disukai. Selain itu, tanaman hias ini banyak ditemui di Indonesia, serta memiliki karakter anggun yang abadi dan tak lekang oleh waktu,” jelas Sammy.
Sammy merupakan salah satu pengagum produk Serip yang kerap menampilkan bentuk ranting dan daun serta bentuk organik alami lainnya. Pada TCOI 2016 Sammy bahkan menyertakan satu buah chandelier Aqua collection di showcase-nya yang bertema The Songket Boutique.
Setelah menyelesaikan chandelier sebagai seri pertama dalam koleksi Anthurium, Sammy sedang melakukan pengembangan produk seri-seri berikutnya, antara lain wall lamp, standing lamp dan table lamp, yang diharapkan dapat selesai di awal tahun depan.
CEO Serip Indonesia Martin Lim menjelaskan, Serip memilih Sammy sebagai mitra kolaborator karena founder SHS Associates itu memiliki konsep desain yang selaras dengan produk-produk Serip.
“Kami sudah mengenal Pak Sammy dan konsep desainnya sejak 2015. Beliau juga kerap menyertakan produk-produk Serip dalam karyanya. Kami merasa ada kecocokan visi dengan Pak Sammy, maka kami menawarkan kolaborasi ini,“ ungkap Martin.
Martin menyatakan, selain menambahkan unsur keindahan pada sebuah ruangan, setiap produk decorative lighting Serip menjadi sebuah karya seni eksklusif karena proses produksi dilakukan dengan tangan oleh para seniman.
Serip, perusahaan Portugis yang didirikan pada 1961, memiliki spesialisasi dalam pembuatan konsep, merancang, dan produksi karya iluminasi yang terinspirasi dari alam, serta menerjemahkan keunikan elemen organik menjadi karya seni. Adapun Serip Indonesia dimulai di tahun 2012, dan membuka outlet perdana di Jakarta Design Center pada 2016.
(tsa)