Mengolah Botol Plastik Bekas Jadi Pakaian Anak-Anak

Kamis, 27 Agustus 2020 - 23:23 WIB
loading...
Mengolah Botol Plastik Bekas Jadi Pakaian Anak-Anak
Kampanye global ini bertujuan untuk mengedukasi konsumen, termasuk anak-anak, untuk mulai peduli terhadap isu sampah plastik di lautan. / Foto: ilustrasi/Twitter H&M Indonesia
A A A
JAKARTA - Danone-Aqua dan H&M Indonesia memperkuat inisiatif bottle2fashion dengan meluncurkan kampanye daring bertajuk Cleaning-Up for the Future ke seluruh dunia. Hal ini dilakukan melalui produksi koleksi pakaian anak-anak yang terbuat dari botol plastik bekas yang didaur ulang.

(Baca juga: Inilah Obyek Wisata Alam #DiIndonesiaAja yang Sayang Dilewatkan )

Koleksi tersebut selanjutnya akan dipasarkan di situs dan gerai penjualan H&M yang tersebar di seluruh dunia, termasuk di Eropa, Amerika Serikat, Asia, Afrika, dan negara-negara di Oseania.

Kampanye global ini bertujuan untuk mengedukasi konsumen, termasuk anak-anak, untuk mulai peduli terhadap isu sampah plastik di lautan, dan turut serta menjaga kebersihan lingkungan demi masa depan yang berkelanjutan. Di Indonesia, koleksi ini tersedia di ID.HM.COM, juga di 12 toko H&M yang tersebar di Jabodetabek, Surabaya, Bandung, dan Bali.

Berdasarkan keterangan resminya, Kamis (27/8), inisiatif bottle2fashion merupakan bentuk kemitraan Danone-Aqua dan H&M Indonesia untuk memperkenalkan proses produksi yang sirkular dengan memanfaatkan botol plastik bekas sebagai bahan baku yang lebih berkelanjutan dan memanfaatkannya kembali menjadi produk fesyen yang dapat dikenakan sehari-hari.

Inisiatif ini diinisiasi sejak 2017 bersamaan dengan peresmian Alliance for Marine Plastic Solutions Forum (AMPS) oleh Kementeriaan Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Hal itu merupakan bentuk komitmen kedua perusahaan dalam mendukung upaya pemerintah Indonesia mengurangi 70% sampah di lautan pada 2025, serta upaya menekan pencemaran plastik hingga mendekati nol pada 2040.

"Melalui inisiatif bottle2fashion yang dibangun bersama H&M Indonesia selama ini, Danone-Aqua berhasil mengumpulkan 129 ton botol plastik bekas dari Kepulauan Seribu dan pesisir Jakarta. Inilah wujud nyata pencegahan sampah plastik masuk ke lautan, yang juga merupakan manifestasi dari gerakan #BijakBerplastik kami," ujar Senior Sustainable Packaging Manager, Danone Indonesia, Ratih Anggraeni.

"Bersama mitra LSM, kami pun melibatkan masyarakat, anak usia sekolah, dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat untuk mulai memilah sampah dan membawanya ke bank sampah masyarakat, bank sampah sekolah, maupun pengumpul sampah plastik yang turut kami berdayakan, sebagai bagian dari ekosistem pengumpulan dan daur ulang," sambungnya.

Botol plastik bekas terkumpul kemudian seluruhnya dibawa ke Recycling Business Unit (RBU) dampingan Danone-Aqua di Tangerang Selatan untuk dipilah kembali, dicacah, dan dibersihkan. Selanjutnya, cacahan plastik dikirim ke fasilitas produksi H&M Indonesia untuk diproses menjadi serat poliester dan diubah menjadi berbagai produk fesyen yang dipasarkan di hampir seluruh gerai H&M di seluruh dunia.

"Kami sangat bangga akhirnya bersama Danone-Aqua dapat meluncurkan kampanye Cleaning-Up for the Future ini, untuk mewujudkan visi menjadi 100% sirkular sekaligus menggunakan sumber daya terbarukan. Koleksi pakaian anak-anak berbahan dasar hasil daur ulang botol plastik bekas ini juga merupakan upaya mencapai ambisi H&M untuk 100% menggunakan material daur ulang dan berkelanjutan pada tahun 2030," jelas Communications Manager, H&M Indonesia, Karina Soegarda.

Keseluruhan rantai pasok dari koleksi pakaian anak-anak ini mencerminkan upaya Danone-Aqua dan H&M Indonesia yang secara konsisten menciptakan solusi inovatif atas isu sampah plastik di lautan secara holistik, di mana manfaatnya tidak hanya bagi Indonesia, tapi dapat dirasakan oleh seluruh dunia.

(Baca juga: Kampanye #BeefUp, MLA Pamerkan Keunggulan Daging Merah #TrueAussie )

Kampanye ini juga mengirimkan pesan bahwa solusi yang inovatif dan berdampak luas, hanya dapat tercapai melalui kolaborasi multipihak yang dibangun bersama pelaku industri yang lain, komunitas, LSM, institusi pendidikan, media, dan pemerintah.
(nug)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1680 seconds (0.1#10.140)