Kontroversi Kunjungan Raja Charles III ke Australia

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 11:20 WIB
loading...
A A A
Philip Benwell, ketua nasional Liga Monarki Australia, yang berkampanye untuk hubungan konstitusional Australia dengan Inggris untuk dipertahankan, mengharapkan reaksi terhadap pasangan kerajaan akan sangat positif.

"Sesuatu seperti kunjungan kerajaan membawa raja lebih dekat ke dalam pikiran orang-orang, karena kami memiliki monarki yang tidak ada," kata Benwell kepada AP.

“Kunjungan oleh raja membawanya pulang bahwa Australia adalah monarki konstitusional dan memiliki raja,” ujar dia lagi.

Benwell mengkritik perdana menteri dari keenam negara bagian, yang telah menolak undangan untuk menghadiri resepsi untuk Charles di Canberra.



Para perdana menteri masing-masing menjelaskan bahwa mereka memiliki keterlibatan yang lebih mendesak pada hari, seperti pertemuan kabinet dan perjalanan ke luar negeri.

“Ini akan menjadi hampir incumbent pada perdana menteri untuk berada di Canberra untuk bertemu dengannya dan memberikan penghormatan mereka. Untuk tidak hadir dapat dianggap sebagai penghinaan, karena ini bukan kunjungan normal. Ini adalah kunjungan pertama seorang raja ke Australia," tutur Benwell.

Gerakan Republik Australia menulis surat kepada Charles pada Desember tahun lalu, meminta pertemuan di Australia dan bagi raja untuk mengadvokasi perjuangan mereka.

Istana Buckingham dengan sopan menulis kembali surat balasan pada Maret lalu untuk mengatakan pertemuan raja akan diputuskan oleh pemerintah Australia. Pertemuan dengan ARM tidak muncul di rencana perjalanan resmi.

“Apakah Australia menjadi republik adalah masalah bagi publik Australia untuk memutuskan,” kata surat dari Istana Buckingham.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1108 seconds (0.1#10.140)