Shandy Purnamasari Jalankan Nazar Kehamilannya, Berangkatkan Umrah Puluhan Orang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Selebgram sekaligus pengusaha skincare Shandy Purnamasari berkomitmen untuk memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitarnya. Kali ini, melalui J99 Foundation, Shandy menunaikan janji pribadinya memberangkatkan puluhan orang untuk beribadah umrah melalui #NazarKehamilan. Ini merupakan wujud syukur atas doa Shandy untuk memiliki bayi laki-laki yang akan segera terwujud.
Total ada 30 orang dengan beragam profesi yang beruntung mendapatkan umrah gratis, setelah melalui seleksi dari tim J99 Foundation. Ceremonial pemberangkatan umrah dilakukan di Jakarta, dengan pertemuan bersama Shandy Purnamasari dan Gilang Widya Pramana.
“Umrah adalah sesuatu yang istimewa sekaligus personal dan bagi saya merupakan ibadah yang bisa mendatangkan kekuatan spiritual dan menguatkan iman. Kenikmatan ibadah umrah bagi kami sungguh tak terkira, sehingga ingin rasanya membagi kebahagiaan itu kepada siapa pun," ujar Shandy.
"Alhamdulillah tahun ini saya, kami berdua, serta kedua putri kami mendapatkan hadiah yang begitu istimewa dari Allah SWT, di mana anggota keluarga kami akan bertambah. Sejak beberapa waktu lalu, saya dan suami memang melakukan program kehamilan untuk mendapatkan anak laki-laki. Di awal program ini berjalan, kami berjanji jika Allah mengabulkan ikhtiar kami, maka kami akan memberangkatkan umrah saudara-saudara muslim yang beruntung. Inilah yang akhirnya menjadi latar belakang #NazarKehamilan saya dan suami,” kata Shandy lagi.
Setiap muslim pasti mendambakan bisa berangkat ke Baitullah untuk melaksanakan ibadah haji ataupun umrah. Meski demikian, banyak orang yang memilih melaksanakan umrah terlebih dulu akibat keterbatasan kuota haji. Sayang, cukup besarnya biaya yang diperlukan menjadi kendala umat muslim untuk melakukan ibadah tersebut.
Hal itu membuat impian mengunjungi rumah Allah kerap kali hanya menjadi sebuah harapan, sehingga program #NazarKehamilan menjadi jawaban atas perwujudan mimpi sebagian orang.
Salah satu yang beruntung untuk berangkat umrah dari program #NazarKehamilan Shandy Purnamasari adalah Mustafa, seorang guru ngaji dan petani asal Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan, Madura. Tim J99 Foundation menilai sosok Mustafa sebagai orang yang sangat layak mendapatkan kesempatan istimewa. Ketulusan dirasakan oleh tim J99 Foundation saat melakukan kunjungan lapangan meninjau lokasi tempat tingga Mustafa beberapa waktu lalu.
“Kesan pertama dari madrasah maupun tempat tinggal Pak Mustafa adalah kental akan kesederhanaan. Hal ini terlihat dari rumah yang hanya beralaskan tanah dan bangunan yang masih belum rampung pembangunannnya. Hal unik yang ada di madrasah adalah ketika ada murid yang belajar mengaji, mereka masih menggunakan patahan ranting pohon untuk media bantu menunjuk huruf arab yang akan dibaca. Terasa sekali, keikhlasan dan ketulusan seorang muslim di diri Pak Mustafa. Setiap bulan santri yang belajar di madrasah membayar iuran sebesar Rp5.000 saja. Tidak ada sistem gaji sebagai guru ngaji karena memang bisa dikatakan pekerjaan ini berdasarkan keikhlasan untuk pendidikan agama anak-anak,” ungkap perwakilan J99 Foundation, Alfan Salim.
Selain Mustafa, ada 29 orang lain dari berbagai daerah dan latar belakang profesi yang terpilih untuk berangkat umrah bersama J99 Foundation melalui program #NazarKehamilan Shandy Purnamasari. Selain guru, rata-rata yang berangkat adalah para penjaga masjid, ada pula penjaga makam, pegiat sosial, dan lain-lain. Semuanya mendapatkan transportasi, akomodasi, dan uang saku untuk berangkat dari daerah asal hingga ke Tanah Suci dan kembali ke Indonesia.
Sebagai pasangan pengusaha muslim, Shandy dan Gilang sangat menyadari bahwa tidak semua orang memiliki privilege untuk berkunjung dan melakukan ibadah ke Tanah Suci. Hal ini pulalah yang menjadi latar belakang mereka berjanji ingin memberangkatkan umrah saudara sesama muslim, khususnya yang belum mampu melakukannya karena keterbatasan ekonomi.
“Alhamdulillah atas izin dan rejeki dari Allah SWT, selama ini saya dan keluarga mampu menjadikan ibadah umrah sebagai agenda rutin yang kami lakukan setiap tahun. Tentu hal ini merupakan sesuatu yang sangat saya syukuri karena tidak semua orang memiliki kesempatan seperti ini. Oleh karena itu, setiap kali saya mendapatkan limpahan rezeki dari Allah SWT, saya selalu berharap bisa membaginya bersama dengan saudara-saudara yang membutuhkan, tutur Shandy.
"Dan untuk saudara-saudara sesama muslim, saya selalu berupaya bisa memenuhi harapan mereka untuk bisa mengunjungi Tanah Suci. Hal ini bukan sekadar memberikan hadiah semata, namun juga bentuk tanggung jawab sosial kami kepada umat muslim di mana banyak dari mereka yang sangat mendambakan kesempatan untuk bisa beribadah ke Tanah Suci dan mendekatkan diri pada Allah," pungkasnya.
Total ada 30 orang dengan beragam profesi yang beruntung mendapatkan umrah gratis, setelah melalui seleksi dari tim J99 Foundation. Ceremonial pemberangkatan umrah dilakukan di Jakarta, dengan pertemuan bersama Shandy Purnamasari dan Gilang Widya Pramana.
“Umrah adalah sesuatu yang istimewa sekaligus personal dan bagi saya merupakan ibadah yang bisa mendatangkan kekuatan spiritual dan menguatkan iman. Kenikmatan ibadah umrah bagi kami sungguh tak terkira, sehingga ingin rasanya membagi kebahagiaan itu kepada siapa pun," ujar Shandy.
"Alhamdulillah tahun ini saya, kami berdua, serta kedua putri kami mendapatkan hadiah yang begitu istimewa dari Allah SWT, di mana anggota keluarga kami akan bertambah. Sejak beberapa waktu lalu, saya dan suami memang melakukan program kehamilan untuk mendapatkan anak laki-laki. Di awal program ini berjalan, kami berjanji jika Allah mengabulkan ikhtiar kami, maka kami akan memberangkatkan umrah saudara-saudara muslim yang beruntung. Inilah yang akhirnya menjadi latar belakang #NazarKehamilan saya dan suami,” kata Shandy lagi.
Setiap muslim pasti mendambakan bisa berangkat ke Baitullah untuk melaksanakan ibadah haji ataupun umrah. Meski demikian, banyak orang yang memilih melaksanakan umrah terlebih dulu akibat keterbatasan kuota haji. Sayang, cukup besarnya biaya yang diperlukan menjadi kendala umat muslim untuk melakukan ibadah tersebut.
Hal itu membuat impian mengunjungi rumah Allah kerap kali hanya menjadi sebuah harapan, sehingga program #NazarKehamilan menjadi jawaban atas perwujudan mimpi sebagian orang.
Salah satu yang beruntung untuk berangkat umrah dari program #NazarKehamilan Shandy Purnamasari adalah Mustafa, seorang guru ngaji dan petani asal Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan, Madura. Tim J99 Foundation menilai sosok Mustafa sebagai orang yang sangat layak mendapatkan kesempatan istimewa. Ketulusan dirasakan oleh tim J99 Foundation saat melakukan kunjungan lapangan meninjau lokasi tempat tingga Mustafa beberapa waktu lalu.
“Kesan pertama dari madrasah maupun tempat tinggal Pak Mustafa adalah kental akan kesederhanaan. Hal ini terlihat dari rumah yang hanya beralaskan tanah dan bangunan yang masih belum rampung pembangunannnya. Hal unik yang ada di madrasah adalah ketika ada murid yang belajar mengaji, mereka masih menggunakan patahan ranting pohon untuk media bantu menunjuk huruf arab yang akan dibaca. Terasa sekali, keikhlasan dan ketulusan seorang muslim di diri Pak Mustafa. Setiap bulan santri yang belajar di madrasah membayar iuran sebesar Rp5.000 saja. Tidak ada sistem gaji sebagai guru ngaji karena memang bisa dikatakan pekerjaan ini berdasarkan keikhlasan untuk pendidikan agama anak-anak,” ungkap perwakilan J99 Foundation, Alfan Salim.
Selain Mustafa, ada 29 orang lain dari berbagai daerah dan latar belakang profesi yang terpilih untuk berangkat umrah bersama J99 Foundation melalui program #NazarKehamilan Shandy Purnamasari. Selain guru, rata-rata yang berangkat adalah para penjaga masjid, ada pula penjaga makam, pegiat sosial, dan lain-lain. Semuanya mendapatkan transportasi, akomodasi, dan uang saku untuk berangkat dari daerah asal hingga ke Tanah Suci dan kembali ke Indonesia.
Sebagai pasangan pengusaha muslim, Shandy dan Gilang sangat menyadari bahwa tidak semua orang memiliki privilege untuk berkunjung dan melakukan ibadah ke Tanah Suci. Hal ini pulalah yang menjadi latar belakang mereka berjanji ingin memberangkatkan umrah saudara sesama muslim, khususnya yang belum mampu melakukannya karena keterbatasan ekonomi.
“Alhamdulillah atas izin dan rejeki dari Allah SWT, selama ini saya dan keluarga mampu menjadikan ibadah umrah sebagai agenda rutin yang kami lakukan setiap tahun. Tentu hal ini merupakan sesuatu yang sangat saya syukuri karena tidak semua orang memiliki kesempatan seperti ini. Oleh karena itu, setiap kali saya mendapatkan limpahan rezeki dari Allah SWT, saya selalu berharap bisa membaginya bersama dengan saudara-saudara yang membutuhkan, tutur Shandy.
"Dan untuk saudara-saudara sesama muslim, saya selalu berupaya bisa memenuhi harapan mereka untuk bisa mengunjungi Tanah Suci. Hal ini bukan sekadar memberikan hadiah semata, namun juga bentuk tanggung jawab sosial kami kepada umat muslim di mana banyak dari mereka yang sangat mendambakan kesempatan untuk bisa beribadah ke Tanah Suci dan mendekatkan diri pada Allah," pungkasnya.
(tsa)