Hari Sumpah Pemuda, 7 Artis Indonesia Ini Keturunan Pahlawan Nasional
loading...
A
A
A
Karina Salim merupakan cucu dari KH Agus Salim, salah satu pejuang yang berjasa bagi kemerdekaan Indonesia. KH Agus Salim pernah menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang mempersiapkan UUD 1945.
Ia juga dikenal sebagai diplomat ulung yang sempat menjabat sebagai menteri luar negeri kabinet Hatta pada 1948 hingga 1949.
Foto/Instagram Celine Evangelista
Kakek buyut Celine Evangelista adalah H. Fadeli Luran, yakni sosok pahlawan yang dikenal sebagai pemersatu umat Islam di Indonesia dan penyebar agama Islam di Makassar.
H. Fadeli Luran juga dikenal sebagai anggota militer, pejuang, dan pernah menjadi Komandan Batalyon di Sulawesi. Celine pernah mengunggah potretnya saat berziarah ke makam mendiang sang buyut.
Foto/Instagram Nia Dinata
Nia Dinata memiliki darah pahlawan dari sang kakek, yakni Otto Iskandar Dinata. Pahlawan yang dikenal dengan julukan Si Jalak Harupat itu tercatat sebagai anggota BPUPKI dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Tak hanya itu, Otto juga pernah menjabat posisi penting dalam Budi Utomo, Paguyuban Pasundan, Volksraad (Dewan Rakyat), hingga menjadi pemimpin surat kabar Tjahaja.
Ia juga dikenal sebagai diplomat ulung yang sempat menjabat sebagai menteri luar negeri kabinet Hatta pada 1948 hingga 1949.
6. Celine Evangelista
Foto/Instagram Celine Evangelista
Kakek buyut Celine Evangelista adalah H. Fadeli Luran, yakni sosok pahlawan yang dikenal sebagai pemersatu umat Islam di Indonesia dan penyebar agama Islam di Makassar.
H. Fadeli Luran juga dikenal sebagai anggota militer, pejuang, dan pernah menjadi Komandan Batalyon di Sulawesi. Celine pernah mengunggah potretnya saat berziarah ke makam mendiang sang buyut.
7. Nia Dinata
Foto/Instagram Nia Dinata
Nia Dinata memiliki darah pahlawan dari sang kakek, yakni Otto Iskandar Dinata. Pahlawan yang dikenal dengan julukan Si Jalak Harupat itu tercatat sebagai anggota BPUPKI dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Tak hanya itu, Otto juga pernah menjabat posisi penting dalam Budi Utomo, Paguyuban Pasundan, Volksraad (Dewan Rakyat), hingga menjadi pemimpin surat kabar Tjahaja.
(dra)