12 Desa Wisata Unik di Indonesia, Nomor 3 Situs Kekayaan Dunia UNESCO
loading...
A
A
A
Mulai dari kesenian pahat, lukisan, dan produk kerajinan tangan yang memiliki nilai estetik buatan seniman lokal. Untuk menuju ke lokasi ini, wisatawan dapat menggunakan kendaraan umum atau bus. Untuk memasuki desa ini, wisatawan tidak diperlukan membayar biaya apa pun.
Foto/Indonesia Travel
Wae Rebo adalah desa kecil yang terletak di Nusa Tenggara Timur dan telah tercatat sebagai salah satu Situs Kekayaan Dunia UNESCO. Desa ini menarik perhatian karena asal-usul nenek moyangnya, Empo Maro, yang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat. Terletak di ketinggian 1.100 meter di atas permukaan laut dan jauh dari pusat kota, Wae Rebo menawarkan keindahan alam yang memukau serta budaya lokal yang masih terjaga.
Untuk mencapai desa ini, pengunjung harus menempuh perjalanan kaki selama 3–4 jam dari Desa Denge, tetapi pemandangan indah dan keramahan penduduk setempat akan membuat perjalanan terasa sepadan. Menariknya, tidak ada biaya masuk bagi wisatawan yang ingin menikmati keunikan desa adat ini.
Foto/Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta
Terletak di lereng Gunung Merapi, Desa Wisata Pentingsari, yang berada di Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, merupakan salah satu destinasi unggulan yang kerap mendapat penghargaan bergengsi. Pada 2019, desa ini masuk dalam daftar 100 Top Destinasi Pariwisata Berkelanjutan Dunia oleh Global Green Destinations Days, berkat komitmennya terhadap kelestarian lingkungan dan budaya.
Berjarak sekitar 22,5 km dari pusat kota Yogyakarta, desa ini menawarkan beragam atraksi seni seperti pertunjukan musik tradisional, pentas tari, hingga wayang. Menariknya, wisatawan dapat menikmati keindahan desa ini tanpa biaya masuk, menjadikannya destinasi ramah pengunjung yang memikat hati banyak pelancong.
Foto/Indonesia Travel
Terletak di Jl. Penglipuran, Kubu, Kec. Bangli, Kabupaten Bangli, Bali, Desa Penglipuran dikenal sebagai salah satu desa terbersih di dunia versi majalah Conde Nast Traveler. Desa ini menawarkan suasana tradisional khas perdesaan Bali yang membawa wisatawan kembali ke masa lalu. Kebersihan dan tata lingkungan yang terjaga menjadi daya tarik utama desa ini.
Wisatawan dapat menikmati berbagai pengalaman, seperti menyaksikan prosesi upacara adat, belajar membuat canang sari, serta menjelajahi keindahan alam sekitarnya. Untuk masuk ke desa ini, pengunjung dewasa dikenakan biaya Rp25 ribu, sedangkan anak-anak Rp15 ribu.
3. Desa Wae Rebo
Foto/Indonesia Travel
Wae Rebo adalah desa kecil yang terletak di Nusa Tenggara Timur dan telah tercatat sebagai salah satu Situs Kekayaan Dunia UNESCO. Desa ini menarik perhatian karena asal-usul nenek moyangnya, Empo Maro, yang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat. Terletak di ketinggian 1.100 meter di atas permukaan laut dan jauh dari pusat kota, Wae Rebo menawarkan keindahan alam yang memukau serta budaya lokal yang masih terjaga.
Untuk mencapai desa ini, pengunjung harus menempuh perjalanan kaki selama 3–4 jam dari Desa Denge, tetapi pemandangan indah dan keramahan penduduk setempat akan membuat perjalanan terasa sepadan. Menariknya, tidak ada biaya masuk bagi wisatawan yang ingin menikmati keunikan desa adat ini.
4. Desa Pentingsari
Foto/Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta
Terletak di lereng Gunung Merapi, Desa Wisata Pentingsari, yang berada di Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, merupakan salah satu destinasi unggulan yang kerap mendapat penghargaan bergengsi. Pada 2019, desa ini masuk dalam daftar 100 Top Destinasi Pariwisata Berkelanjutan Dunia oleh Global Green Destinations Days, berkat komitmennya terhadap kelestarian lingkungan dan budaya.
Berjarak sekitar 22,5 km dari pusat kota Yogyakarta, desa ini menawarkan beragam atraksi seni seperti pertunjukan musik tradisional, pentas tari, hingga wayang. Menariknya, wisatawan dapat menikmati keindahan desa ini tanpa biaya masuk, menjadikannya destinasi ramah pengunjung yang memikat hati banyak pelancong.
5. Desa Penglipuran
Foto/Indonesia Travel
Terletak di Jl. Penglipuran, Kubu, Kec. Bangli, Kabupaten Bangli, Bali, Desa Penglipuran dikenal sebagai salah satu desa terbersih di dunia versi majalah Conde Nast Traveler. Desa ini menawarkan suasana tradisional khas perdesaan Bali yang membawa wisatawan kembali ke masa lalu. Kebersihan dan tata lingkungan yang terjaga menjadi daya tarik utama desa ini.
Wisatawan dapat menikmati berbagai pengalaman, seperti menyaksikan prosesi upacara adat, belajar membuat canang sari, serta menjelajahi keindahan alam sekitarnya. Untuk masuk ke desa ini, pengunjung dewasa dikenakan biaya Rp25 ribu, sedangkan anak-anak Rp15 ribu.