Cegah Perceraian dengan Terapi Konflik Keluarga Dialogis Emansipatif

Selasa, 01 September 2020 - 06:36 WIB
loading...
Cegah Perceraian dengan Terapi Konflik Keluarga Dialogis Emansipatif
Agus Syafii berpesan agar jangan pernah lelah untuk merawat rumah tangga, karena itu juga berarti merawat kemanusiaan kita. / Foto: ist
A A A
JAKARTA - Belakangan ini ramai perbincangan di media sosial dan media nasional terkait maraknya istri menggugat cerai suaminya ke pengadilan agama di masa pandemi Covid-19 . Perceraian selama masa pandemi mengalami peningkatan signifikan di beberapa daerah.

(Baca juga: Warga Antre di PA Soreang, Ini Bukan Antrian BLT ya Guys, tapi Mau Cerai )

Kasus utama yang terjadi karena banyaknya suami yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) , yang berdampak ke perekonomian keluarga sehingga menimbulkan konflik yang berujung gugatan perceraian dari pihak istri. Di sejumlah wilayah Tanah Air banyak terjadi perceraian. (Baca: Perceraian karena Corona )

Konsultan Keluarga dan Juga Pemerhati Sosial, M Agus Syafii, dalam keterangan resminya, Senin (31/8), mengatakan bahwa di masa pandemi ini banyak suami kehilangan pekerjaan yang berujung timbulnya masalah perekonomian.

(Baca juga: Ekonomi Keluarga Terdampak Corona, Perceraian di Jakbar Meningkat )

Hal itu pun menjadi gangguan serius dalam rumah tangga yang berimbas kepada istri, karena tanggung jawabnya bertambah besar untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang melebihi batas kesanggupannya.

Dengan terjadinya konflik rumah tangga yang tak terselesaikan dan berlarut-larut, mereka beranggapan bahwa perceraian merupakan jalan keluar. Agus Syafii menegaskan, perceraian bukan solusi terbaik dalam menghadapi masalah rumah tangga.

Dia pun mengutarakan bahwa salah satu cara mengatasi hal tersebut adalah melakukan konsultasi keluarga. Dan pola terapi konflik keluarga yang tepat untuk digunakan disebutnya Dialogis Emansipatif.

(Baca juga: Tahun Ini 3.052 Perempuan Jadi Janda, Terbanyak di Jatiwangi dan Ligung )

Guna membantu memberikan solusi konsultasi pasca pernikahan kepada pasangan yang akan menikah, Agus Syafii pun memperkenalkan Rumah Amalia. Di sini, pasangan yang akan menikah bisa berkonsultasi melalui telepon atau WhatsApp (WA). Selain itu juga bisa datang ke lokasi.

"Seluruh layanan konsultasi yang diberikan tidak dipungut biaya alias gratis. Dalam perjalanannya selama 14 tahun, Rumah Amalia sangat perhatian pada konsultasi rumah tangga," ucap Agus Syafii.

(Baca juga: Kemenag Andalkan Dua Program Ini untuk Tekan Perceraian )

Dia pun berpesan agar jangan pernah lelah untuk merawat rumah tangga, karena itu juga berarti merawat kemanusiaan kita. "Cara kita merawat pernikahan dengan kasih sayang, tanggung jawab dan kesetiaan pada pasangan hidup menghindarkan kita dari perceraian," tukasnya.
(nug)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1187 seconds (0.1#10.140)