Jangan Anggap Remeh Nyeri Haid, Bisa Jadi Tanda Gangguan Kesuburan
loading...
A
A
A
Kondisi tersebut tidak hanya berdampak pada kualitas hidup keluarga, tetapi juga pada masa depan generasi yang akan datang. Faktor gaya hidup, terutama yang terkait dengan kesehatan reproduksi, harus menjadi perhatian utama.
Nah, untuk menjaga kesehatan reproduksi, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain;
1. Modifikasi gaya hidup: Pastikan untuk rutin berolahraga minimal 150 menit per minggu. Mengonsumsi makanan bergizi, membatasi asupan garam, kafein, gula, dan alkohol juga sangat disarankan.
2. Menjaga berat badan ideal: Berat badan yang seimbang dapat mempengaruhi siklus menstruasi dan kesuburan.
3. Konsumsi suplemen yang tepat: Mengonsumsi vitamin D dan vitamin B6 dapat membantu mengatur hormon dan memperbaiki kualitas sel telur.
4. Hindari stres: Stres berlebihan dapat mengganggu keseimbangan hormon yang berpengaruh pada kesuburan.
5. Pemeriksaan rutin: Lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, terutama jika mengalami keluhan nyeri haid yang berlebihan atau siklus menstruasi yang tidak teratur.
Dokter Surya mengimbau bagi wanita yang berencana untuk memiliki anak, persiapan sejak usia muda sangat penting. Idealnya, wanita mulai memikirkan kesehatan reproduksi mereka sejak usia 20-an, meskipun tidak ada batasan pasti mengenai usia yang harus dipersiapkan.
“Yang perlu diingat, penurunan kualitas sel telur sering terjadi setelah usia 35 tahun. Jadi semakin cepat Anda memulai persiapan, semakin baik. Jangan menunggu sampai terlambat untuk memahami kondisi tubuh Anda. Jika Anda mengalami gangguan haid yang cukup mengkhawatirkan, seperti nyeri yang sangat mengganggu, keputihan yang tidak biasa, atau kesulitan hamil setelah satu tahun menikah, segera konsultasikan dengan dokter spesialis,” tutupnya.
Nah, untuk menjaga kesehatan reproduksi, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain;
1. Modifikasi gaya hidup: Pastikan untuk rutin berolahraga minimal 150 menit per minggu. Mengonsumsi makanan bergizi, membatasi asupan garam, kafein, gula, dan alkohol juga sangat disarankan.
2. Menjaga berat badan ideal: Berat badan yang seimbang dapat mempengaruhi siklus menstruasi dan kesuburan.
3. Konsumsi suplemen yang tepat: Mengonsumsi vitamin D dan vitamin B6 dapat membantu mengatur hormon dan memperbaiki kualitas sel telur.
4. Hindari stres: Stres berlebihan dapat mengganggu keseimbangan hormon yang berpengaruh pada kesuburan.
5. Pemeriksaan rutin: Lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, terutama jika mengalami keluhan nyeri haid yang berlebihan atau siklus menstruasi yang tidak teratur.
Dokter Surya mengimbau bagi wanita yang berencana untuk memiliki anak, persiapan sejak usia muda sangat penting. Idealnya, wanita mulai memikirkan kesehatan reproduksi mereka sejak usia 20-an, meskipun tidak ada batasan pasti mengenai usia yang harus dipersiapkan.
“Yang perlu diingat, penurunan kualitas sel telur sering terjadi setelah usia 35 tahun. Jadi semakin cepat Anda memulai persiapan, semakin baik. Jangan menunggu sampai terlambat untuk memahami kondisi tubuh Anda. Jika Anda mengalami gangguan haid yang cukup mengkhawatirkan, seperti nyeri yang sangat mengganggu, keputihan yang tidak biasa, atau kesulitan hamil setelah satu tahun menikah, segera konsultasikan dengan dokter spesialis,” tutupnya.
(tdy)
Lihat Juga :