Pangeran Andrew Bisa Akhiri Kekuasaan Raja Charles III, Buat Kesepakatan Ilegal dengan Pengusaha Belanda
loading...

Pangeran Andrew bisa mengakhir kekuasaan Raja Charles III dengan kontrversinya yang mencemaskan Kerajaan Inggris. Foto/ getty
A
A
A
JAKARTA - Pangeran Andrew bisa mengakhir kekuasaan Raja Charles III dengan kontrversinya yang membuat masyarakat Inggris semakih gerah. Tindakannya yang kontroversi itu memberi efek negatif dan mengancam reputasi kerajaan.
Dikutip Marca, Pangeran Andrew yang dipermalukan Keluarga Kerajaan Inggris ini kembali menghadapi kritik dan tuduhan atas transaksi bisnis yang dapat mengancam tidak hanya reputasinya, juga stabilitas monarki yang bisa mengakhiri kekuasaan kakaknya, Raja Charles III.
Duke of York yang berusia 64 tahun dikabarkan telah menandatangani perjanjian kontroversial dengan perusahaan Belanda Startupbootcamp (SBC), yang menggunakan koneksinya melalui inisiatif Pitch@Palace untuk mengamankan transaksi di seluruh dunia.
Kesepakatan itu berpotensi membuatnya jauh lebih kaya, tetapi para ahli khawatir bahwa tindakan Pangeran mungkin ilegal karena penulis kerajaan dan mantan menteri Dalam Negeri Norman Baker telah mengutuk tindakan Duke, menyebutnya "tidak sesuai aturan".
Menurut mantan pejabat pemerintah tersebut, data yang dijual oleh Pangeran Andrew bukan miliknya secara pribadi, melainkan milik para pengusaha yang terlibat dalam Pitch@Palace, program yang dimaksudkan untuk membantu para perusahaan rintisan terhubung dengan para investor.
Selanjutnya, Baker bermaksud untuk mengajukan pengaduan resmi ke Kantor Komisioner Informasi, dengan alasan bahwa penjualan data ini dapat melanggar undang-undang perlindungan data.
"Baginya untuk menjualnya sekarang, itu tidak terhormat, tidak pantas, itu mungkin ilegal," kata Baker di acara The Sun's Royal Exclusive.
"Saya khawatir dia bajingan dan dia perlu dimintai pertanggungjawaban atas hal itu," tuturnya lagi
Kesepakatan dengan SBC ini menimbulkan pertanyaan tentang komitmen Andrew terhadap tanggung jawab kerajaannya, karena keterlibatannya dalam Pitch@Palace sebelumnya diposisikan sebagai inisiatif publik yang dimaksudkan untuk menguntungkan ekonomi Inggris.
Dikutip Marca, Pangeran Andrew yang dipermalukan Keluarga Kerajaan Inggris ini kembali menghadapi kritik dan tuduhan atas transaksi bisnis yang dapat mengancam tidak hanya reputasinya, juga stabilitas monarki yang bisa mengakhiri kekuasaan kakaknya, Raja Charles III.
Duke of York yang berusia 64 tahun dikabarkan telah menandatangani perjanjian kontroversial dengan perusahaan Belanda Startupbootcamp (SBC), yang menggunakan koneksinya melalui inisiatif Pitch@Palace untuk mengamankan transaksi di seluruh dunia.
Kesepakatan itu berpotensi membuatnya jauh lebih kaya, tetapi para ahli khawatir bahwa tindakan Pangeran mungkin ilegal karena penulis kerajaan dan mantan menteri Dalam Negeri Norman Baker telah mengutuk tindakan Duke, menyebutnya "tidak sesuai aturan".
Menurut mantan pejabat pemerintah tersebut, data yang dijual oleh Pangeran Andrew bukan miliknya secara pribadi, melainkan milik para pengusaha yang terlibat dalam Pitch@Palace, program yang dimaksudkan untuk membantu para perusahaan rintisan terhubung dengan para investor.
Selanjutnya, Baker bermaksud untuk mengajukan pengaduan resmi ke Kantor Komisioner Informasi, dengan alasan bahwa penjualan data ini dapat melanggar undang-undang perlindungan data.
"Baginya untuk menjualnya sekarang, itu tidak terhormat, tidak pantas, itu mungkin ilegal," kata Baker di acara The Sun's Royal Exclusive.
"Saya khawatir dia bajingan dan dia perlu dimintai pertanggungjawaban atas hal itu," tuturnya lagi
Kesepakatan dengan SBC ini menimbulkan pertanyaan tentang komitmen Andrew terhadap tanggung jawab kerajaannya, karena keterlibatannya dalam Pitch@Palace sebelumnya diposisikan sebagai inisiatif publik yang dimaksudkan untuk menguntungkan ekonomi Inggris.
Lihat Juga :