Agnez Mo Merasa Ditumbalkan dalam Kisruh Royalti, Ari Bias: Kita Udah Melalui Proses Hukum
loading...

Kisruh royalti antara Agnez Mo dan Ari Bias semakin memanas. Setelah Agnez mengungkapkan bahwa dirinya merasa ditumbalkan dalam kasus ini, Ari buka suara. Foto/YouTube Intens Investigasi
A
A
A
JAKARTA - Kisruh royalti antara Agnez Mo dan Ari Bias semakin memanas. Setelah Agnez mengungkapkan bahwa dirinya merasa ditumbalkan dalam kasus ini, Ari akhirnya buka suara untuk memberikan klarifikasi.
Ari Bias menegaskan bahwa proses hukum telah dijalankan dengan benar dan tidak ada rekayasa dalam keputusan yang dibuat.
"Agnez merasa tumbal dari kisruh royalti. Penting untuk disikapi, karena kita tidak pernah menumbalkan orang dan ini kita udah melalui proses hukum yang benar di pengadilan. Tidak ada rekayasa, sesuai apa adanya. Kita serahkan bukti, ya seperti ini," kata Ari dikutip dari kanal YouTube Intens Investigasi, Jumat (21/2/2025).
Ari juga menjelaskan bahwa lagunya tidak hanya dibawakan oleh Agnez Mo. Tetapi juga oleh banyak artis lain yang tidak menghadapi masalah hukum seperti yang terjadi dengan penyanyi 38 tahun tersebut.
![Agnez Mo Merasa Ditumbalkan dalam Kisruh Royalti, Ari Bias: Kita Udah Melalui Proses Hukum]()
Foto/Instagram Agnez Mo
"Lagu saya bukan dinyanyikan Agnez aja. Banyak artis-artis nyanyikan lagu saya dan hits semua. Nah, waktu saya menyurati manajemen AM (Agnez Mo), saya juga menyurati lainnya. Kenapa yang lain aman, nggak ada kasus seperti ini. Kalian silakan menilai sendiri," jelasnya.
Lebih lanjut, Ari mengingatkan bahwa proses hukum ini sudah berlangsung cukup lama. Oleh karena itu, ia pun mempertanyakan sikap pelantun Matahariku itu yang meributkan putusan pengadilan, di mana dirinya dinyatakan bersalah dan diperintahkan membayar denda Rp1,5 miliar.
"Temen-temen kan mengawal cerita ini sejak saya melakukan pelarangan kan, beritanya udah naik tuh. Saya melarang tahun 2023, akhirnya somasi, akhirnya lapor polisi, gugatan. Jadi temen-temen adalah saksi bahwa saya sudah memperjuangkan ini sejak lama," ujarnya.
"Itu kan rentang waktunya 1,5 tahun saya perjuangkan itu sampai akhirnya putusan pengadilan, pertanyaannya kemarin kemana? AM kemana? baru sekarang setelah putusan denda Rp1,5 miliar baru ribut," tambahnya.
Meski demikian, Ari menegaskan bahwa dirinya tidak terpengaruh dengan berbagai pernyataan mantan artis cilik itu yang beredar. "Silakan aja, saya sih nggak masalah, mau podcast 1000-an kali, terserah. Maksudnya nggak akan berdampak buat saya juga karena putusan sudah ketuk palu," ungkapnya.
Sementara itu, Agnez sebelumnya mengungkapkan perasaannya terkait polemik ini. Dalam wawancara di kanal YouTube Deddy Corbuzier, ia menyatakan bahwa perdebatan mengenai royalti ini telah membelah opini publik. Ada pihak yang mendukungnya, sementara yang lain menerima putusan hukum yang telah dijatuhkan.
Agnez juga berusaha memahami alasan di balik kritik yang ditujukan kepadanya. Menurutnya, sebagian orang mungkin ingin memperjuangkan perubahan regulasi terkait royalti di Indonesia.
"Makanya kalau itu gini, gua mau positif thinking-nya ya, mereka yang nggak setuju alasan utamanya adalah mau merevisi Undang-Undang. Yang ada mereka mau fight untuk sesuatu," tutur Agnez dikutip dari YouTube Deddy Corbuzier.
Ia menghormati upaya yang dilakukan untuk memperbaiki sistem royalti yang dianggap kurang adil oleh beberapa musisi. Namun, di sisi lain, ia juga menduga ada kepentingan tertentu yang melatarbelakangi serangan terhadap dirinya. Meskipun belum memiliki bukti konkret, ia merasa ada kemungkinan dirinya dijadikan alat untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
"Mungkin ada yang mau menjual platformnya atau something. Ini masih perkiraan, nggak tahu. Tapi ya jangan gua ditumbalin lah hanya karena agenda kalian," tandasnya.
Ari Bias menegaskan bahwa proses hukum telah dijalankan dengan benar dan tidak ada rekayasa dalam keputusan yang dibuat.
"Agnez merasa tumbal dari kisruh royalti. Penting untuk disikapi, karena kita tidak pernah menumbalkan orang dan ini kita udah melalui proses hukum yang benar di pengadilan. Tidak ada rekayasa, sesuai apa adanya. Kita serahkan bukti, ya seperti ini," kata Ari dikutip dari kanal YouTube Intens Investigasi, Jumat (21/2/2025).
Ari juga menjelaskan bahwa lagunya tidak hanya dibawakan oleh Agnez Mo. Tetapi juga oleh banyak artis lain yang tidak menghadapi masalah hukum seperti yang terjadi dengan penyanyi 38 tahun tersebut.

Foto/Instagram Agnez Mo
"Lagu saya bukan dinyanyikan Agnez aja. Banyak artis-artis nyanyikan lagu saya dan hits semua. Nah, waktu saya menyurati manajemen AM (Agnez Mo), saya juga menyurati lainnya. Kenapa yang lain aman, nggak ada kasus seperti ini. Kalian silakan menilai sendiri," jelasnya.
Lebih lanjut, Ari mengingatkan bahwa proses hukum ini sudah berlangsung cukup lama. Oleh karena itu, ia pun mempertanyakan sikap pelantun Matahariku itu yang meributkan putusan pengadilan, di mana dirinya dinyatakan bersalah dan diperintahkan membayar denda Rp1,5 miliar.
"Temen-temen kan mengawal cerita ini sejak saya melakukan pelarangan kan, beritanya udah naik tuh. Saya melarang tahun 2023, akhirnya somasi, akhirnya lapor polisi, gugatan. Jadi temen-temen adalah saksi bahwa saya sudah memperjuangkan ini sejak lama," ujarnya.
"Itu kan rentang waktunya 1,5 tahun saya perjuangkan itu sampai akhirnya putusan pengadilan, pertanyaannya kemarin kemana? AM kemana? baru sekarang setelah putusan denda Rp1,5 miliar baru ribut," tambahnya.
Meski demikian, Ari menegaskan bahwa dirinya tidak terpengaruh dengan berbagai pernyataan mantan artis cilik itu yang beredar. "Silakan aja, saya sih nggak masalah, mau podcast 1000-an kali, terserah. Maksudnya nggak akan berdampak buat saya juga karena putusan sudah ketuk palu," ungkapnya.
Sementara itu, Agnez sebelumnya mengungkapkan perasaannya terkait polemik ini. Dalam wawancara di kanal YouTube Deddy Corbuzier, ia menyatakan bahwa perdebatan mengenai royalti ini telah membelah opini publik. Ada pihak yang mendukungnya, sementara yang lain menerima putusan hukum yang telah dijatuhkan.
Agnez juga berusaha memahami alasan di balik kritik yang ditujukan kepadanya. Menurutnya, sebagian orang mungkin ingin memperjuangkan perubahan regulasi terkait royalti di Indonesia.
"Makanya kalau itu gini, gua mau positif thinking-nya ya, mereka yang nggak setuju alasan utamanya adalah mau merevisi Undang-Undang. Yang ada mereka mau fight untuk sesuatu," tutur Agnez dikutip dari YouTube Deddy Corbuzier.
Ia menghormati upaya yang dilakukan untuk memperbaiki sistem royalti yang dianggap kurang adil oleh beberapa musisi. Namun, di sisi lain, ia juga menduga ada kepentingan tertentu yang melatarbelakangi serangan terhadap dirinya. Meskipun belum memiliki bukti konkret, ia merasa ada kemungkinan dirinya dijadikan alat untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
"Mungkin ada yang mau menjual platformnya atau something. Ini masih perkiraan, nggak tahu. Tapi ya jangan gua ditumbalin lah hanya karena agenda kalian," tandasnya.
(dra)
Lihat Juga :