Bobon Santoso Ternyata 2 Kali Syahadat, Dibimbing Ustaz Derry Sulaiman
loading...

Bobon Santoso, yang belakangan ini dikabarkan telah resmi menjadi seorang mualaf, mengungkapkan dua kali syahadat di bawah bimbingan Ustaz Derry Sulaiman. Foto/Instagram Bobon Santoso
A
A
A
JAKARTA - Bobon Santoso , yang belakangan ini dikabarkan telah resmi menjadi seorang mualaf, mengungkapkan bahwa dirinya dua kali syahadat di bawah bimbingan Ustaz Derry Sulaiman . Keputusan ini diambil secara spontan saat dirinya tengah memasak di kawasan Jakarta.
Pengalaman spiritual yang tidak direncanakan ini pun menjadi momen yang begitu berkesan baginya. Bobon Santoso mengatakan bahwa ia sebenarnya telah mengucapkan syahadat di dua lokasi yang berbeda. Syahadat pertamanya dilakukan di lokasi memasak.
Namun, karena situasi saat itu cukup tidak terencana, ia masih mengenakan pakaian kontennya, yang penuh dengan cipratan bahan masakan dan minyak. Menurutnya, momen tersebut begitu mendadak dan terjadi begitu saja, sehingga ia tidak sempat mempersiapkan diri secara khusus.
"Jadi syahadatnya itu sebenarnya ada di dua lokasi bang Denny. Dua kali. Jadi pertama itu karena memang tujuan kita mau masak, kita nggak ada persiapan," kata Bobon dikutip dari kanal YouTube Cuhat Bang Denny Sumargo, Selasa (18/3/2025).
![Bobon Santoso Ternyata 2 Kali Syahadat, Dibimbing Ustaz Derry Sulaiman]()
Foto/Instagram Bobon Santoso
"Jadi saya pakai baju pun yang memang baju konten karena begitu saya masak itu, waktunya panjang dan kotor-kotoran bajunya. Kotor sekali, namanya kita aduk-aduk, muncrat sana sini, dan kadang kita pegang bumbu tumpah-tumpah juga," sambungnya.
Bobon juga berbicara tentang bagaimana ia melihat Islam sebagai agama yang sangat terbuka dan penuh dengan kebaikan. Ia berharap dengan keputusannya untuk bersyahadat, masyarakat bisa melihat bahwa Islam tidak membeda-bedakan siapa pun, termasuk mereka yang berasal dari latar belakang etnis atau agama yang berbeda.
Baginya, pengalaman masuk Islam juga menjadi bukti bahwa siapa pun bisa diterima dalam lingkungan Muslim dengan penuh keterbukaan dan rasa persaudaraan. "Nah, jadi waktu di posisi pertama itu, ok syahadat. Syahadat seperti biasa lah ya. Nah, waktu itu saya kepikiran ini kayaknya mungkin dalam konteksnya Ustaz Derry ini mungkin supaya di video ini unik. Jadi pikirannya mengedukasi kalau menurut kita ya," ucapnya.
"Jadi seorang yang non-is diterima di lingkungan masjid. Gua berpikir begitu, karena memang tujuannya di bulan Ramadan, kita juga tahu penonton kita pasti dari segala etnis dan agama juga. Jadi Islam ini seperti ini loh. Islam ini terbuka, baik, jadi kalian jangan pernah takut. Apalagi udah seorang non-is, Chinese lagi kayak gua gini. Jadi Islam diterima kok, kalian bisa berkegiatan di sini. Semuanya diterima. Ok syahadat," lanjutnya.
Setelah prosesi syahadat pertama, Bobon melanjutkan aktivitas memasaknya yang memakan waktu cukup panjang, sebelum akhirnya ia diajak ke rumah Ustaz Derry. Di sana, ia diperkenalkan kepada istri sang ustaz dan beberapa rekannya yang berkumpul. Momen ini terasa semakin istimewa ketika ia diajak mengunjungi masjid untuk pertama kalinya setelah syahadatnya yang pertama.
"Udah gitu ke rumah beliau, naik motor berdua. Dikenalkan sama istri, dicerita-ceritain, kenalan dengan beberapa rekannya yang ke rumah. Setelah itu lanjut ke masjid. Begitu ke area masak samping masjid, 'udah kentut belum. Ayo masuk ke masjid'. Diajak masuk ke masjid, lihat-lihat," jelasnya.
Sesampainya di area samping masjid, Bobon mengisahkan bahwa Ustaz Derry kembali mengajaknya masuk ke dalam masjid. Saat itu, terdapat sekitar 20 hingga 30 ibu-ibu yang sedang berkumpul. Ustaz Derry kemudian meminta mereka untuk tidak beranjak, lalu memberikan mikrofon kepada Bobon dan kembali mengajaknya untuk mengucapkan syahadat di hadapan jamaah yang ada di sana.
"Ternyata dalam masjid itu ada ibu-ibu 20, 30 orang yang sedang foto-foto. Ustaz Derry meminta ibu itu jangan pulang dulu. 'Bobon duduk, mik'. Begitu dikasih mik, 'ayo syahadat'," ungkapnya.
"Ya sudah syahadat. Nah begitu syahadat lagi, jadi ada beberapa orang di sana mungkin pengunjung masjid, atau orang-orang yang biasa main di masjid tersebut, ngerekam pakai handphone," tambahnya.
Dalam suasana yang penuh haru, Bobon akhirnya kembali mengikrarkan dua kalimat syahadat untuk kedua kalinya. Beberapa ibu-ibu yang menyaksikan momen tersebut bahkan menangis terharu, menyadari bahwa Bobon kini telah resmi menjadi seorang Muslim.
"Begitu udah selesai semua, ibu-ibu nangis. Ada dua tiga orang nangis, bingung. Oh ternyata aku sudah mualaf," pungkasnya.
Pengalaman spiritual yang tidak direncanakan ini pun menjadi momen yang begitu berkesan baginya. Bobon Santoso mengatakan bahwa ia sebenarnya telah mengucapkan syahadat di dua lokasi yang berbeda. Syahadat pertamanya dilakukan di lokasi memasak.
Namun, karena situasi saat itu cukup tidak terencana, ia masih mengenakan pakaian kontennya, yang penuh dengan cipratan bahan masakan dan minyak. Menurutnya, momen tersebut begitu mendadak dan terjadi begitu saja, sehingga ia tidak sempat mempersiapkan diri secara khusus.
"Jadi syahadatnya itu sebenarnya ada di dua lokasi bang Denny. Dua kali. Jadi pertama itu karena memang tujuan kita mau masak, kita nggak ada persiapan," kata Bobon dikutip dari kanal YouTube Cuhat Bang Denny Sumargo, Selasa (18/3/2025).

Foto/Instagram Bobon Santoso
"Jadi saya pakai baju pun yang memang baju konten karena begitu saya masak itu, waktunya panjang dan kotor-kotoran bajunya. Kotor sekali, namanya kita aduk-aduk, muncrat sana sini, dan kadang kita pegang bumbu tumpah-tumpah juga," sambungnya.
Bobon juga berbicara tentang bagaimana ia melihat Islam sebagai agama yang sangat terbuka dan penuh dengan kebaikan. Ia berharap dengan keputusannya untuk bersyahadat, masyarakat bisa melihat bahwa Islam tidak membeda-bedakan siapa pun, termasuk mereka yang berasal dari latar belakang etnis atau agama yang berbeda.
Baginya, pengalaman masuk Islam juga menjadi bukti bahwa siapa pun bisa diterima dalam lingkungan Muslim dengan penuh keterbukaan dan rasa persaudaraan. "Nah, jadi waktu di posisi pertama itu, ok syahadat. Syahadat seperti biasa lah ya. Nah, waktu itu saya kepikiran ini kayaknya mungkin dalam konteksnya Ustaz Derry ini mungkin supaya di video ini unik. Jadi pikirannya mengedukasi kalau menurut kita ya," ucapnya.
"Jadi seorang yang non-is diterima di lingkungan masjid. Gua berpikir begitu, karena memang tujuannya di bulan Ramadan, kita juga tahu penonton kita pasti dari segala etnis dan agama juga. Jadi Islam ini seperti ini loh. Islam ini terbuka, baik, jadi kalian jangan pernah takut. Apalagi udah seorang non-is, Chinese lagi kayak gua gini. Jadi Islam diterima kok, kalian bisa berkegiatan di sini. Semuanya diterima. Ok syahadat," lanjutnya.
Setelah prosesi syahadat pertama, Bobon melanjutkan aktivitas memasaknya yang memakan waktu cukup panjang, sebelum akhirnya ia diajak ke rumah Ustaz Derry. Di sana, ia diperkenalkan kepada istri sang ustaz dan beberapa rekannya yang berkumpul. Momen ini terasa semakin istimewa ketika ia diajak mengunjungi masjid untuk pertama kalinya setelah syahadatnya yang pertama.
"Udah gitu ke rumah beliau, naik motor berdua. Dikenalkan sama istri, dicerita-ceritain, kenalan dengan beberapa rekannya yang ke rumah. Setelah itu lanjut ke masjid. Begitu ke area masak samping masjid, 'udah kentut belum. Ayo masuk ke masjid'. Diajak masuk ke masjid, lihat-lihat," jelasnya.
Sesampainya di area samping masjid, Bobon mengisahkan bahwa Ustaz Derry kembali mengajaknya masuk ke dalam masjid. Saat itu, terdapat sekitar 20 hingga 30 ibu-ibu yang sedang berkumpul. Ustaz Derry kemudian meminta mereka untuk tidak beranjak, lalu memberikan mikrofon kepada Bobon dan kembali mengajaknya untuk mengucapkan syahadat di hadapan jamaah yang ada di sana.
"Ternyata dalam masjid itu ada ibu-ibu 20, 30 orang yang sedang foto-foto. Ustaz Derry meminta ibu itu jangan pulang dulu. 'Bobon duduk, mik'. Begitu dikasih mik, 'ayo syahadat'," ungkapnya.
"Ya sudah syahadat. Nah begitu syahadat lagi, jadi ada beberapa orang di sana mungkin pengunjung masjid, atau orang-orang yang biasa main di masjid tersebut, ngerekam pakai handphone," tambahnya.
Dalam suasana yang penuh haru, Bobon akhirnya kembali mengikrarkan dua kalimat syahadat untuk kedua kalinya. Beberapa ibu-ibu yang menyaksikan momen tersebut bahkan menangis terharu, menyadari bahwa Bobon kini telah resmi menjadi seorang Muslim.
"Begitu udah selesai semua, ibu-ibu nangis. Ada dua tiga orang nangis, bingung. Oh ternyata aku sudah mualaf," pungkasnya.
(dra)
Lihat Juga :