Dinilai Kontroversi, Film Gundik Rilis Poster Film Terbaru
loading...

Foto: Doc. Istimewa
A
A
A
JAKARTA - Poster film Gundik, yang diharapkan menjadi alat promosi utama, mendapat penolakan dari Lembaga Sensor Film (LSF). Hal ini terbilang mengejutkan sang sutradara, Anggi Umbara, yang merasa ada kemunduran dalam kebebasan berkarya di industri kreatif.
“Saya sempat kaget, kok poster kami tidak lolos sensor. Rasanya seperti mundur 30 tahun lalu semua hal diatur oleh Negara,” ujar Anggi saat peluncuran poster kedua film Gundik di Senayan Park, Jakarta Pusat, pada Minggu (16/3/2024).
Sutradara yang sukses dengan film Vina ini mengaku tak menyangka bahwa di era digital dan keterbukaan informasi, masih ada batasan ketat dalam seni visual. Bahkan, ia harus berdebat selama dua jam dengan LSF untuk memperjuangkan posternya.“Aneh aja, kok masih ada cara-cara pemasungan kreativitas seni di era keterbukaan dan digital seperti ini,” ungkap Anggi dengan nada kecewa.
Akhirnya, pihaknya memilih untuk mendesain ulang poster film Gundik, yang dibintangi Luna Maya, Tio Pakusadewo, Agus Kuncoro, dan lainnya.“Poster ini kami harapkan bisa diterima oleh semua umur,” ujar Anggi dengan nada mengalah.
Meskipun mengalami perubahan poster, Anggi Umbara optimis bahwa film Gundik tetap menarik perhatian pecinta film horor.“Saya yakin masyarakat sudah pintar memilah film yang bagus seperti apa. Saya harap mereka tidak terpengaruh dengan penggantian poster,”tuturnya.
Sementara itu, aktris Luna Maya mengaku kaget dengan penggantian poster film persepsi orang kata lain terutama dari pihak Lembaga Sensor Film.
“Ini jadi pembelajaran buat sineas karena kan poster ini bentuk kebebasan berkreasi meski ada penjelasan logis dan aku selalu craving peran dan sebagai luna maya memang menyenangkan dipekerjaan ini sebagai pemain film harus enjoy melakukan pekerjaan dengan total apapun perspektif orang,”ungkapnya.
Untuk karakter Nyai yang diperankannya dalam film Gundik, ia pun menyebut, sosok Nyai memiliki kepribadian yang menghalalkan segala cara demi dapat mewujudkan apa yang menjadi ambisinya. "Menjadi Nyai itu nggak enak. Hidupnya gelap, penuh ambisi," kata Luna Maya di bilangan Senayan Jakarta, akhir pekan kemarin.
Luna Maya menyatakan sosok gundik atau selir, kendati menjadi pasangan yang kurang diakui oleh raja atau pejabat, namun pengaruhnya cukup besar dalam menentukan suatu kebijakan dan langkah.
Memerankan karakter Gundik diakuinya cukup menantang karena bisa merasakan seperti apa menjadi manusia yang mengesampingkan norma atau nilai-nilai demi melanggengkan kekuasaannya dan menggapai apa yang menjadi ambisinya.
“Saya sempat kaget, kok poster kami tidak lolos sensor. Rasanya seperti mundur 30 tahun lalu semua hal diatur oleh Negara,” ujar Anggi saat peluncuran poster kedua film Gundik di Senayan Park, Jakarta Pusat, pada Minggu (16/3/2024).
Sutradara yang sukses dengan film Vina ini mengaku tak menyangka bahwa di era digital dan keterbukaan informasi, masih ada batasan ketat dalam seni visual. Bahkan, ia harus berdebat selama dua jam dengan LSF untuk memperjuangkan posternya.“Aneh aja, kok masih ada cara-cara pemasungan kreativitas seni di era keterbukaan dan digital seperti ini,” ungkap Anggi dengan nada kecewa.
Akhirnya, pihaknya memilih untuk mendesain ulang poster film Gundik, yang dibintangi Luna Maya, Tio Pakusadewo, Agus Kuncoro, dan lainnya.“Poster ini kami harapkan bisa diterima oleh semua umur,” ujar Anggi dengan nada mengalah.
Meskipun mengalami perubahan poster, Anggi Umbara optimis bahwa film Gundik tetap menarik perhatian pecinta film horor.“Saya yakin masyarakat sudah pintar memilah film yang bagus seperti apa. Saya harap mereka tidak terpengaruh dengan penggantian poster,”tuturnya.
Sementara itu, aktris Luna Maya mengaku kaget dengan penggantian poster film persepsi orang kata lain terutama dari pihak Lembaga Sensor Film.
“Ini jadi pembelajaran buat sineas karena kan poster ini bentuk kebebasan berkreasi meski ada penjelasan logis dan aku selalu craving peran dan sebagai luna maya memang menyenangkan dipekerjaan ini sebagai pemain film harus enjoy melakukan pekerjaan dengan total apapun perspektif orang,”ungkapnya.
Untuk karakter Nyai yang diperankannya dalam film Gundik, ia pun menyebut, sosok Nyai memiliki kepribadian yang menghalalkan segala cara demi dapat mewujudkan apa yang menjadi ambisinya. "Menjadi Nyai itu nggak enak. Hidupnya gelap, penuh ambisi," kata Luna Maya di bilangan Senayan Jakarta, akhir pekan kemarin.
Luna Maya menyatakan sosok gundik atau selir, kendati menjadi pasangan yang kurang diakui oleh raja atau pejabat, namun pengaruhnya cukup besar dalam menentukan suatu kebijakan dan langkah.
Memerankan karakter Gundik diakuinya cukup menantang karena bisa merasakan seperti apa menjadi manusia yang mengesampingkan norma atau nilai-nilai demi melanggengkan kekuasaannya dan menggapai apa yang menjadi ambisinya.
Lihat Juga :