Produksi Film Snow White Live Action Disebut Buat Orang Kehilangan Pekerjaan
loading...

Produksi film Snow White live action kembali menuai kontroversi setelah keputusan Disney untuk menggunakan CGI dalam menciptakan tujuh kurcaci alih-alih aktor. Foto/People
A
A
A
JAKARTA - Produksi film Snow White live action kembali menuai kontroversi setelah keputusan Disney untuk menggunakan CGI dalam menciptakan tujuh kurcaci khayalan alih-alih mempekerjakan aktor dengan kondisi dwarfisme.
Keputusan ini memicu perdebatan di industri hiburan, termasuk dari penyanyi dan aktor Inggris-Australia, Peter Andre, yang secara terbuka mengkritik langkah Snow White tersebut.
Melalui kolomnya di New Magazine, Peter Andre menyoroti bahwa penggunaan teknologi CGI dalam film ini telah menghilangkan kesempatan kerja bagi banyak aktor yang seharusnya bisa berperan dalam film Snow White. Ia menekankan bahwa film klasik sebaiknya dibiarkan tetap seperti aslinya, tanpa perubahan yang berlebihan demi mengikuti tren modern.
"Saya pikir penting untuk membiarkan film klasik sebagaimana adanya," kata Andre dilansir dari Geo TV, Jumat (21/3/2025).
![Produksi Film Snow White Live Action Disebut Buat Orang Kehilangan Pekerjaan]()
Foto/IMDb
“Disney telah terlibat dalam sedikit kontroversi atas versi baru Snow White untuk hal-hal seperti penggunaan CGI untuk makhluk ajaib alih-alih tujuh kurcaci asli," lanjutnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa meskipun perubahan dalam film selalu terjadi agar dapat disesuaikan dengan zaman, tetap ada batasan dalam melakukan inovasi.
Menurutnya, dalam kasus film yang dibintangi Gal Gadot ini, keputusan untuk menggantikan para aktor dengan karakter CGI tidak hanya mengubah cerita. Tetapi juga berdampak langsung terhadap industri perfilman dengan mengurangi peluang kerja bagi para aktor yang memiliki kondisi khusus.
"Film-film klasik dibuat sesuai dengan zamannya, dan tentu ada beberapa hal yang mungkin tidak lagi relevan bagi penonton modern. Namun, menghapus aktor dari proses produksi demi CGI bukanlah solusi yang tepat," jelasnya.
Sebagai penutup, Andre menekankan bahwa film baru harus tetap menghadirkan keberagaman, tetapi bukan dengan cara menghilangkan elemen yang telah menjadi bagian penting dari cerita aslinya.
Ia menganggap bahwa menciptakan kembali film klasik dengan pendekatan yang terlalu modern justru bisa mengurangi nilai sentimental dan daya tarik dari cerita yang telah dikenal selama beberapa dekade.
"Menurut saya, membiarkan film klasik tetap dalam bentuk aslinya jauh lebih baik. Film baru bisa memiliki unsur keberagaman, tetapi menghapus kesempatan kerja bagi para aktor dengan menggantikannya dengan teknologi bukanlah pilihan yang bijak," pungkasnya.
Film Snow White versi live action tayang di bioskop pada 19 Maret 2025, dan meskipun produksi ini menghadapi banyak kritik, Disney tetap melanjutkan visinya dalam menghadirkan interpretasi baru dari kisah klasik ini.
Keputusan ini memicu perdebatan di industri hiburan, termasuk dari penyanyi dan aktor Inggris-Australia, Peter Andre, yang secara terbuka mengkritik langkah Snow White tersebut.
Melalui kolomnya di New Magazine, Peter Andre menyoroti bahwa penggunaan teknologi CGI dalam film ini telah menghilangkan kesempatan kerja bagi banyak aktor yang seharusnya bisa berperan dalam film Snow White. Ia menekankan bahwa film klasik sebaiknya dibiarkan tetap seperti aslinya, tanpa perubahan yang berlebihan demi mengikuti tren modern.
"Saya pikir penting untuk membiarkan film klasik sebagaimana adanya," kata Andre dilansir dari Geo TV, Jumat (21/3/2025).

Foto/IMDb
“Disney telah terlibat dalam sedikit kontroversi atas versi baru Snow White untuk hal-hal seperti penggunaan CGI untuk makhluk ajaib alih-alih tujuh kurcaci asli," lanjutnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa meskipun perubahan dalam film selalu terjadi agar dapat disesuaikan dengan zaman, tetap ada batasan dalam melakukan inovasi.
Menurutnya, dalam kasus film yang dibintangi Gal Gadot ini, keputusan untuk menggantikan para aktor dengan karakter CGI tidak hanya mengubah cerita. Tetapi juga berdampak langsung terhadap industri perfilman dengan mengurangi peluang kerja bagi para aktor yang memiliki kondisi khusus.
"Film-film klasik dibuat sesuai dengan zamannya, dan tentu ada beberapa hal yang mungkin tidak lagi relevan bagi penonton modern. Namun, menghapus aktor dari proses produksi demi CGI bukanlah solusi yang tepat," jelasnya.
Sebagai penutup, Andre menekankan bahwa film baru harus tetap menghadirkan keberagaman, tetapi bukan dengan cara menghilangkan elemen yang telah menjadi bagian penting dari cerita aslinya.
Ia menganggap bahwa menciptakan kembali film klasik dengan pendekatan yang terlalu modern justru bisa mengurangi nilai sentimental dan daya tarik dari cerita yang telah dikenal selama beberapa dekade.
"Menurut saya, membiarkan film klasik tetap dalam bentuk aslinya jauh lebih baik. Film baru bisa memiliki unsur keberagaman, tetapi menghapus kesempatan kerja bagi para aktor dengan menggantikannya dengan teknologi bukanlah pilihan yang bijak," pungkasnya.
Film Snow White versi live action tayang di bioskop pada 19 Maret 2025, dan meskipun produksi ini menghadapi banyak kritik, Disney tetap melanjutkan visinya dalam menghadirkan interpretasi baru dari kisah klasik ini.
(dra)
Lihat Juga :