Dari Sepatu Legendaris hingga Kolektor Desainer Ternama

Sabtu, 05 September 2020 - 14:40 WIB
loading...
A A A
Taufan memang cukup beruntung dengan barang kesayangannya itu. Apalagi, dia juga pernah datang ke acara rutin tahunan gathering Docmarters yang dibuat oleh teman-teman Docmarters Bandung. Taupan kehilangan sepasang Docmart saat sedang solat di mesjid.

"Padahal sudah diumpetin di belakang rak sepatu tapi tetap hilang. Namun ajaib beberapa waktu kemudian, teman-teman komunitas membantu mencari dan berhasil menemukan kemudian dikirim kembali ke saya," cerita Topan.

Bukan hanya merasa jauh lebih keren saat menggunakan sepatu Docmart, namun ada rasa bangga karena ini sepatu sudah ada dari zaman dia masih kecil. Bahkan, dia sudah mengenal sepatu Docmart yang dibelikan sang Ibu saat masih sekolah dasar pada 1997.

"Saya masih inget, ibu saya beli di Plaza Aldiron Blok M saat mau mudik dengan pesawat. 23 tahun kemudian saya masih pakai tentu dengan ukuran kaki lebih besar. Namun, rasanya masih tetap sama," ucapnya haru.

Mengenai harga termahal dari koleksinya, yakni tipe 1460 Vintage Oxblood made in England senilai Rp2.550.000 dan termurah dengan harga Rp75.000 di pasar sepatu bekas Ciputat, yakni Docmart 2nd made in england tipe Saxon. (Baca juga: Pengusaha Wisata Bandung Tolak Rencana Bandara Husein Domestik)

Jika Taufan gemar mengoleksi brand ternama yang sudah melegenda asal Inggris, lain pula Indah Riyanti Putri. Dia juga senang tampil dengan brand-brand eksklusif para desainer ternama Tanah Air.

Hasil tangan dingin para desainer muslimah menjadi favoritnya sebagai penunjang penampilannya di momen tertentu. Menurut Indah, ada rasa bangga karena turut mendukung produk lokal dan para pengrajin dalam negeri.

"Desainer muslimah sekarang bagus-bagus kualitasnya, bahkan sampai terkenal ke luar negeri. Kebetulan juga, karya mereka pas sekali dengan selera saya," ujar Indah yang berprofesi sebagai dokter umum ini.

Jadi bukan hanya membeli Docmarc karena nama besar, para desainer muslimah ini itu menilai rancangan mereka variatif. "Bukan hanya untuk muslimah berhijab saja tapi bisa juga dipakai sama yang non-hijab asal mau berpakaian modest," tambahnya.

Awal mengoleksi busana muslim dan kerudung brand para desainer, itu karena para desainer tersebut masuk dalam Hijabers Community. Saat itu, Indah hanya ingin mendukung mereka secara langsung. Namun, ternyata lama kelamaan Indah semakin jatuh cinta dengan setiap koleksi terbaru dari para desainer muslimah tersebut. Sebut saja seperti Dian Pelangi, Ria Miranda, dan Restu Anggraini. Brand busana muslim seperti KIVITZ by Fitri Aulia, KAMI, juga Pelangi Asmara kolaborasi Dian Pelangi dengan mendiang desainer Barli Asmara. (Lihat videonya: Pekerja Diduga Lalai Dua Bangunan Ruko Roboh)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1751 seconds (0.1#10.140)