Dari Sepatu Legendaris hingga Kolektor Desainer Ternama

Sabtu, 05 September 2020 - 14:40 WIB
loading...
Dari Sepatu Legendaris hingga Kolektor Desainer Ternama
Para penggemar sepatu boots Docmart. Foto/dok
A A A
JAKARTA - Sepatu boots dengan jahitan benang kuning ini memang fenomenal. Sejak awal kemunculannya pada 1960-an, Dr. Martens menjadi icon bagi kelompok Punk Skin Head pada era 70-an' hingga 90-an di Eropa dan Amerika.

Dr. Martens atau dikenal Docmart ini memang menjadi sepatu legenda. Sepatu itu bukan hanya milik sekelompok orang, kini semua lapisan masayarakat pun senang memakainya, bahkan menjadikan sebagai barang koleksi.

Mohammad Taufan (32) sejak 2007 sudah mengenal sepatu Docmart. Bahkan, hingga kini dia telah mengoleksi 15 pasang. Selama 13 tahun dia memiliki dan memakai sepatu Docmart tersebut untuk aktivitas sehari-hari. Hebatnya, koleksi sepatunya itu hingga kini masih kuat. Itu pula yang menjadi alasan pria yang akrab disapa Topan ini menyukai Docmart meskipun harganya lumayan mahal. (Baca: Memanas, Rusia Bakal Gelar Latihan di Laut Mediterania)

"Prinsipnya beberapa teman justru beli Docmart bukan karena banyak uang. Justru, karena uang kita terbatas, maka kita beli sepatu yang awet. Bahkan, ada yang memakainya dalam 15 hingga 30 tahun," ungkapnya.

Selain modelnya unik, sepatu ini juga hadir dengan banyak tipe, salah satu yang jadi favorit adalah tipe 1460, tipe pertama dengan 8 lubang tali sepatu. Tipe 1460 ini jika ditelusuri ternyata punya sejarah. Konon keluaran pertamanya adalah tanggal 1 bulan 4 tahun 1960. Sepatu juga menjadi sepatu legendaris yang membuat para penggunanya pun bangga hingga sering berkumpul dengan sesama pencinta Docmart.

Awal mulanya adalah pertemuan di Kaskus pada 2009. Dan, kini puluhan ribu orang berkumpul di akun media sosial Docmarters Indonesia.

"Kami berkumpul dulu di Kaskus sebelum Docmart membuka toko di Indonesia, saat mereka masuk ke Indonesia komunitas pun diundang," sambungnya.

Meski dahulu belum ada toko official Docmart, mereka memburu sepatu melalui online hingga di pasar bekas. Sebab, tidak semua tipe dijual di toko official seperti yang Docmart Anniversary 35 th. Salah satu anggota komunitas harus mencari sendiri. Itulah seninya barang koleksi harus unik dan keluaran lama.

Sakingnya tingginya popularitas Docmarc, Taufan sempat memburu sepasang sepatu 1460 Crazy Hourse made in England di Ebay. Namun sayang dia tidak mendapatkan karena sudah dimiliki seorang teman yang juga anggota komunitas. (Baca juga: Jeli, Cara Selebriti Manfaatkan TikTok untuk Publikasi)

Yang menarik, setelah lama tidak ada kabarnya Taufan belum juga memiliki barang incarannya, tiba-tiba Docmart tipe1460 Crazy Hourse yang diidamkannya menjadi kado ulang tahun dari sang sepupu. "Sepatu itu ternyata sudah dibeli sepupu saya yang kemudian diberikan kepada saya. Tidak menyangka setelah lupa sepatu itu malah balik ke saya," kenangnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1114 seconds (0.1#10.140)