5 Tips Jaga Daya Tahan Tubuh saat Banjir

Selasa, 22 September 2020 - 16:25 WIB
loading...
5 Tips Jaga Daya Tahan Tubuh saat Banjir
Sejumlah wilayah di Indonesia sudah mulai diguyur hujan hingga ada yang menyebabkan banjir. Foto Ilustrasi/Istimewa
A A A
JAKARTA - Musim penghujan hampir tiba. Sejumlah wilayah di Indonesia bahkan sudah mulai diguyur hujan hingga ada yang menyebabkan banjir . Kondisi ini dapat meningkatkan risiko munculnya berbagai macam penyakit seperti influenza, diare, demam berdarah, atau leptospirosis.

Penyakit tersebut bisa menyerang siapa saja, khususnya mereka yang memiliki daya tahan tubuh rendah. Oleh karena itu, penting untuk kita menjaga kesehatan selama banjir. ( )

Beberapa antisipasi yang diperlukan sekaligus pencegahan yang tepat agar tetap sehat setelah banjir adalah dengan menjaga daya tahan tubuh. Berikut tips menjaga daya tahan tubuh saat banjir, seperti dikutip dari berbagai sumber.

1. Jauhi Air Banjir
Air banjir dan genangan air bisa berbahaya serta membuat Anda rentan terhadap penyakit menular, bahaya kimia, dan cedera.

Air banjir juga dapat mengandung kabel listrik putus, limbah manusia dan ternak, limbah berbahaya rumah tangga, medis, ataupun industri (kimia, biologi, dan radiologi), limbah abu batubara yang dapat mengandung senyawa karsinogenik seperti arsen, kromium, dan merkuri, kontaminan lain yang dapat menyebabkan penyakit, benda fisik seperti kayu, kendaraan, serta puing-puing hingga hewan liar seperti tikus dan ular.

Paparan air banjir yang terkontaminasi dapat menyebabkan infeksi luka, ruam kulit, penyakit gastrointestinal, tetanus, dan leptospirosis. Penting untuk Anda melindungi diri dari paparan air banjir terlepas dari sumber kontaminasi.

Cara terbaik untuk melindungi diri sendiri adalah dengan menjauh dari air. Jika terkena air banjir, segera cuci area tersebut dengan sabun dan air bersih. Jika tidak memiliki sabun atau air, gunakan tisu basah atau pembersih berbahan dasar alkohol.

Rawat luka dan cari pertolongan medis jika perlu. Cuci pakaian yang terkontaminasi air banjir atau air limbah dengan air panas serta deterjen sebelum digunakan kembali. Jika Anda harus memasuki air banjir, kenakan sepatu bot karet, sarung tangan karet, dan kacamata.

2. Cuci Tangan
Air banjir mengandung limbah, dan makan atau minum apapun yang terkontaminasi oleh air banjir dapat menyebabkan penyakit diare seperti infeksi E. coli atau Salmonella.

Untuk melindungi diri, pastikan cuci tangan setelah terkena air banjir. Pastikan pula untuk mencuci tangan anak-anak dengan sabun serta air sesering mungkin dan selalu sebelum makan.

Jangan biarkan anak-anak bermain di area air banjir. Jangan biarkan anak-anak bermain dengan mainan yang telah terkontaminasi oleh air banjir dan belum didesinfeksi. Jangan mandi di air yang mungkin terkontaminasi limbah atau bahan kimia beracun. Ini termasuk sungai, anak sungai, atau danau yang terkontaminasi oleh air banjir.

3. Buang Makanan yang Terkena Banjir
Makanan mungkin tidak aman untuk dimakan setelah banjir dan makanan tersebut harus dibuang. Setelah banjir, hal terbaik yang harus dilakukan adalah membuang semua makanan (termasuk makanan kemasan) yang telah terkontaminasi oleh air banjir. ( )

Meskipun makanan tampak kering, itu mungkin tetap tidak aman. Buang semua daging, ikan, unggas, buah-buahan, dan sayuran segar yang terkena air banjir. Selain itu, makanan dalam toples kaca atau plastik dan botol mungkin tidak aman karena air banjir dapat merembes ke tutup wadah dan mencemari makanan.

Periksa makanan dengan hati-hati setelah banjir. Kontaminasi dapat terjadi jika bakteri dalam air banjir bersentuhan dengan makanan. Hanya makanan dalam kaleng logam tertutup dan kedap udara yang sepenuhnya aman, namun kaleng tersebut harus dibersihkan dan didisinfeksi secara hati-hati sebelum digunakan. Kaleng dapat dibersihkan dengan mencucinya dalam larutan deterjen yang kuat, lalu merendamnya dalam larutan pemutih ringan dan air selama dua menit untuk mencegah potensi kontaminasi saat kaleng dibuka.

Kaleng yang menggembung atau rusak tidak aman dan tidak dapat digunakan, dan harus segera dibuang. Makanan kaleng rumahan dalam wadah kaca yang terkena air banjir tidak aman. Buang makanan dan bagian penutup yang rata. Stoples kosong dapat disterilkan untuk digunakan di kemudian hari.

4. Disinfeksi Barang yang Terkena Banjir
Cara terbaik adalah mendisinfeksi semua peralatan yang terkena air banjir di air yang sangat panas, 77 derajat celsius. Disinfeksi talenan kayu atau plastik dan meja dapur Anda dengan larutan pemutih yang lembut.

Mesin pengiris atau penggiling juga harus dibersihkan dan didisinfeksi sebelum digunakan untuk memastikan tidak ada bakteri yang tertinggal pada permukaan peralatan. Langkah terakhir yang paling penting adalah membiarkan permukaan dan peralatan mengering saat menyimpan peralatan bersih.

Jangan taruh talenan basah di atas talenan lain karena bakteri bisa berkembang biak di air yang terperangkap. Biarkan semua peralatan dan piring mengering dengan sendirinya sebelum disimpan. Jika Anda curiga bahwa peralatan dan perkakas telah terkontaminasi selama penyimpanan, bersihkan dan lakukan sanitasi sebelum digunakan, meskipun sudah membersihkan atau mensterilkannya.

5. Menutup Luka Terbuka
Luka terbuka dan ruam yang terkena air banjir bisa terinfeksi. Vibrios, misalnya, adalah bakteri alami yang hidup di perairan pesisir tertentu dan dapat menyebabkan infeksi kulit jika terkena luka terbuka. Ini bisa terjadi saat banjir. ( )

Untuk melindungi diri, hindari paparan air banjir jika memiliki luka terbuka, tutupi luka yang bersih dan terbuka dengan perban tahan air untuk mengurangi kemungkinan infeksi. Jaga luka terbuka sebersih mungkin dengan mencuci menggunakan sabun dan air bersih. Jika luka menjadi kemerahan, bengkak, atau mengeluarkan cairan, segera dapatkan bantuan medis. Pertolongan pertama yang cepat dapat membantu menyembuhkan luka kecil dan mencegah infeksi.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1542 seconds (0.1#10.140)