Gucci Perkenalkan Jins Bercak Rumput Seharga Rp10 Juta

JAKARTA - Gucci memperkenalkan jins Grass Strain dengan bercak hijau rumput di bagian lutut seharga 600 poundsterling atau sekitar Rp10,4 juta sebagai bagian dari koleksi baru grungy. Merek mewah asal Italia itu diejek karena menjual celana denim organik eco washed yang mengolah bahan jins tersebut dengan menciptakan ilusi noda rumput.

Gucci menggambarkan desainnya sebagai penyalur "getaran grunge" pada musim Fall/Winter 2020. Para pencipta tren bakal teralihkan dengan jins yang tampak usang dari koleksi musim ini. Jins yang tampak seperti lebih baik beberapa hari sebelum dibeli, memiliki bintik-bintik cokelat pudar di samping noda hijau yang tak biasa. ( )

Meskipun jins robek sudah menjadi tren umum di setiap musim gugur, penambahan tanda kotor tidak berhasil mengesankan beberapa fashionista. Model di situs Gucci terlihat memasangkan tampilan yang tidak konvensional dengan kemeja dan sepatunya. Namun, merek ini juga menjual jumper oversize berbahan wol rajut seharga 700 poundsterling atau sekitar Rp12,1 juta dengan lubang tepi berjumbai yang bisa melengkapi tampilan kasarnya.

Gucci menggambarkan jins tersebut sebagai model baru yang mengaburkan garis antara vintage dan kontemporer. Deskripsi produk di situs mereka berbunyi "menyalurkan getaran grunge dari koleksi Musim Fall/Winter 2020, celana denim lebar kaki ini dibuat dari katun organik yang secara khusus diperlakukan untuk efek seperti noda".

Gucci mengeksplorasi gaya baru pada kain denim yang kultus ini, menafsirkannya kembali dengan desain serta teknik pencucian berbeda yang mengaburkan batas antara vintage dan kontemporer. Semua sisa kapas organik dari proses pemotongan untuk produk ini kemudian didaur ulang menjadi bahan baru di bawah program “Gucci Up”. ( Jins yang dirancang khusus agar terlihat kuno datang setahun setelah Gucci menjadi berita utama dengan sepatu kets seharga USD870 atau sekitar Rp12,8 juta. Sepatu tersebut telah diberi efek khusus untuk menciptakan tampilan yang kuno dengan merek yang mengklaim bahwa mereka telah dipengaruhi oleh tren fashion '70-an.