Berawal dari Hobi Kejar Diskon, Pemuda Ini Hadirkan Jasorder
loading...
A
A
A
JAKARTA - Masa pandemi membuat masyarakat kesulitan untuk melakukan berbagai macam aktivitas. Demi mencegah penyebaran Covid-19 , ruang gerak pun dibatasi dengan protokol kesehatan yang diterapkan pemerintah. Kebijakan tersebut memang merupakan langkah tepat dalam menanggulangi pandemi yang dampaknya kian bertambah dari hari ke hari.
(Baca juga: Jaga Kebugaran dan Kesehatan Fisik dengan Bersepeda )
Selain aktivitas yang dibatasi, tidak dapat dimungkiri sektor ekonomi juga terganggu, terutama para konsumen. Walaupun kondisi saat ini begitu berefek pada berbagai macam sektor, namun produk-produk kekinian masih terus bermunculan dengan menampilkan kelebihannya yang semakin meningkat dan tentu saja menggiurkan di mata konsumen.
Di sisi lain, keinginan belum berbanding lurus dengan kemampuan. Daya beli yang tinggi tidak didukung keadaan ekonomi negeri yang sulit untuk diprediksi.
Menanggapi hal tersebut, seorang lulusan Universitas Negeri Jakarta jurusan Agama Islam, Adam Fahmi Fikri menemukan cara jitu dalam mengatasi kekhawatiran kebanyakan konsumen. Tak hanya mahir dalam olah vokal, Adam juga cerdik menemukan keselarasan antara daya beli konsumen yang begitu tinggi dengan keadaan ekonomi negeri.
Adam mencoba menghadirkan Jasorder, platform jasa preorder dengan harga yang lebih murah sampai dengan 35% dibandingkan dengan harga dari marketplace lain. Adam pun yakin bahwa konsumen akan tertarik untuk membeli barang-barang kekinian.
"Hanya dengan menunggu sekitar 30 hari, para konsumen bisa mendapatkan barang-barang idaman mereka dengan harga miring yang lebih murah sekitar 35%. Lalu pastinya mereka enggak akan ketinggalan zaman dan selalu update apa saja yang lagi ngetren," ungkap Adam dalam siaran persnya, Jumat (25/9).
Sejatinya keluh kesah pribadi yang dirasakan Adam sudah begitu lama. Berawal dari hobinya dalam mengejar diskon barang-barang yang diinginkannya, dia sangat ulet mencarinya sampai menemukan harga yang cocok dan paling murah dari semua marketplace yang disambanginya. "Dari dulu saya kalau mau beli barang harus ada diskonnya. Kalau enggak ada, saya enggak mau beli. Pokoknya harus ada diskon dan itu udah paling murah di manapun," ucapnya sambil terkekeh.
Pengembangan bisnis yang ingin dilakukan Jasorder untuk ke depannya adalah mengupayakan pelayanan yang berorientasi kepada kepuasan konsumen, yakni dengan layanan pembelian segala jenis barang. Permintaan konsumen akan menjadi tolok ukur Jasorder menentukan jenis maupun jumlah barang yang akan ditambahkan.
(Baca juga: Asah Kemampuan Deduksi Anda lewat Lima Tayangan Bergenre Misteri Ini )
"Pada peluncuran Jasorder ini, kami juga mengajak para calon agen untuk berpartisipasi, dan bisa memperoleh bonus peluncuran dengan nilai total 1 miliar rupiah," pungkas pemuda 25 tahun ini.
Lihat Juga: Riset IPSOS: Shopee Raih Peringkat Pertama di Indikator Tingkat Kepuasan Pengguna E-Commerce
(Baca juga: Jaga Kebugaran dan Kesehatan Fisik dengan Bersepeda )
Selain aktivitas yang dibatasi, tidak dapat dimungkiri sektor ekonomi juga terganggu, terutama para konsumen. Walaupun kondisi saat ini begitu berefek pada berbagai macam sektor, namun produk-produk kekinian masih terus bermunculan dengan menampilkan kelebihannya yang semakin meningkat dan tentu saja menggiurkan di mata konsumen.
Di sisi lain, keinginan belum berbanding lurus dengan kemampuan. Daya beli yang tinggi tidak didukung keadaan ekonomi negeri yang sulit untuk diprediksi.
Menanggapi hal tersebut, seorang lulusan Universitas Negeri Jakarta jurusan Agama Islam, Adam Fahmi Fikri menemukan cara jitu dalam mengatasi kekhawatiran kebanyakan konsumen. Tak hanya mahir dalam olah vokal, Adam juga cerdik menemukan keselarasan antara daya beli konsumen yang begitu tinggi dengan keadaan ekonomi negeri.
Adam mencoba menghadirkan Jasorder, platform jasa preorder dengan harga yang lebih murah sampai dengan 35% dibandingkan dengan harga dari marketplace lain. Adam pun yakin bahwa konsumen akan tertarik untuk membeli barang-barang kekinian.
"Hanya dengan menunggu sekitar 30 hari, para konsumen bisa mendapatkan barang-barang idaman mereka dengan harga miring yang lebih murah sekitar 35%. Lalu pastinya mereka enggak akan ketinggalan zaman dan selalu update apa saja yang lagi ngetren," ungkap Adam dalam siaran persnya, Jumat (25/9).
Sejatinya keluh kesah pribadi yang dirasakan Adam sudah begitu lama. Berawal dari hobinya dalam mengejar diskon barang-barang yang diinginkannya, dia sangat ulet mencarinya sampai menemukan harga yang cocok dan paling murah dari semua marketplace yang disambanginya. "Dari dulu saya kalau mau beli barang harus ada diskonnya. Kalau enggak ada, saya enggak mau beli. Pokoknya harus ada diskon dan itu udah paling murah di manapun," ucapnya sambil terkekeh.
Pengembangan bisnis yang ingin dilakukan Jasorder untuk ke depannya adalah mengupayakan pelayanan yang berorientasi kepada kepuasan konsumen, yakni dengan layanan pembelian segala jenis barang. Permintaan konsumen akan menjadi tolok ukur Jasorder menentukan jenis maupun jumlah barang yang akan ditambahkan.
(Baca juga: Asah Kemampuan Deduksi Anda lewat Lima Tayangan Bergenre Misteri Ini )
"Pada peluncuran Jasorder ini, kami juga mengajak para calon agen untuk berpartisipasi, dan bisa memperoleh bonus peluncuran dengan nilai total 1 miliar rupiah," pungkas pemuda 25 tahun ini.
Lihat Juga: Riset IPSOS: Shopee Raih Peringkat Pertama di Indikator Tingkat Kepuasan Pengguna E-Commerce
(nug)