Upaya Tingkatkan Kualitas SDM Pariwisata di Lombok Tengah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif /Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Kemenparekraf /Baparekraf) menggelar Bimbingan Teknis SDM Ekonomi Kreatif Fotografi. Diikuti sekitar 100 peserta stakeholder pariwisata , acara tersebut diselenggarakan di Desa Mertak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) .
(Baca juga: Rilis Runaway, Rahmania Astrini Dibantu Mr. Fantastic )
Selain Bimtek, juga digulirkan program Bersih, Indah, Sehat dan Aman (BISA) di destinasi wisata sebagai rangkaian untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan kepada wisatawan. Analis Kebijakan Ahli Madya/Koordinator Edukasi III Direktorat Pengembangan SDM Ekraf Kemenparekraf/Baparekraf, Toar RE Mangaribi mengatakan, NTB, khususnya Lombok Tengah memiliki destinasi yang sungguh luar biasa. Ditambah kebudayaan yang dimiliki membuat destinasi amat sempurna di mata wisatawan.
"Ini adalah destinasi yang diberikan Allah. Inilah Mandalika. Turis senang disambut dengan tarian. Tapi apapun itu, yang paling utama dan penting ialah jaringan (Wi-Fi). Itu yang harus ada. Wisatawan kalau tidak ada itu, biarpun tempat wisata bagus, tidak akan kembali lagi ke tempat ini. Itu kejadian di beberapa destinasi wisata. Di sini jangan sampai terjadi," tuturnya, Rabu (30/9).
Dia memaparkan, kegiatan Bimtek fotografi untuk meningkatkan kualitas SDM stakeholder pariwisata dan ekonomi kreatif. Bimtek fotografi ini mencoba menyederhanakan teknik pengambilan gambar menggunakan peralatan sederhana dengan kualitas mumpuni. "Peralatannya disederhanakan yakni menggunakan smartphone, tetapi dioptimalkan kembali kegunaannya," katanya.
Pada era digital saat ini, kalangan milenial memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produk atau destinasi wisata. "Bagaimana hanya dengan foto bisa menarik kedatangan wisatawan. Hanya dengan foto saja, tak sedikit wisatawan yang berkeliling dunia mengunjungi suatu destinasi yang dilihatnya dari media sosial," terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Plt Kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah, Nurman menuturkan, dalam membangun sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, kualitas SDM merupakan hal yang paling utama. "Karena SDM merupakan faktor produksi utama dalam mengembangkan ekonomi kreatif. Kalau bicara ekonomi kreatif, kita bicara intelektual dan ide-ide yang ada di pikiran manusia. Alhamdulillah hari ini Kemenparekraf menghadirkan narasumber Ibu Dewi, ahli dalam bidang fotografi dan pendidikanya pun tidak bisa diragukan lagi," tutur dia.
Melalui Bimtek ini, kata dia, tingkat kualitas SDM di Lombok Tengah akan dinaikkan, khususnya di bidang fotografi, branding dan pemasaran produk pariwisata dan ekonomi kreatif. "Bagaimana nantinya kita bisa mengiklankan produk-produk yang kita hasilkan. Kita punya produk, kita punya potensi alam. Kalau tidak diiklankan, orang tidak tahu. Bahkan dengan iklan ini, produk ekonomi kreatif di Kuta ini nilai tawarnya bisa lebih mahal. Memang produk ekonomi kreatif jauh lebih mahal dan modalnya pun tidak seperti di sektor pertanian. Ekonomi kreatif tidak butuh lahan yang luas, yang penting otak kita," papar dia.
Ditambah dengan program BISA, menurutnya, akan semakin menambah kualitas sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Lombok Tengah meningkat. "Program BISA ini juga salah satu gerakan yang sangat dibutuhkan oleh wilayah kita, terutama destinasi wisata atau desa wisata karena program BISA itu juga bagian dari sapta pesona. Sapta pesona ini wajib hukumnya buat destinasi wisata, karena kalau kita tidak bersih, tidak indah, pengelolaannya tidak sehat, apalagi tidak aman, pasti tidak akan ada yang berkunjung ke tempat wisata ini," terang Nurman.
(Baca juga: Sutradara: Sekuel Avatar 100% Sudah Selesai )
Praktisi fotografi Dewi Sartika Bukit yang menjadi narasumber pada Bimtek itu menuturkan, output dari kegiatan ini amat penting karena akan menjadi basis promosi dan branding destinasi wisata dan ekonomi kreatif di Lombok Tengah. "SDM fotografer yang lahirnanti akan mengangkat semuanya, pariwisata maupun ekonomi kreatif, karena saat ini wisatawan ataupun konsumen sangat suka dengan visual. Apalagi makin berkembangnya digital di era saat ini," ungkap Dewi.
(Baca juga: Rilis Runaway, Rahmania Astrini Dibantu Mr. Fantastic )
Selain Bimtek, juga digulirkan program Bersih, Indah, Sehat dan Aman (BISA) di destinasi wisata sebagai rangkaian untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan kepada wisatawan. Analis Kebijakan Ahli Madya/Koordinator Edukasi III Direktorat Pengembangan SDM Ekraf Kemenparekraf/Baparekraf, Toar RE Mangaribi mengatakan, NTB, khususnya Lombok Tengah memiliki destinasi yang sungguh luar biasa. Ditambah kebudayaan yang dimiliki membuat destinasi amat sempurna di mata wisatawan.
"Ini adalah destinasi yang diberikan Allah. Inilah Mandalika. Turis senang disambut dengan tarian. Tapi apapun itu, yang paling utama dan penting ialah jaringan (Wi-Fi). Itu yang harus ada. Wisatawan kalau tidak ada itu, biarpun tempat wisata bagus, tidak akan kembali lagi ke tempat ini. Itu kejadian di beberapa destinasi wisata. Di sini jangan sampai terjadi," tuturnya, Rabu (30/9).
Dia memaparkan, kegiatan Bimtek fotografi untuk meningkatkan kualitas SDM stakeholder pariwisata dan ekonomi kreatif. Bimtek fotografi ini mencoba menyederhanakan teknik pengambilan gambar menggunakan peralatan sederhana dengan kualitas mumpuni. "Peralatannya disederhanakan yakni menggunakan smartphone, tetapi dioptimalkan kembali kegunaannya," katanya.
Pada era digital saat ini, kalangan milenial memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produk atau destinasi wisata. "Bagaimana hanya dengan foto bisa menarik kedatangan wisatawan. Hanya dengan foto saja, tak sedikit wisatawan yang berkeliling dunia mengunjungi suatu destinasi yang dilihatnya dari media sosial," terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Plt Kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah, Nurman menuturkan, dalam membangun sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, kualitas SDM merupakan hal yang paling utama. "Karena SDM merupakan faktor produksi utama dalam mengembangkan ekonomi kreatif. Kalau bicara ekonomi kreatif, kita bicara intelektual dan ide-ide yang ada di pikiran manusia. Alhamdulillah hari ini Kemenparekraf menghadirkan narasumber Ibu Dewi, ahli dalam bidang fotografi dan pendidikanya pun tidak bisa diragukan lagi," tutur dia.
Melalui Bimtek ini, kata dia, tingkat kualitas SDM di Lombok Tengah akan dinaikkan, khususnya di bidang fotografi, branding dan pemasaran produk pariwisata dan ekonomi kreatif. "Bagaimana nantinya kita bisa mengiklankan produk-produk yang kita hasilkan. Kita punya produk, kita punya potensi alam. Kalau tidak diiklankan, orang tidak tahu. Bahkan dengan iklan ini, produk ekonomi kreatif di Kuta ini nilai tawarnya bisa lebih mahal. Memang produk ekonomi kreatif jauh lebih mahal dan modalnya pun tidak seperti di sektor pertanian. Ekonomi kreatif tidak butuh lahan yang luas, yang penting otak kita," papar dia.
Ditambah dengan program BISA, menurutnya, akan semakin menambah kualitas sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Lombok Tengah meningkat. "Program BISA ini juga salah satu gerakan yang sangat dibutuhkan oleh wilayah kita, terutama destinasi wisata atau desa wisata karena program BISA itu juga bagian dari sapta pesona. Sapta pesona ini wajib hukumnya buat destinasi wisata, karena kalau kita tidak bersih, tidak indah, pengelolaannya tidak sehat, apalagi tidak aman, pasti tidak akan ada yang berkunjung ke tempat wisata ini," terang Nurman.
(Baca juga: Sutradara: Sekuel Avatar 100% Sudah Selesai )
Praktisi fotografi Dewi Sartika Bukit yang menjadi narasumber pada Bimtek itu menuturkan, output dari kegiatan ini amat penting karena akan menjadi basis promosi dan branding destinasi wisata dan ekonomi kreatif di Lombok Tengah. "SDM fotografer yang lahirnanti akan mengangkat semuanya, pariwisata maupun ekonomi kreatif, karena saat ini wisatawan ataupun konsumen sangat suka dengan visual. Apalagi makin berkembangnya digital di era saat ini," ungkap Dewi.
(nug)