Didi Kempot, Sosok dan Karyanya Tak Lekang oleh Waktu

Rabu, 21 Oktober 2020 - 15:48 WIB
loading...
Didi Kempot, Sosok dan Karyanya Tak Lekang oleh Waktu
Mendiang Didi Kempot tak pernah kenal lelah dalam memperjuangkan musik campursari hingga bisa mendunia serta menyentuh kalangan anak muda. / Foto: dok. SINDOnews
A A A
JAKARTA - Nama maestro campursari Didik Prasetyo atau Didi Kempot sudah cukup dikenal luas oleh banyak kalangan. Meski telah berpulang untuk selamanya pada 5 Mei lalu, namun karya musisi yang identik dengan rambut gondrong dan pakaian adat Jawa ini tetap terus digandrungi hampir seluruh lapisan masyarakat.

(Baca juga: GTV Gelar Audisi The Next Didi Kempot, Ayo Daftar Sekarang! )

Didi Kempot memang tidak bisa dilepaskan dari musik campursari . Lahir di Kota Solo, 31 Desember 1966, Didi Kempot begitu gigih dan konsisten dengan musik campursari. Bahkan, mendiang Didi Kempot tak kenal lelah dalam memperjuangkan musik campursari hingga bisa mendunia serta menyentuh kalangan anak muda, yang sebelum kurang begitu menggemari musik campursari.

Didi Kempot, Sosok dan Karyanya Tak Lekang oleh Waktu


Selama 30 tahun, dia malang melintang menggemakan karyanya di seluruh penjuru negeri ini. Tema-tema patah hati yang menghiasi sebagian besar lagunya membuatnya dikenal sebagai Godfather of Broken Heart. Di mata penggemarnya atau yang biasa disebut Sobat Ambyar, dia sering disebut sebagai Lord Didi.

Siapa sangka, di balik ketenaran yang diperolehnya, pelantun lagu Stasiun Balapan yang dirilis pada 1999 itu dulunya mengawali perjuangan sebagai musisi jalanan atau pengamen. Didi Kempot pernah mengakui bahwa dirinya merupakan pengamen yang eksis di jalanan Kota Solo mulai sekitar tahun 1984. Kala itu, dia hanya bermodalkan ukulele dan kendhang.

Didi Kempot dan teman-temannya pada 1987 mencoba peruntungan dengan hijrah ke Jakarta. Di era saat itu, sebagian musisi jalanan berlomba-lomba untuk masuk dapur rekaman dengan cara merekam lagu sendiri kemudian menawarkannya ke produser. Jika memang berbakat, para produser biasanya tak ragu untuk membawa musisi jalanan rekaman dan berkarier di industri musik.

Didi Kempot, Sosok dan Karyanya Tak Lekang oleh Waktu


Setelah beberapa kali gagal, akhirnya Didi Kempot bersama teman-temannya yang menamai dirinya Kelompok Pengamen Trotoar (Kempot) berhasil menarik perhatian label Musica Studio's. Tepat di 1989, Didi Kempot mulai meluncurkan album pertamanya, dan setelah perjalanan panjang mampu menjelma menjadi sosok yang begitu digandrungi karya-karyanya.

Lagu Cidro, yang diambil dari album perdananya, sukses meningkatkan pamor seorang Didi Kempot. Dia pun mulai tampil di luar negeri, yakni Suriname pada 1993. Tidak berhenti sampai di situ, Didi Kempot lanjut melangkahkan kakinya hingga ke Eropa, dan sempat menggarap dan merekam lagu Layang Kangen di Rotterdam, Belanda.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3336 seconds (0.1#10.140)