Melalui Penat, Resha Stromp Suarakan Kritik Sosial

Senin, 26 Oktober 2020 - 18:43 WIB
loading...
Melalui Penat, Resha Stromp Suarakan Kritik Sosial
Resha Stromp menggarap sendiri album barunya yang berjudul Penat, mulai dari lirik hingga mixing dan mastering-nya. / Foto: ist
A A A
JAKARTA - Penyanyi Resha Stromp pada awal pandemi Covid-19 atau Maret yang lalu menghadirkan album berjudul Penat. Resha merilis album berformat CD yang berisikan sembilan lagu tersebut dengan menggandeng PT Menggelora.

(Baca juga: Penyanyi dan Aktris Ikonik Taiwan Vivian Hsu Rilis Video Lagu Terbaru Alright )

Resha mengungkapkan bahwa album Penat secara teknis dikerjakannya sendiri, mulai dari lirik hingga mixing dan mastering-nya. Dia pun merekamnya di studio miliknya sendiri, yakni Stromp Records Villa Japos, Tangerang Selatan.

Melalui album ini, Resha ingin membingkai isu sosial seperti korupsi , lemahnya penegakan hukum di Indonesia, perampasan tanah adat, kisah pilu petani kendang, hingga soal pelanggaran HAM pada aksi kamisan. Ini merupakan respons dirinya atas banyaknya kejadian yang dirasa menyimpang di masyarakat saat ini.

Sajian kritikan sosial dalam album Penat disampaikan melalui lirik-lirik lagu yang sederhana namun tajam. Kritikan-kritikan itu pun dapat ditemui di hampir tiap lagunya,yakniSuara Tamsar, Anaking, Aku Kamisan, Ibu Bumi, Darurat Agraria, Reformasi Dikorupsi, Jika Kau Merasa Tamvan, Gesbica, dan Time to War.



Menurut Resha, album ini merupakan kegelisahan sekaligus panggilan hati terhadap persoalan sosial yang banyak terjadi. "Kebetulan memang kurang lebih 5 tahun ke belakang saya aktif dan konsen pada persoalan kemanusiaan, itu salah satu faktor terciptanya lagu-lagu dalam album Penat tersebut," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Senin (26/10).

Sementara, dalam pembuatan video musik, Resha memilih lagu berjudul Ibu Bumi. Lirik lagu tersebut diciptakan oleh komunitas adat Sedulur Sikep yang mendiami Kawasan Pegunungan Kendeng.

"Ibu bumi wis maringi, Ibu bumi dilarani, Ibu bumi kang ngadili, La ilaha illallah, Muhammadur rasulullah (Ibu bumi sudah memberi, ibu bumi disakiti, ibu bumi yang mengadili, La ilaha illallah, Muhammadur rasulullah)," begitulah sedikit petikan syair dalam lagu Ibu Bumi.

Ibu Bumi, kata Resha, memiliki makna yang dalam, mensyukuri keberadaan ibu bumi Kendeng sebagai nikmat Tuhan. Namun, juga bermakna peringatan, agar manusia tidak lena merusak ibu bumi. Sepatutnya bumi diperlakukan seperti ibu, yang dihormati, dicintai supaya lestari.

"Saya gigih melantunkan syahadat ibu bumi sebagai dukungan kepada para petani Kendeng agar ruang hidupnya tidak terampas. Bisa kembali baik, dan bertani lagi dengan damai tanpa ancaman apapun," terang Resha.

(Baca juga: Ariana Grande Beberkan Lagu Favorit di Album Terbarunya )

Dalam pembuatan video klip itu, Resha berkaloborasi dengan teater Guriang dari Rangkasbitung. Video musik Ibu Bumi sendiri sudah bisa disaksikan melalui kanal YouTube Resha Stromp.
(nug)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1140 seconds (0.1#10.140)