Liburan Panjang, Yuk! Tetap Jaga Protokol Kesehatan
loading...
A
A
A
"Kuncinya adalah menghindari penularan melalui droplet. Makanya harus memakai masker yang melindungi hidung dan mulut. Menjaga jarak agar saat berbicara sedikit droplet keluar. Tetap saling menjaga jarak sehingga tidak terkena dan yang juga penting untuk mencuci tangan pakai sabun," tandasnya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio juga mengimbau masyarakat yang hendak berlibur saat liburan. Wisnutama menekankan pentingnya menerapkan protokol kesehatan secara disiplin agar tidak terjadi kenaikan kasus Covid-19 .
"Saya harapkan semua stakeholder dan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif serta masyarakat yang ingin berlibur dapat melaksanakan protokol kesehatan dengan penuh kedisiplinan, penuh rasa kepedulian,” kata Wishnutama dalam pernyataan resminya di Jakarta. (Baca juga: Air Kelapa Bisa Cegah Keparahan Covid-19)
Ia juga terus berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga dalam mengantisipasi mobilisasi masyarakat saat libur panjang, khususnya dalam penerapan protokol kesehatan.
“Saatnya peduli terhadap diri kita sendiri, keluarga, sahabat, teman-teman, dan tentunya yang tidak kalah penting terhadap sektor pariwisata. Dengan kepedulian yang tinggi dalam melaksanakan protokol kesehatan saya yakin sektor pariwisata akan segera bangkit kembali," kata Wishnutama.
Pihaknya juga berupaya agar angka-angka perbaikan tersebut dapat semakin meningkat dari waktu ke waktu agar selanjutnya tren penyebaran kasus Covid-19 di Indonesia semakin membaik.
Sementara itu, di lain kesempatan Ketua Bidang Pemasaran dan Promosi Dalam Negeri PHR, Raymond Djani mengatakan dalam masa pandemi seperti ini ada beberapa contoh liburan yang bisa dilakukan masyarakat seperti memilih untuk staycation dan roadtrip atau wisata jarak dekat.
Raymond mengatakan di 2021 nanti pada bukan Januari hingga Maret, masyarakat belum terlalu berani bepergian jauh dan wisata jarak dekat, alam terbuka dan kuliner mungkin jadi pilihan terbaik. (Lihat videonya: Tolak Omnibus Law, Ribuan Buruh Kembali Turun ke Jalan)
“Sebelum ada vaksin ditemukan saya yakin masih belum 100 persen merasa aman. April hingga Juni baru mulai berani sedikit, melakukan domestik tour yang agak jauh dan untuk wisata yang aman untuk sementara disarankan pakai mobil atau wisata jarak dekat,” papar Raymond.
Ia menambahkan, ada beberapa persiapan sebelum kita berwisata, seperti menentukan zona aman yaitu harus zona hijau, jam operational, tempat wisata, sertifikasi chse, luas area, dan tiket. “Untuk wisata Aman, ada dua point yaitu disiplin protokol untuk kita sendri dan pelaksanaan sertifikat CHSE dari pelaku usaha, jika ini semua dilakukan pasti wisata akan lebih aman,” ucap Raymond. (Diana Rafikasari/Iman Firmansyah)
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio juga mengimbau masyarakat yang hendak berlibur saat liburan. Wisnutama menekankan pentingnya menerapkan protokol kesehatan secara disiplin agar tidak terjadi kenaikan kasus Covid-19 .
"Saya harapkan semua stakeholder dan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif serta masyarakat yang ingin berlibur dapat melaksanakan protokol kesehatan dengan penuh kedisiplinan, penuh rasa kepedulian,” kata Wishnutama dalam pernyataan resminya di Jakarta. (Baca juga: Air Kelapa Bisa Cegah Keparahan Covid-19)
Ia juga terus berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga dalam mengantisipasi mobilisasi masyarakat saat libur panjang, khususnya dalam penerapan protokol kesehatan.
“Saatnya peduli terhadap diri kita sendiri, keluarga, sahabat, teman-teman, dan tentunya yang tidak kalah penting terhadap sektor pariwisata. Dengan kepedulian yang tinggi dalam melaksanakan protokol kesehatan saya yakin sektor pariwisata akan segera bangkit kembali," kata Wishnutama.
Pihaknya juga berupaya agar angka-angka perbaikan tersebut dapat semakin meningkat dari waktu ke waktu agar selanjutnya tren penyebaran kasus Covid-19 di Indonesia semakin membaik.
Sementara itu, di lain kesempatan Ketua Bidang Pemasaran dan Promosi Dalam Negeri PHR, Raymond Djani mengatakan dalam masa pandemi seperti ini ada beberapa contoh liburan yang bisa dilakukan masyarakat seperti memilih untuk staycation dan roadtrip atau wisata jarak dekat.
Raymond mengatakan di 2021 nanti pada bukan Januari hingga Maret, masyarakat belum terlalu berani bepergian jauh dan wisata jarak dekat, alam terbuka dan kuliner mungkin jadi pilihan terbaik. (Lihat videonya: Tolak Omnibus Law, Ribuan Buruh Kembali Turun ke Jalan)
“Sebelum ada vaksin ditemukan saya yakin masih belum 100 persen merasa aman. April hingga Juni baru mulai berani sedikit, melakukan domestik tour yang agak jauh dan untuk wisata yang aman untuk sementara disarankan pakai mobil atau wisata jarak dekat,” papar Raymond.
Ia menambahkan, ada beberapa persiapan sebelum kita berwisata, seperti menentukan zona aman yaitu harus zona hijau, jam operational, tempat wisata, sertifikasi chse, luas area, dan tiket. “Untuk wisata Aman, ada dua point yaitu disiplin protokol untuk kita sendri dan pelaksanaan sertifikat CHSE dari pelaku usaha, jika ini semua dilakukan pasti wisata akan lebih aman,” ucap Raymond. (Diana Rafikasari/Iman Firmansyah)