Agar Tak Timbulkan Masalah, Perhatikan Hal-Hal Ini Sebelum Bersepeda
loading...
A
A
A
JAKARTA - Masa pandemi seperti saat ini membuat kita untuk terus mencari cara meningkatkan imunitas tubuh dengan berolahraga secara rutin. Salah satu olahraga yang banyak dipilih masyarakat adalah bersepeda.
(Baca juga: Masuk Usia 40-an, Baiknya Anda Kenali 6 Gejala Menopause Ini )
Selain menyenangkan, bersepeda juga memberikan rasa tenang dan nyaman apalagi jika dilakukan pagi atau sore hari lantaran kesejukan udaranya.
Aktivitas fisik dalam bersepeda apabila dilakukan dengan rutin, dapat mengurangi sejumlah risiko penyakit seperti obesitas, penyakit jantung , diabetes, hingga radang sendi.
Akan tetapi, alangkah baiknya saat bersepeda kita tetap mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah, seperti memakai masker pada saat berhenti, tidak bergerombol dan menjauhi keramaian.
"Namun, seiring dengan makin rutinnya kita bersepeda, sebenarnya ada beberapa hal yang harus kita lakukan selain melakukan protokol kesehatan di era pandemi," ucap RetĂĽl Bike Fitter yang praktik di Bintaro, Jakarta, Raditya Pratama di Jakarta, baru-baru ini.
Pertama, kata Raditya, adalah pengecekan sepeda. Melakukan pengecekan sepeda bukan hanya dari faktor keamanan saja. Namun terkadang banyak pesepeda yang kurang memperhatikan faktor kenyamanan posisi berkendara yang baik dan benar sehingga menimbulkan cedera pada otot, tulang, dan sendi.
"Memeriksa apakah sepeda yang akan kita kendarai cocok dengan ukuran badan kita, merupakan hal pertama yang harus dilakukan. Karena, meskipun pemanasan sudah dilakukan semaksimal mungkin, tapi jika ukuran sepedanya tidak sesuai, badan juga akan terasa sakit dan berpeluang besar mengalami cedera otot karena postur riding kita tidak benar," tutur Raditya.
Selanjutnya, melakukan pemanasan otot. Bagian-bagian tubuh yang sering bergerak ketika bersepeda seperti otot paha, betis, panggul, lengan dan leher merupakan sasaran utama gerakan pemanasan otot. Bahkan ketika selesai berepeda pun, bagian-bagian tubuh tersebut juga perlu relaksasi dengan gerakan pendinginan.
Rasa nyeri otot akibat tidak melakukan pemanasan, sering dialami oleh para pesepeda baru, terutama pada otot paha, pergelangan tangan, bahu dan leher.
(Baca juga: Khawatir Covid-19, Haruskah Pengobatan Pasien Kanker Ditunda? )
"Bahkan, sering juga terjadi kram pada otot saat bersepeda karena terlalu memaksakan otot yang sudah kelelahan. Itulah inti fungsi pemanasan, yaitu memanaskan otot supaya siap dan tidak kaget ketika badan bergerak," ujar Raditya.
(Baca juga: Masuk Usia 40-an, Baiknya Anda Kenali 6 Gejala Menopause Ini )
Selain menyenangkan, bersepeda juga memberikan rasa tenang dan nyaman apalagi jika dilakukan pagi atau sore hari lantaran kesejukan udaranya.
Aktivitas fisik dalam bersepeda apabila dilakukan dengan rutin, dapat mengurangi sejumlah risiko penyakit seperti obesitas, penyakit jantung , diabetes, hingga radang sendi.
Akan tetapi, alangkah baiknya saat bersepeda kita tetap mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah, seperti memakai masker pada saat berhenti, tidak bergerombol dan menjauhi keramaian.
"Namun, seiring dengan makin rutinnya kita bersepeda, sebenarnya ada beberapa hal yang harus kita lakukan selain melakukan protokol kesehatan di era pandemi," ucap RetĂĽl Bike Fitter yang praktik di Bintaro, Jakarta, Raditya Pratama di Jakarta, baru-baru ini.
Pertama, kata Raditya, adalah pengecekan sepeda. Melakukan pengecekan sepeda bukan hanya dari faktor keamanan saja. Namun terkadang banyak pesepeda yang kurang memperhatikan faktor kenyamanan posisi berkendara yang baik dan benar sehingga menimbulkan cedera pada otot, tulang, dan sendi.
"Memeriksa apakah sepeda yang akan kita kendarai cocok dengan ukuran badan kita, merupakan hal pertama yang harus dilakukan. Karena, meskipun pemanasan sudah dilakukan semaksimal mungkin, tapi jika ukuran sepedanya tidak sesuai, badan juga akan terasa sakit dan berpeluang besar mengalami cedera otot karena postur riding kita tidak benar," tutur Raditya.
Selanjutnya, melakukan pemanasan otot. Bagian-bagian tubuh yang sering bergerak ketika bersepeda seperti otot paha, betis, panggul, lengan dan leher merupakan sasaran utama gerakan pemanasan otot. Bahkan ketika selesai berepeda pun, bagian-bagian tubuh tersebut juga perlu relaksasi dengan gerakan pendinginan.
Rasa nyeri otot akibat tidak melakukan pemanasan, sering dialami oleh para pesepeda baru, terutama pada otot paha, pergelangan tangan, bahu dan leher.
(Baca juga: Khawatir Covid-19, Haruskah Pengobatan Pasien Kanker Ditunda? )
"Bahkan, sering juga terjadi kram pada otot saat bersepeda karena terlalu memaksakan otot yang sudah kelelahan. Itulah inti fungsi pemanasan, yaitu memanaskan otot supaya siap dan tidak kaget ketika badan bergerak," ujar Raditya.
(nug)