Tanggapi Kontroversi Karikatur Nabi, Arie Untung: Alhamdulillah Viral

Kamis, 29 Oktober 2020 - 16:09 WIB
loading...
Tanggapi Kontroversi...
Arie Untung. Foto/IG @ariekuntung
A A A
JAKARTA - Arie Untung kembali merespon statement kontroversial Presiden Prancis Emmanuel Macron tentang pembuatan karikatur Nabi Muhammad SAW. Belum lama ini, Macron menyatakan, tidak akan melarang pencetakan karikatur Nabi Muhammad walau sempat menuai kontroversi dan dianggap menyerang Islam.

Arie menilai apa yang dikatakan Macron itu sebagai bentuk merendahkan Nabi Muhammad. Kendati demikian, pria 44 tahun ini mengambil hikmah dari kejadian tersebut. Menurutnya, apa yang dilakukan Macron tanpa disadari membuat nama Nabi Muhammad SAW kini semakin dikenal oleh dunia.

( )

"Alhamdulillah ada yg mau merendahkan namamu malah tambah viral #allahumasholialamuhammad," tulis Arie di Instagram Story akun Instagramnya.

Sementara di unggahan lain, suami Fenita Arie ini mengungkapkan cerita Nabi Muhammad yang selalu dihina oleh seorang pengemis, meskipun telah diberinya makan. Melalui unggahan foto tersebut, Arie menjelaskan hikmah dari hujatan tidak membuat seseorang menjadi hina. Arie juga mengajak pengikutnya untuk tidak lelah tetap berada di jalan Allah.

"Hikmahnya. Nyinyiran hujatan cm recehan. Ga bikin hina. Jgn lelah dijalannya, yg membenci dan memfitnah lebih lelah berbagai cara utk mengajak byk org ikut membenci, bahkan siapapun yg membela Nabi pasti akan diserangnya dan itu kabar luar biasa baik bagi yg berada di jalannya, hikmah kebenaran tetap ada di tangan Allah," tulis Arie.

"Lihat lelahnya cara mereka menyebar kebencian dng buzzer dan memviralkan mencoba membiaskan apa yg menyangkut penghinaan Nabi? Ngga sedikitpun menurunkan kemuliaannya. Malah di bulan kelahirannya ini mereka ga sadar malah mereka sendiri yg membuat nama Rasulullah jdi lebih viral lagi," lanjutnya.

"ALHAMDULILLAH VIRAL . Emang Allah pemilik rahasia terbaik," tandasnya.

Sebelumnya, Arie Untung dan Fenita Arie memutuskan membuang semua koleksi tas mahal asal Prancis yang mereka miliki. Hal itu dilakukan keduanya sebagai bentuk protes sekaligus respons atas gelombang boikot negara-negara Arab terhadap produk buatan negara di Eropa itu.

"Karena negaranya menghina nabiku di bulan kelahirannya, barang RECEHAN brand2 Prancis ini nggak layak ada di lemari yang pemiliknya sangat mencintai nabinya. Brand2 ini kastanya langsung jadi "paling rendah"," sebut ayah tiga anak itu.

( )

"Emang bukan salah tas-tas ini, tapi biar dia tahu impact ekonomi yang dihasilkan atas penghinaan ini. Di muslim market brand Prancis sekarang value-nya langsung "murah". Kayak nggak ada hal lain yang lebih penting aja, yang lebih manfaat untuk dibahas," sambung Arie.

Menurut Arie, momen ini bisa sekalian membuka kesempatan untuk menaikkan produk lokal. Dibandingkan membeli barang asal luar negeri, pembawa acara itu lebih menyarankan membelanjakan uang untuk memutar roda ekonomi para pelaku usaha kecil menengah (UKM) dalam negeri.

"Sekalian untuk naikin ekonomi kita, mending pakai produk dalam negeri aja yuk. UKM banyak yang bagus, yang harganya memang lebih murah, tapi value-nya kita sekalian bisa saling membantu pengusaha lokal," tandasnya.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1402 seconds (0.1#10.140)