Di Tengah Pandemi, Menu dan Busana Lebaran Tidak Lagi Jadi Prioritas
loading...
A
A
A
Baju baru, opor ayam, rendang, ketupat, dan aneka kue kering menjadi serangkaian hal wajib ada saat Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran. Tradisi itulah yang sudah ada di masyarakat Indonesia selama ratusan tahun.
Selain berkumpul bersama keluarga, momen yang dirindukan saat Lebaran adalah makan ketupat bersama "teman-teman" dan menikmati camilan kue kering khas Lebaran sambil bercengkerama bersama sanak saudara.
Namun, mengingat kondisi Lebaran tahun ini harus dilalui di tengah penyebaran wabah virus corona atau Covid-19, apakah hidangan spesial tersebut masih bisa tersaji di atas meja? Artis sekaligus presenter Meisya Siregar mengatakan merasakan betul perbedaan Lebaran tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya.
Istri dari penyanyi Bebi Romeo ini mengaku bahwa di tengah pandemi, menu Lebaran yang berbeda adalah ketupat dan sayur nangka buatan ibunya. Meskipun momen Lebaran tahun ini tidak bisa dirayakan bersama keluarga besarnya, untuk melepas rasa rindu dan menghadirkan suasana Lebaran di rumahnya, Meisya tetap menghadirkan hidangan bernuansa Lebaran seperti rendang untuk suami dan ketiga anaknya.
"Biasanya setiap Lebaran, aku dan anak-anak selalu merayakan bersama di rumah Mama. Tapi, keadaan saat ini tidak memungkinkan untuk berkumpul, itu yang membuat saya sedih. Meski begitu, aku tetap menghadirkan rendang yang sudah menjadi tradisi keluarga supaya momen keakrabannya tetap ada," katanya, saat dihubungi KORAN SINDO.
Tradisi makanan Lebaran begitu kental di keluarga Meisya, terlebih lagi yang berhubungan dengan ‎masakan rendang dan aneka kue kering. Menurutnya, setiap orang pasti memiliki tradisi menu Lebaran yang khas sehingga hal itu yang sulit dilupakan.
"Meskipun di masa pandemi ini semua yang dilakukan penuh dengan keterbatasan, sebisa mungkin kita tidak boleh menghilangkan tradisi. Kalau semua ditiadakan, otomatis tidak akan memiliki kesan yang khidmat," ujarnya.
Di sisi lain, Chef Haryo Pramoe menjelaskan, makanan Lebaran biasanya disesuaikan dengan tradisi setempat di mana Lebaran berlangsung. Misalnya, tradisi Melayu biasanya menyajikan makanan seperti lontong sayur. Namun, bila melihat situasi saat ini, tidak ada standar bahwa menu Lebaran itu selalu mewah dan lengkap.
"Jangan memaksakan saat Lebaran meja makan harus penuh dengan berbagai jenis makanan. Karena, pada dasarnya, esensi Lebaran bukan bermewah-mewahan, melainkan untuk berbagi kebahagiaan dengan yang lain," katanya.
Chef yang memiliki sertifikat Chef Halal Indonesia itu saat Lebaran, dia rutin mengadakan open house dengan membuat menu rawon khas Jawa Timur. Pasalnya, rawon yang dibuat Chef Haryo memiliki kuah bumbu kluwek yang kental. Untuk menambah kenikmatan, nasi rawon disajikan dengan sambal terasi dan kerupuk udang.
"Mungkin, Lebaran kali ini nasi rawon tidak ada. Pada masa pandemi seperti saat ini menu praktislah yang bisa disajikan dengan cepat lebih tepat untuk teman bersantai bersama keluarga dan tidak membuat bosan," tuturnya.
Karena tujuannya untuk berbagi kebahagiaan bersama anggota keluarga tercinta, Anda bisa menyajikan hidangan yang praktis yang bisa disiapkan sejak beberapa pekan sebelumnya. Misalnya, siomay. Selain lebih mudah, makanan ini dapat disimpan terlebih dahulu di freezer atau lemari es pembeku untuk disajikan saat Lebaran tiba.
Selain siomay, bakso juga bisa menjadi pilihan makanan yang disajikan saat Lebaran. Menurut Chef Haryo, bakso bisa dibeli langsung di pasar atau dibuat sendiri.
Menu hidangan ini mampu bertahan lama dalam freezer. Saat ingin dihidangkan pada hari Lebaran atau setelah Lebaran, tinggal menyiapkan kuah daging atau bumbu tulang. Menu ini pun cocok sebagai teman saat bersantai sambil berkumpul dengan keluarga di rumah.
"Sifat makanan Lebaran itu kan bertamu. Makanan berupa camilan atau rekreasi seperti bakso bisa jadi pilihan menu Lebaran di tengah pandemi karena mudah disajikan," ucapnya.
‎Tidak hanya mempersiapkan menu, kebutuhan akan busana spesial untuk Lebaran pun seakan tidak lagi menjadi prioritas. Hal ini diungkapkan artis Fenita Arie. Tahun ini, dia tidak memprioritaskan membeli busana. Karena, untuk Lebaran tahun ini, dia telah memutuskan tidak bersilaturahmi langsung ke rumah kerabat besarnya. Karena itu, belanja produk fashion baru bukan lagi menjadi prioritasnya pada Ramadan kali ini.
"Untuk saat ini masih belum berpikir untuk membeli baju Lebaran. Namun, sepertinya memilih untuk tidak membeli karena kami sekeluarga sudah memutuskan tidak keluar atau bersilaturahmi seperti Idul Fitri biasanya," ungkap Fenita.
Ramadan kali ini, Fenita lebih memilih memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti bahan pokok, di antaranya sembako, perawatan wajah, dan peralatan mandi.
Fenita mengatakan karena saat ini pusat perbelanjaan tengah menghentikan sementara operasional mereka sehingga dirinya lebih memilih memakai baju Lebaran yang sudah ada pada Idul Fitri nanti.
Namun, masih ada beberapa yang mencari kebutuhan busana baru dengan alasan untuk tetap bisa merasakan nuansa Lebaran.
"Untuk busana tidak begitu mendesak. Kalaupun memang perlu untuk membeli baju baru, ya harus online. Itu karena pusat perbelanjaan banyak yang tutup. Tapi, beli online pun kalau lagi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) kayanya bakal sampai agak lama. Jadinya, enggak harus, masih bisa pake baju yang lama," ungkapnya. (Aprilia s Andyna)
Selain berkumpul bersama keluarga, momen yang dirindukan saat Lebaran adalah makan ketupat bersama "teman-teman" dan menikmati camilan kue kering khas Lebaran sambil bercengkerama bersama sanak saudara.
Namun, mengingat kondisi Lebaran tahun ini harus dilalui di tengah penyebaran wabah virus corona atau Covid-19, apakah hidangan spesial tersebut masih bisa tersaji di atas meja? Artis sekaligus presenter Meisya Siregar mengatakan merasakan betul perbedaan Lebaran tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya.
Istri dari penyanyi Bebi Romeo ini mengaku bahwa di tengah pandemi, menu Lebaran yang berbeda adalah ketupat dan sayur nangka buatan ibunya. Meskipun momen Lebaran tahun ini tidak bisa dirayakan bersama keluarga besarnya, untuk melepas rasa rindu dan menghadirkan suasana Lebaran di rumahnya, Meisya tetap menghadirkan hidangan bernuansa Lebaran seperti rendang untuk suami dan ketiga anaknya.
"Biasanya setiap Lebaran, aku dan anak-anak selalu merayakan bersama di rumah Mama. Tapi, keadaan saat ini tidak memungkinkan untuk berkumpul, itu yang membuat saya sedih. Meski begitu, aku tetap menghadirkan rendang yang sudah menjadi tradisi keluarga supaya momen keakrabannya tetap ada," katanya, saat dihubungi KORAN SINDO.
Tradisi makanan Lebaran begitu kental di keluarga Meisya, terlebih lagi yang berhubungan dengan ‎masakan rendang dan aneka kue kering. Menurutnya, setiap orang pasti memiliki tradisi menu Lebaran yang khas sehingga hal itu yang sulit dilupakan.
"Meskipun di masa pandemi ini semua yang dilakukan penuh dengan keterbatasan, sebisa mungkin kita tidak boleh menghilangkan tradisi. Kalau semua ditiadakan, otomatis tidak akan memiliki kesan yang khidmat," ujarnya.
Di sisi lain, Chef Haryo Pramoe menjelaskan, makanan Lebaran biasanya disesuaikan dengan tradisi setempat di mana Lebaran berlangsung. Misalnya, tradisi Melayu biasanya menyajikan makanan seperti lontong sayur. Namun, bila melihat situasi saat ini, tidak ada standar bahwa menu Lebaran itu selalu mewah dan lengkap.
"Jangan memaksakan saat Lebaran meja makan harus penuh dengan berbagai jenis makanan. Karena, pada dasarnya, esensi Lebaran bukan bermewah-mewahan, melainkan untuk berbagi kebahagiaan dengan yang lain," katanya.
Chef yang memiliki sertifikat Chef Halal Indonesia itu saat Lebaran, dia rutin mengadakan open house dengan membuat menu rawon khas Jawa Timur. Pasalnya, rawon yang dibuat Chef Haryo memiliki kuah bumbu kluwek yang kental. Untuk menambah kenikmatan, nasi rawon disajikan dengan sambal terasi dan kerupuk udang.
"Mungkin, Lebaran kali ini nasi rawon tidak ada. Pada masa pandemi seperti saat ini menu praktislah yang bisa disajikan dengan cepat lebih tepat untuk teman bersantai bersama keluarga dan tidak membuat bosan," tuturnya.
Karena tujuannya untuk berbagi kebahagiaan bersama anggota keluarga tercinta, Anda bisa menyajikan hidangan yang praktis yang bisa disiapkan sejak beberapa pekan sebelumnya. Misalnya, siomay. Selain lebih mudah, makanan ini dapat disimpan terlebih dahulu di freezer atau lemari es pembeku untuk disajikan saat Lebaran tiba.
Selain siomay, bakso juga bisa menjadi pilihan makanan yang disajikan saat Lebaran. Menurut Chef Haryo, bakso bisa dibeli langsung di pasar atau dibuat sendiri.
Menu hidangan ini mampu bertahan lama dalam freezer. Saat ingin dihidangkan pada hari Lebaran atau setelah Lebaran, tinggal menyiapkan kuah daging atau bumbu tulang. Menu ini pun cocok sebagai teman saat bersantai sambil berkumpul dengan keluarga di rumah.
"Sifat makanan Lebaran itu kan bertamu. Makanan berupa camilan atau rekreasi seperti bakso bisa jadi pilihan menu Lebaran di tengah pandemi karena mudah disajikan," ucapnya.
‎Tidak hanya mempersiapkan menu, kebutuhan akan busana spesial untuk Lebaran pun seakan tidak lagi menjadi prioritas. Hal ini diungkapkan artis Fenita Arie. Tahun ini, dia tidak memprioritaskan membeli busana. Karena, untuk Lebaran tahun ini, dia telah memutuskan tidak bersilaturahmi langsung ke rumah kerabat besarnya. Karena itu, belanja produk fashion baru bukan lagi menjadi prioritasnya pada Ramadan kali ini.
"Untuk saat ini masih belum berpikir untuk membeli baju Lebaran. Namun, sepertinya memilih untuk tidak membeli karena kami sekeluarga sudah memutuskan tidak keluar atau bersilaturahmi seperti Idul Fitri biasanya," ungkap Fenita.
Ramadan kali ini, Fenita lebih memilih memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti bahan pokok, di antaranya sembako, perawatan wajah, dan peralatan mandi.
Fenita mengatakan karena saat ini pusat perbelanjaan tengah menghentikan sementara operasional mereka sehingga dirinya lebih memilih memakai baju Lebaran yang sudah ada pada Idul Fitri nanti.
Namun, masih ada beberapa yang mencari kebutuhan busana baru dengan alasan untuk tetap bisa merasakan nuansa Lebaran.
"Untuk busana tidak begitu mendesak. Kalaupun memang perlu untuk membeli baju baru, ya harus online. Itu karena pusat perbelanjaan banyak yang tutup. Tapi, beli online pun kalau lagi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) kayanya bakal sampai agak lama. Jadinya, enggak harus, masih bisa pake baju yang lama," ungkapnya. (Aprilia s Andyna)
(ysw)