Waspada! Diabetes seperi Almarhum Aa Gatot Bisa Sebabkan Stroke
loading...
A
A
A
JAKARTA - Diabetes yang ditandai dengan gula darah tinggi seperti yang dialami almarhum Gatot Brajamusti dapat meningkatkan risiko terhadap berbagai kondisi kesehatan, termasuk stroke. Secara umum, penderita diabetes 1,5 kali lebih mungkin mengalami stroke dibandingkan orang tanpa diabetes.
Diabetes memengaruhi kemampuan tubuh untuk membuat insulin atau menggunakannya dengan benar. Karena insulin memainkan peran penting dalam menarik glukosa ke dalam sel dari aliran darah, penderita diabetes sering kali memiliki terlalu banyak gula dalam darahnya.
( )
Menurut laman Medical News Today, seiring waktu, kelebihan gula ini dapat berkontribusi pada penumpukan gumpalan atau timbunan lemak di dalam pembuluh yang memasok darah ke leher dan otak. Proses ini dikenal sebagai aterosklerosis. Jika endapan ini tumbuh, dapat menyebabkan penyempitan dinding pembuluh darah atau bahkan penyumbatan total. Ketika aliran darah ke otak berhenti karena alasan apapun, terjadilah stroke .
Adapun faktor risiko medis untuk stroke meliputi diabetes, tekanan darah tinggi, fibrilasi atrium, masalah pembekuan darah, kolesterol tinggi, penyakit sel sabit, masalah sirkulasi, penyakit arteri karotis, riwayat serangan jantung, stroke, atau TIA sebelumnya.
Peluang seseorang terkena stroke lebih tinggi jika memiliki satu atau lebih faktor risiko medis tersebut. Mengenali tanda dan gejala stroke adalah langkah pertama yang penting untuk mendapatkan bantuan sebelum terlambat.
Adapun gejala yang bisa menandakan stroke termasuk tiba-tiba mati rasa atau kelemahan pada wajah atau lengan dan kaki, terutama jika itu hanya pada satu sisi, kebingungan, kesulitan memahami ucapan, kesulitan melihat dengan satu atau kedua mata, pusing, kehilangan keseimbangan atau koordinasi, kesulitan berjalan, dan sakit kepala parah tanpa alasan yang diketahui.
( )
Gatot Brajamusti meninggal dunia pada Minggu (8/11) pukul 16.11 WIB. Mantan Ketua Persatuan Artis Film Indonesia itu wafat di usia 58 tahun karena penyakit diabetes dan hipertensi. Sebelumnya, Gatot juga dilaporkan memiliki riwayat stroke dan menjalani perawatan di RS Pengayoman, Jakarta, karena stroke yang dideritanya.
Lihat Juga: Malaysia Usung Teknologi Medis Terbaru dalam Konferensi Kesehatan Internasional MIH Megatrends 2024
Diabetes memengaruhi kemampuan tubuh untuk membuat insulin atau menggunakannya dengan benar. Karena insulin memainkan peran penting dalam menarik glukosa ke dalam sel dari aliran darah, penderita diabetes sering kali memiliki terlalu banyak gula dalam darahnya.
( )
Menurut laman Medical News Today, seiring waktu, kelebihan gula ini dapat berkontribusi pada penumpukan gumpalan atau timbunan lemak di dalam pembuluh yang memasok darah ke leher dan otak. Proses ini dikenal sebagai aterosklerosis. Jika endapan ini tumbuh, dapat menyebabkan penyempitan dinding pembuluh darah atau bahkan penyumbatan total. Ketika aliran darah ke otak berhenti karena alasan apapun, terjadilah stroke .
Adapun faktor risiko medis untuk stroke meliputi diabetes, tekanan darah tinggi, fibrilasi atrium, masalah pembekuan darah, kolesterol tinggi, penyakit sel sabit, masalah sirkulasi, penyakit arteri karotis, riwayat serangan jantung, stroke, atau TIA sebelumnya.
Peluang seseorang terkena stroke lebih tinggi jika memiliki satu atau lebih faktor risiko medis tersebut. Mengenali tanda dan gejala stroke adalah langkah pertama yang penting untuk mendapatkan bantuan sebelum terlambat.
Adapun gejala yang bisa menandakan stroke termasuk tiba-tiba mati rasa atau kelemahan pada wajah atau lengan dan kaki, terutama jika itu hanya pada satu sisi, kebingungan, kesulitan memahami ucapan, kesulitan melihat dengan satu atau kedua mata, pusing, kehilangan keseimbangan atau koordinasi, kesulitan berjalan, dan sakit kepala parah tanpa alasan yang diketahui.
( )
Gatot Brajamusti meninggal dunia pada Minggu (8/11) pukul 16.11 WIB. Mantan Ketua Persatuan Artis Film Indonesia itu wafat di usia 58 tahun karena penyakit diabetes dan hipertensi. Sebelumnya, Gatot juga dilaporkan memiliki riwayat stroke dan menjalani perawatan di RS Pengayoman, Jakarta, karena stroke yang dideritanya.
Lihat Juga: Malaysia Usung Teknologi Medis Terbaru dalam Konferensi Kesehatan Internasional MIH Megatrends 2024
(tsa)