Ini Hubungan Hipertensi dan Gula Darah seperti yang Dialami Gatot Brajamusti

Senin, 09 November 2020 - 07:06 WIB
loading...
Ini Hubungan Hipertensi dan Gula Darah seperti yang Dialami Gatot Brajamusti
Gatot Brajamusti telah berpulang dan sempat dirujuk ke RS Pengayoman karena penyakit hipertensi dan gula darah tinggi. Memang, seperti apa penyakit tersebut? Foto/Istimewa.
A A A
JAKARTA - Gatot Brajamusti meninggal dunia pada Minggu (8/11) pukul 16.11 WIB. Kabag Humas dan Protokol Ditjen PAS, Rika Apriyanti menyebut, sebelum meninggal, Gatot sempat mengalami hipertensi dan gula darah tinggi sehingga dirujuk ke RS Pengayoman, Jakarta.

"Pada hari ini (8/11), sekitar jam 16.11 WIB di RS Pengayoman, Gatot Brajamusti telah berpulang. Di mana yang bersangkutan sempat dirujuk ke RS Pengayoman, Jakarta hari ini dengan keluhan hipertensi dan gula darah tinggi," kata Rika. (Baca juga: Jenazah Gatot Brajamusti Tiba di Rumah Duka Sukabumi, Disambut Tangisan Keluarga )

Dilansir Medical News Today, hipertensi atau tekanan darah tinggi sering terjadi bersamaan dengan diabetes yang ditandai dengan gula darah tinggi. Penelitian menunjukkan ada hubungan di antara keduanya.

Hipertensi dan diabetes adalah aspek sindrom metabolik, suatu kondisi yang mencakup obesitas dan penyakit kardiovaskular. Baik hipertensi dan diabetes memiliki beberapa penyebab yang sama, dan keduanya memiliki beberapa faktor risiko.

Hipertensi dan diabetes juga berkontribusi pada perburukan gejala satu sama lain. Cara mengelola kedua kondisi tersebut juga tumpang tindih. Para penulis studi tahun 2012 mencatat bahwa hipertensi diabetes sering terjadi bersamaan dan memiliki beberapa penyebab yang sama.

Ini termasuk kegemukan, peradangan, stres oksidatif dan resistensi insulin. Seseorang dengan diabetes tidak memiliki cukup insulin untuk memproses glukosa atau insulin mereka tidak bekerja secara efektif. Insulin adalah hormon yang memungkinkan tubuh memproses glukosa dari makanan dan menggunakannya sebagai energi.

Akibat masalah insulin, glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel untuk menyediakan energi, dan sebaliknya malah terakumulasi dalam aliran darah. (Baca juga: Anak Susah Makan? Anda Harus Tahu Triknya )

Saat darah dengan kadar glukosa tinggi mengalir ke seluruh tubuh, dapat menyebabkan kerusakan yang meluas, termasuk pada pembuluh darah dan ginjal. Organ-organ ini berperan penting dalam menjaga kesehatan tekanan darah.

Jika mengalami kerusakan, tekanan darah dapat meningkat sehingga meningkatkan komplikasi lebih lanjut. Sebuah meta-analisis di Journal of the American College of Cardiology (JACC) pada tahun 2015 mengamati data lebih dari 4 juta orang dewasa. Disimpulkan bahwa orang dengan tekanan darah tinggi memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2.

Kaitan ini disebabkan oleh proses dalam tubuh yang memengaruhi kedua kondisi tersebut, misalnya peradangan. Pada tahun 2012, para peneliti mengutip angka yang menunjukkan bahwa 30% orang dengan diabetes tipe 1 dan 50-80% dari mereka yang menderita diabetes tipe 2 memiliki tekanan darah tinggi.

Sementara, ada tiga cara di mana kadar glukosa tinggi dalam darah dapat meningkatkan tekanan darah. Di antaranya adalah pembuluh darah kehilangan kemampuannya untuk meregang, cairan dalam tubuh meningkat, terutama jika diabetes sudah mempengaruhi ginjal, resistensi insulin melibatkan proses yang meningkatkan risiko hipertensi.
(tdy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2529 seconds (0.1#10.140)