5 Pahlawan Sulsel yang Diabadikan Lewat Nama Jalan
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Hari Pahlwan Nasional diperingati oleh Bangsa Indonesia setiap tahun pada tanggal 10 November . Khusus tahun ini, tema yang diusung untuk memperingati Hari Pahlawan Nasional adalah'Pahlawanku Sepanjang Masa'.
Di Indonesia, mengabadikan nama-nama para pahlawan menjadi nama jalan sudah tidak asing lagi, termasuk juga di Kota Makassar yang mengabadikan sejumlah nama pahlawan menjadi nama jalan. Tentu hal ini juga menjadi salah satu upaya agar nama dan jasa para pahlawan terus dikenang oleh para generasi penerus saat ini dan yang akan datang. Nah, berikut ini sejumlah nama pahlawan Sulawesi Selatan yang diabadikan menjadi nama jalan di Kota Makassar.
1. Andi Mappanyukki
Andi Mappanyukki adalah salah tokoh pejuang dan seorang bangsawan tertinggi di Sulawesi Selatan. Ia pulalah yang memimpin raja-raja di Sulawesi Selatan untuk bersatu dan bergabung dengan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) pada tahun 1950. Andi Mappanyuki diangkat sebagai pahlawan nasional menjelang proklamasi, ia juga bertindak sebagai penasihat BPUPKI. Setelah Indonesia merdeka, ia menyatakan bahwa Kerajaan Bone merupakan bagian dari Republik Indonesia. Pada masa Republik Indonesia Serikat, ia ikut menuntut peleburan Negara Indonesia Timur ke dalam RI. Keteladanan dan keteguhan hatinya dalam berjuang dilkuti oleh putra-putranya, yaitu Andi Pangeran Petta Rani dan Andi Abdullah Bau Maseppe.
2. Pong Tiku
Pong Tiku atau dikenal juga dengan nama Ne' Baso, adalah pemimpin dan gerilyawan Toraja yang beroperasi di Sulawesi Selatan. Ia merupakan pemimpin pemberontakan terlama di Sulawesi melawan Belanda dan menjadi simbol pemberontakan di Toraja. Ia diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada tahun 2002.
3. La Madukelleng
La Madukelleng adalah pemimpin Kerajaan Wajo. Bagi orang-orang Wajo, La Maddukelleng berjasa dalam memerdekakan negeri mereka dari kekangan Bone dan Belanda. Sebagai penghargaan atas perlawanan La Maddukelleng terhadap Belanda, pemerintah Indonesia menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional baginya pada tahun 1998.
4. Andi Djemma
Andi Djemma adalah seorang tokoh Indonesia dan dinyatakan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Republik Indonesia tanggal 8 November 2002. Menjelang kemerdekaan Indonesia pada 15 Agustus 1945, Andi Djemma memimpin Gerakan Soekarno Muda dan memimpin Perlawanan Semesta Rakyat Luwu pada 23 Januari 1946.
5. Emmy Saelan
Emmy Saelan adalah salah seorang pejuang wanita dan Pahlawan Nasional Indonesia. Untuk mengenang kepahlawanannya, jalan yang sering dilalui Emmy ketika bergerilya diabadikan sebagai nama Jalan Emmy Saelan ini terletak di Jalan Sam Ratulangi Makasar. Bahkan, pernah diusulkan untuk membangun patung Emmy. Profesi Emmy Saelan sebagai perawat berandil banyak dalam menumbuhkan semangat anti-penjajahan. Selain mengangkat senjata dan terlibat operasi mata-mata, dirinya masih melanjutkan tugas medisnya di garis depan.
Di Indonesia, mengabadikan nama-nama para pahlawan menjadi nama jalan sudah tidak asing lagi, termasuk juga di Kota Makassar yang mengabadikan sejumlah nama pahlawan menjadi nama jalan. Tentu hal ini juga menjadi salah satu upaya agar nama dan jasa para pahlawan terus dikenang oleh para generasi penerus saat ini dan yang akan datang. Nah, berikut ini sejumlah nama pahlawan Sulawesi Selatan yang diabadikan menjadi nama jalan di Kota Makassar.
1. Andi Mappanyukki
Andi Mappanyukki adalah salah tokoh pejuang dan seorang bangsawan tertinggi di Sulawesi Selatan. Ia pulalah yang memimpin raja-raja di Sulawesi Selatan untuk bersatu dan bergabung dengan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) pada tahun 1950. Andi Mappanyuki diangkat sebagai pahlawan nasional menjelang proklamasi, ia juga bertindak sebagai penasihat BPUPKI. Setelah Indonesia merdeka, ia menyatakan bahwa Kerajaan Bone merupakan bagian dari Republik Indonesia. Pada masa Republik Indonesia Serikat, ia ikut menuntut peleburan Negara Indonesia Timur ke dalam RI. Keteladanan dan keteguhan hatinya dalam berjuang dilkuti oleh putra-putranya, yaitu Andi Pangeran Petta Rani dan Andi Abdullah Bau Maseppe.
2. Pong Tiku
Pong Tiku atau dikenal juga dengan nama Ne' Baso, adalah pemimpin dan gerilyawan Toraja yang beroperasi di Sulawesi Selatan. Ia merupakan pemimpin pemberontakan terlama di Sulawesi melawan Belanda dan menjadi simbol pemberontakan di Toraja. Ia diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada tahun 2002.
3. La Madukelleng
La Madukelleng adalah pemimpin Kerajaan Wajo. Bagi orang-orang Wajo, La Maddukelleng berjasa dalam memerdekakan negeri mereka dari kekangan Bone dan Belanda. Sebagai penghargaan atas perlawanan La Maddukelleng terhadap Belanda, pemerintah Indonesia menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional baginya pada tahun 1998.
4. Andi Djemma
Andi Djemma adalah seorang tokoh Indonesia dan dinyatakan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Republik Indonesia tanggal 8 November 2002. Menjelang kemerdekaan Indonesia pada 15 Agustus 1945, Andi Djemma memimpin Gerakan Soekarno Muda dan memimpin Perlawanan Semesta Rakyat Luwu pada 23 Januari 1946.
5. Emmy Saelan
Emmy Saelan adalah salah seorang pejuang wanita dan Pahlawan Nasional Indonesia. Untuk mengenang kepahlawanannya, jalan yang sering dilalui Emmy ketika bergerilya diabadikan sebagai nama Jalan Emmy Saelan ini terletak di Jalan Sam Ratulangi Makasar. Bahkan, pernah diusulkan untuk membangun patung Emmy. Profesi Emmy Saelan sebagai perawat berandil banyak dalam menumbuhkan semangat anti-penjajahan. Selain mengangkat senjata dan terlibat operasi mata-mata, dirinya masih melanjutkan tugas medisnya di garis depan.
(agn)