25 Tahun Melayani, Humaniora Foundation Gagas Sekolah Kemanusiaan
loading...
A
A
A
Selama pandemi Covid 19, lebih dari 25 juta rupiah nilai sumbangan telah disalurkan Humaniora Foundation. Nilai tersebut merupakan akumulasi sumbangan masyarakat, baik sumbangan berbentuk uang tunai, sembako, makanan, minuman, dan alat kesehatan berbentuk masker, dan lain-lain.
Hingga saat ini, kata Eddie, sumbangan masih terus mengalir. “Pelayanan ini adalah anugerah yang Tuhan percayakan kepada kita. Alhamdulillah, meskipun kita tidak layak (dhoif : lemah) -- tidak ada donatur tetap, tetapi Tuhan melayakkan (menolong) kita, untuk ikut ambil bagian dalam pekerjaan-Nya,” ujar relawan yang pernah mendapat penghargaan sebagai Pendiri Yayasan Pendukung Karir dan Prestasi “Pembangunan Award 2013” dari Kementerian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia ini.
Para volunteer yang terlibat di kerja sosial ini, kata Eddie, sebagian besar adalah anggota, dan pengurus Sanggar Humaniora. Sebagian lainnya adalah para artis yang tergabung di Komunitas Amal Sedekah Ikhlas Hati (KASIH).
“Semua relawan kami tidak ada yang menerima upah. Apapun bentuk bantuan dari masyarakat kami sepakat tidak boleh menikmatinya. Bantuan selalu dibagi habis untuk masyarakat yang lebih membutuhkan,” ujarnya.
Sekolah Kemanusiaan
25 tahun usia Humaniora Foundation, kata Eddie, menjadi momentum bagi arah dan perkembangan lembaga ini untuk meningkatkan apresiasi kemanusiaan melalui program yang disebut #SekolahKemanusiaan.
#SekolahKemanusiaan, adalah institusi non-formal, wadah asah, asih, asuh, melalui cara-cara kesenian. Programnya mengarah pada pembinaan mental spiritual, pendidikan budi pekerti, kepemimpinan, dan nasionalisme -- kebangsaan.
#SekolahKemanusiaan, adalah gerakan dan kajian populer dalam perspektif budaya; perilaku sosial, dan pandangan hidup. Belajar menjadi manusia seutuhnya; memanusiakan manusia (humaniora).
“Lembaga ini diharapkan dapat melahirkan pandu budaya, khususnya dari generasi millennial; kids zaman “now”; gaul, kekinian; smart IT, memiliki perspektif masa depan sebagai generasi yang aktif, kreatif, inovatif, profesional, mandiri, empati, dan keelokan budi pekerti,” harap aktor serba bisa yang pernah mendapat penghargaan sebagai Aktor Pemeran Pembantu Pria Terpuji Festival Film Bandung (FFB) 2008 ini.
25 Tahun Melayani
Humaniora Foundation didirikan tahun 1995. Diprakarsasi oleh Eddie Karsito, beserta para artis, seniman, budayawan, pekerja sosial, dan pemerhati sosial lainnya. Bergerak di bidang pelayanan sosial, pendidikan dan kegiatan budaya, dengan badan hukum Akte Notaris R. Sabar Partakoesoema, SH Nomor : 19 Tahun 1995.
Humaniora Foundation, menyelenggarakan kegiatan pendidikan formal dan non-formal secara gratis, serta menyalurkan bantuan sosial dan santunan. Yayasan juga menyelenggarakan berbagai kajian sosial budaya, dalam bentuk seminar, workshop, diskusi, pelatihan jurnalistik, pelatihan seni peran, maupun pendidikan sinematografi.
Hingga saat ini, kata Eddie, sumbangan masih terus mengalir. “Pelayanan ini adalah anugerah yang Tuhan percayakan kepada kita. Alhamdulillah, meskipun kita tidak layak (dhoif : lemah) -- tidak ada donatur tetap, tetapi Tuhan melayakkan (menolong) kita, untuk ikut ambil bagian dalam pekerjaan-Nya,” ujar relawan yang pernah mendapat penghargaan sebagai Pendiri Yayasan Pendukung Karir dan Prestasi “Pembangunan Award 2013” dari Kementerian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia ini.
Para volunteer yang terlibat di kerja sosial ini, kata Eddie, sebagian besar adalah anggota, dan pengurus Sanggar Humaniora. Sebagian lainnya adalah para artis yang tergabung di Komunitas Amal Sedekah Ikhlas Hati (KASIH).
“Semua relawan kami tidak ada yang menerima upah. Apapun bentuk bantuan dari masyarakat kami sepakat tidak boleh menikmatinya. Bantuan selalu dibagi habis untuk masyarakat yang lebih membutuhkan,” ujarnya.
Sekolah Kemanusiaan
25 tahun usia Humaniora Foundation, kata Eddie, menjadi momentum bagi arah dan perkembangan lembaga ini untuk meningkatkan apresiasi kemanusiaan melalui program yang disebut #SekolahKemanusiaan.
#SekolahKemanusiaan, adalah institusi non-formal, wadah asah, asih, asuh, melalui cara-cara kesenian. Programnya mengarah pada pembinaan mental spiritual, pendidikan budi pekerti, kepemimpinan, dan nasionalisme -- kebangsaan.
#SekolahKemanusiaan, adalah gerakan dan kajian populer dalam perspektif budaya; perilaku sosial, dan pandangan hidup. Belajar menjadi manusia seutuhnya; memanusiakan manusia (humaniora).
“Lembaga ini diharapkan dapat melahirkan pandu budaya, khususnya dari generasi millennial; kids zaman “now”; gaul, kekinian; smart IT, memiliki perspektif masa depan sebagai generasi yang aktif, kreatif, inovatif, profesional, mandiri, empati, dan keelokan budi pekerti,” harap aktor serba bisa yang pernah mendapat penghargaan sebagai Aktor Pemeran Pembantu Pria Terpuji Festival Film Bandung (FFB) 2008 ini.
25 Tahun Melayani
Humaniora Foundation didirikan tahun 1995. Diprakarsasi oleh Eddie Karsito, beserta para artis, seniman, budayawan, pekerja sosial, dan pemerhati sosial lainnya. Bergerak di bidang pelayanan sosial, pendidikan dan kegiatan budaya, dengan badan hukum Akte Notaris R. Sabar Partakoesoema, SH Nomor : 19 Tahun 1995.
Humaniora Foundation, menyelenggarakan kegiatan pendidikan formal dan non-formal secara gratis, serta menyalurkan bantuan sosial dan santunan. Yayasan juga menyelenggarakan berbagai kajian sosial budaya, dalam bentuk seminar, workshop, diskusi, pelatihan jurnalistik, pelatihan seni peran, maupun pendidikan sinematografi.