Peneliti Temukan Cara Mengurangi Penularan Covid-19 di Dalam Ruangan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Untuk melawan virus corona baru, para ilmuwan telah berbagi langkah untuk mengurangi penularan Covid-19 selama aktivitas di dalam ruangan. Studi ini menyarankan strategi untuk menurunkan risiko berdasarkan pemahaman yang ketat tentang bagaimana partikel infeksius bercampur dengan udara di ruang tertutup.
"Kenakan masker, jaga jarak enam kaki, hindari pertemuan besar. Saat dunia menunggu vaksin yang aman dan efektif, pengendalian pandemi Covid-19 bergantung pada kepatuhan luas terhadap pedoman kesehatan masyarakat ini," kata peneliti studi Abhishek Kumar dari Universitas Colorado Boulder di AS.
Baca juga : TXT Dinyatakan Negatif Usai Kontak dengan Pasien Covid-19
"Tapi karena cuaca yang lebih dingin memaksa orang untuk menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan, memblokir penularan penyakit akan menjadi lebih menantang dari sebelumnya," tambah Kumar.
Penelitian di awal pandemi difokuskan pada peran yang dimainkan oleh droplet besar yang jatuh dengan cepat dari batuk dan bersin. Namun, peristiwa penyebar super yang terdokumentasi mengisyaratkan bahwa transmisi partikel kecil melalui udara dari aktivitas sehari-hari juga dapat menjadi rute infeksi yang berbahaya.
Sebanyak 53 dari 61 penyanyi di negara bagian Washington, misalnya, terinfeksi setelah latihan paduan suara selama 2,5 jam di bulan Maret. Dari 67 penumpang yang menghabiskan dua jam di bus dengan orang yang terinfeksi Covid-19 di Provinsi Zhejiang, Cina, 24 dinyatakan positif sesudahnya.
Para peneliti menemukan bahwa ketika orang berbicara atau bernyanyi dengan keras, mereka menghasilkan partikel berukuran mikron dalam jumlah yang jauh lebih besar dibandingkan ketika mereka menggunakan suara normal. Partikel yang dihasilkan selama berteriak, jauh melebihi jumlah yang dihasilkan selama batuk.
Dilansir dari Times Now News, Kamis (26/11) pada marmot, mereka mengamati influenza dapat menyebar melalui partikel debu yang terkontaminasi. Jika hal yang sama berlaku untuk virus corona baru, maka benda yang melepaskan jaringan seperti debu yang terkontaminasi dapat menimbulkan risiko.
Penelitian difokuskan pada bagaimana virus dapat menyebar selama pertunjukan musik. Mereka membahas hasil dari eksperimen yang dirancang untuk mengukur emisi aerosol dari para instrumentalis. Menurut para peneliti, bepergian ke dan dari gedung perkantoran dengan mobil penumpang juga menimbulkan risiko infeksi.
Kenny Breuer dan timnya di Brown University melakukan simulasi numerik tentang bagaimana udara bergerak melalui kabin mobil penumpang untuk mengidentifikasi strategi yang dapat mengurangi risiko infeksi. Jika udara masuk dan keluar ruangan di titik yang jauh dari penumpang, maka risiko penularan dapat dikurangi.
"Kenakan masker, jaga jarak enam kaki, hindari pertemuan besar. Saat dunia menunggu vaksin yang aman dan efektif, pengendalian pandemi Covid-19 bergantung pada kepatuhan luas terhadap pedoman kesehatan masyarakat ini," kata peneliti studi Abhishek Kumar dari Universitas Colorado Boulder di AS.
Baca juga : TXT Dinyatakan Negatif Usai Kontak dengan Pasien Covid-19
"Tapi karena cuaca yang lebih dingin memaksa orang untuk menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan, memblokir penularan penyakit akan menjadi lebih menantang dari sebelumnya," tambah Kumar.
Penelitian di awal pandemi difokuskan pada peran yang dimainkan oleh droplet besar yang jatuh dengan cepat dari batuk dan bersin. Namun, peristiwa penyebar super yang terdokumentasi mengisyaratkan bahwa transmisi partikel kecil melalui udara dari aktivitas sehari-hari juga dapat menjadi rute infeksi yang berbahaya.
Sebanyak 53 dari 61 penyanyi di negara bagian Washington, misalnya, terinfeksi setelah latihan paduan suara selama 2,5 jam di bulan Maret. Dari 67 penumpang yang menghabiskan dua jam di bus dengan orang yang terinfeksi Covid-19 di Provinsi Zhejiang, Cina, 24 dinyatakan positif sesudahnya.
Para peneliti menemukan bahwa ketika orang berbicara atau bernyanyi dengan keras, mereka menghasilkan partikel berukuran mikron dalam jumlah yang jauh lebih besar dibandingkan ketika mereka menggunakan suara normal. Partikel yang dihasilkan selama berteriak, jauh melebihi jumlah yang dihasilkan selama batuk.
Dilansir dari Times Now News, Kamis (26/11) pada marmot, mereka mengamati influenza dapat menyebar melalui partikel debu yang terkontaminasi. Jika hal yang sama berlaku untuk virus corona baru, maka benda yang melepaskan jaringan seperti debu yang terkontaminasi dapat menimbulkan risiko.
Penelitian difokuskan pada bagaimana virus dapat menyebar selama pertunjukan musik. Mereka membahas hasil dari eksperimen yang dirancang untuk mengukur emisi aerosol dari para instrumentalis. Menurut para peneliti, bepergian ke dan dari gedung perkantoran dengan mobil penumpang juga menimbulkan risiko infeksi.
Kenny Breuer dan timnya di Brown University melakukan simulasi numerik tentang bagaimana udara bergerak melalui kabin mobil penumpang untuk mengidentifikasi strategi yang dapat mengurangi risiko infeksi. Jika udara masuk dan keluar ruangan di titik yang jauh dari penumpang, maka risiko penularan dapat dikurangi.