Bukan Kopi dan Teh Kekinian, Kafe Ini Pilih Tawarkan Jamu sebagai Gaya Hidup Baru Milenial

Minggu, 06 Desember 2020 - 15:41 WIB
loading...
Bukan Kopi dan Teh Kekinian,...
Interior Acaraki Table yang Instagramable. Foto-Foto/SINDOmedia/Dyah Ayu Pamela
A A A
JAKARTA - Kafe yang menyediakan kopi dan teh sudah menjamur di Jakarta ataupun kota besar lain. Bagaimana dengan kafe yang mengusung jamu sebagai suguhan utama dan ingin mempopulerkan minuman rempah tradisional Indonesia itu sebagai bagian dari gaya hidup baru?

Akhir pekan lalu, SINDOmedia main ke Acaraki Table, salah satu kafe jamu di bilangan Jakarta Selatan. Rasanya tepat sekali kedatangan kali itu, di mana cuaca mendung Ibukota plus guyuran hujan deras cukup membuat badan kedinginan atau rentan terkena pilek.

( )

Begitu sampai di Acaraki, agak kaget juga karena kafe jamu yang dibayangkan sangat jauh dari sisi tradisional. Di bagian utama tempat meracik jamu tampak peralatan modern seperti V60, French Press, Cold Drip, hingga Mokapot yang biasanya dipakai untuk membuat kopi. Namun bedanya tak ada kopi di sini, karena semua bahan baku adalah rempah-rempah untuk membuat jamu.

Bukan Kopi dan Teh Kekinian, Kafe Ini Pilih Tawarkan Jamu sebagai Gaya Hidup Baru Milenial


“Konsep kami adalah menyeduh jamu di depan pelanggan menggunakan alat dan teknik kopi. Di awal kami melihat ada persamaan antara kopi dengan jamu, yaitu sama-sama pahit, sama-sama berkhasiat. Kami pun ingin mengeksplorasi cita rasa jamu dengan metode ekstraksi yang berbeda,” ungkap Jhony Yuwono, pemilik Acaraki.

Tentu penggunaan metode pembuatan dengan alat-alat kopi yang diaplikasikan ke jamu akhirnya menghasilkan taste yang berbeda. Misalnya V60 yang terasa ringan dan bersih, dengan metode French Press untuk rasa yang lebih tebal. Kesan jamu sebagai minuman tradisional pun seolah lebih bisa diterima, khususnya oleh kaum milenial yang menganggap jamu pahit atau rasanya tidak enak.

Bukan Kopi dan Teh Kekinian, Kafe Ini Pilih Tawarkan Jamu sebagai Gaya Hidup Baru Milenial


Menurut Jhony, menu dalam "Specialty Jamu" di Acaraki menonjolkan cita rasa khas dari tempat asal bahan tersebut. Sebagai contoh kencur yang dipakai untuk menu beras kencur dipilih dari Lampung atau Wonogiri, di mana kencur Lampung beraroma wangi tapi mempunyai rasa yang ringan, sedangkan kencur dari Wonogiri mempunyai aroma ringan tapi memiliki tingkat kepedasan yang lebih.

Di Acaraki juga ada "Jamu New Wave" yang menggabungkan bahan jamu dengan berbagai bahan lain seperti soda, susu, es krim, dan lain-lain. SINDOmedia mencoba beberapa menu favorit di sini di antaranya golden sparkling yang merupakan perpaduan kunyit dan asam yang diseduh dengan teknik manual espresso. Selanjutnya kunyit dan asam yang diekstrak tersebut digabungkan dengan soda yang dibuat sendiri lalu ditambahkan gula cair sesuai keinginan pelanggan. Rasanya cukup mengejutkan, karena ada sensasi segar dari sparkling water-nya, sehingga rasa pahit jamu hampir tidak terasa.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2093 seconds (0.1#10.140)