Olahraga Angkat Beban Bisa Bikin Panjang Umur

Sabtu, 12 Desember 2020 - 16:31 WIB
loading...
Olahraga Angkat Beban Bisa Bikin Panjang Umur
Studi yang dilakukan Iowa State University menyebut latihan ketahanan dan penyakit kardiovaskular, menunjukkan manfaat latihan kekuatan tidak tergantung pada aktivitas aerobik. Foto/Istimewa.
A A A
JAKARTA - Mengangkat beban kurang dari satu jam seminggu dapat mengurangi risiko serangan jantung atau stroke hingga 40 hingga 70%. Studi yang dilakukan oleh Iowa State University menemukan bahwa latihan ketahanan dan penyakit kardiovaskular, menunjukkan manfaat latihan kekuatan tidak tergantung pada aktivitas aerobik.

Aerobics Center Longitudinal Study, diterbitkan dalam Medicine and Science in Sports and Exercise, menganalisis hampir 13.000 orang dewasa. (Baca juga: Jangan Remehkan Kunyit, Bisa Bikin Kulit Wajah Glowing )

Tiga hasil kesehatan diukur, yakni kejadian kardiovaskular seperti jantung dan stroke yang tidak mengakibatkan kematian, semua kejadian kardiovaskular termasuk kematian dan semua jenis kematian.

Dilansir Express, Sabtu (12/12) profesor kinesiologi, DC Lee mengatakan bahwa latihan ketahanan mengurangi risiko ketiganya.

“Hasilnya menggembirakan, tetapi akankah orang menjadikan angkat beban sebagai bagian dari gaya hidup mereka? Akankah mereka melakukannya dan mematuhinya? Itu pertanyaan jutaan dolar," kata DC Lee.

Banyak penelitian tentang latihan kekuatan difokuskan pada kesehatan tulang, fungsi fisik dan kualitas hidup orang dewasa yang lebih tua.

Dalam hal mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, kebanyakan orang memikirkan untuk berlari atau aktivitas kardio lainnya. Tapi Less mengatakan angkat berat sama baiknya untuk jantung, dan ada manfaat lain yang bisa didapat.

Lee dan koleganya juga mengamati hubungan antara latihan ketahanan dan diabetes, serta kolesterol tinggi. Dua penelitian yang dipublikasikan di Mayo Clinic Proceedings, menemukan bahwa latihan ketahanan menurunkan risiko keduanya.

Kurang dari satu jam latihan ketahanan mingguan, jika dibandingkan dengan tanpa latihan ketahanan, dikaitkan dengan risiko 29% lebih rendah terkena sindrom metabolik, suatu kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes.

Risiko kolesterol tinggi ternyata 32% lebih rendah. Hasil untuk kedua studi juga tidak tergantung pada latihan aerobik. (Baca juga: NCT Akan Tampil di MTV World Stage Indonesia 2020 )

"Otot adalah pembangkit tenaga untuk membakar kalori. Membangun otot membantu menggerakkan sendi dan tulang Anda, tetapi juga ada manfaat metabolisme. Saya rasa ini tidak dihargai dengan baik," jelasnya.

“Jika Anda membangun otot, bahkan jika Anda tidak aktif secara aerobik, Anda membakar lebih banyak energi karena Anda memiliki lebih banyak otot. Ini juga membantu mencegah obesitas dan memberikan manfaat jangka panjang pada berbagai hasil kesehatan," lanjutnya.

Sebagai bagian dari pedoman aktivitas fisik untuk orang dewasa berusia 19 hingga 64 tahun, organisasi ini menyarankan orang dewasa untuk melakukan aktivitas penguatan yang melatih semua otot utama yakni kaki, pinggul, punggung, perut, dada, bahu, dan lengan setidaknya dua hari dalam seminggu.

Orang dewasa juga disarankan untuk melakukan setidaknya 150 menit aktivitas intensitas sedang dalam seminggu atau 75 menit aktivitas intensitas kuat dalam seminggu. Anda harus berusaha untuk aktif secara fisik setiap hari melalui aktivitas apa pun lebih baik daripada tidak sama sekali.

Pastikan juga mengurangi waktu yang dihabiskan untuk duduk atau berbaring, dan menghentikan waktu yang lama karena tidak bergerak dengan suatu aktivitas.
(tdy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1575 seconds (0.1#10.140)