Kenali Sindrom Baby Blues dan Cara Mengatasinya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sindrom Baby Blues merupakan gangguan suasana hati yang dialami ibu setelah melahirkan seperti ibu mudah lelah, mudah tersinggung, lekas marah, menangis tanpa alasan jelas, mudah gelisah, sulit berkonsentrasi, hilangnya percaya diri, sulit beristirahat, dan ibu enggan memperhatikan bayinya. Gejala tersebut dapat muncul setelah 2-3 hari bayi lahir dan bertahan selama 2 minggu.
Menurut dr. Cut Nadia Rayyani, kondisi ini tidak terus-menerus dirasakan ibu, namun dapat hilang timbul setiap hari. Namun, keluhan tersebut harus segera ditangani agar tidak berkembang menjadi depresi pascamelahirkan (postpartum depression).
( )
"Meski sering tak disadari oleh ibu maupun keluarga terdekat, fakta menunjukkan bahwa sindrom Baby Blues sangat sering terjadi. Setidaknya 7 dari 10 ibu pascamelahirkan pernah mengalaminya. Karena itu, dukungan dari keluarga dan orang terdekat sangat dibutuhkan. Ibu yang mengalami sindrom tersebut memerlukan masa-masa untuk beradaptasi agar terbiasa dengan rutinitas baru," kata dokter internship di Puskesmas Peulimbang, Kabupaten Bireuen, Aceh, itu.
Semua ibu yang baru melahirkan dapat mengalami sindrom Baby Blues. Namun, ujar dr. Cut Nadia, ada beberapa kondisi yang menyebabkan ibu lebih rentan mengalami gangguan ini di antaranya persalinan pertama, melahirkan bayi kembar, bayi yang memiliki masalah kesehatan tertentu, ibu yang mengalami kesulitan menyusui bayi, kurangnya dukungan dari pasangan atau anggota keluarga lain, dan kehamilan yang tak direncanakan.
Hingga saat ini penyebab terjadinya sindrom Baby Blues belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa hal yang dapat memicu terjadinya kondisi ini seperti sebagai berikut.
1. Perubahan Hormon
Setelah melahirkan akan terjadi perubahan kadar hormon yang cukup drastis. Hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh akan menurun. Hal ini dapat menyebabkan perubahan kimia di otak serta memicu perubahan suasana hati (mood swing).
2. Kesulitan Beradaptasi
Sulit beradaptasi dengan perubahan yang ada dan tanggung jawab baru sebagai ibu dapat menjadi penyebab sindrom Baby Blues. Banyak ibu merasa kewalahan mengurus segalanya sendiri, termasuk kebutuhan si bayi. Maka itu, dukungan suami dalam mengurus, membesarkan, dan mendidik anak sangat dibutuhkan demi kesiapan mental ibu.
3. Kurang Tidur
Siklus tidur bayi baru lahir yang belum teratur dapat menyebabkan ibu terjaga di malam hari. Kurangnya waktu tidur secara terus-menerus mengakibatkan kelelahan dan ketidaknyamanan pada ibu.
4. Perubahan Fisik Tubuh
Saat hamil ibu memenuhi nutrisi agar janin berkembang dengan baik. Setelah melahirkan ibu cenderung lebih sering meningkatkan konsumsi makanan bergizi agar memproduksi ASI banyak dan bergizi. Hal ini membuat perubahan tubuh menjadi lebih gemuk, yang dapat membuat ibu merasa tidak percaya diri dan stres saat memikirkan bentuk tubuhnya.
Cara Mengatasi
Sindrom Baby Blues akan hilang dengan sendirinya. Walaupun begitu, jika Anda mengalami kondisi tersebut harus dikelola dengan baik agar tidak menjadi kondisi yang lebih parah di kemudian hari. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.
1. Jangan Bebani Diri
Mengurus bayi dan keluarga bagi ibu yang baru melahirkan merupakan hal yang besar, namun tidak semua hal dapat dikerjakan beriringan seperti biasanya. Kerjakanlah apa yang sanggup dikerjakan dulu. Bila merasa kewalahan saat mengurus bayi atau pekerjaan rumah, maka segera minta bantuan orang terdekat yang dipercaya.
2. Tidur Cukup
Ibu pascamelahirkan akan mengalami perubahan siklus tidur. Manfaatkan waktu tidur bayi sebagai waktu tidur ibu juga. Jika bayi terbangun di malam hari dan ibu masih perlu waktu tidur, segera minta bantuan suami untuk menenangkan bayi.
3. Olahraga
Olahraga merupakan kegiatan yang dapat membantu seseorang menyegarkan diri. Olahraga ringan dan rutin tidak hanya bisa mengalihkan perhatian dan kekhawatiran yang dirasakan, juga membantu meningkatkan mood serta kualitas tidur.
( )
4. Mengonsumsi Makanan Bernutrisi
Beberapa kandungan makanan dapat membantu menjaga kesehatan mental dengan berfungsi menstabilkan mood. Seperti makanan yang mengandung vitamin B12 (ikan, daging, sereal, susu dan telur), zat besi (sayuran hijau), omega 3 (ikan dan kedelai), serta zink (kerang, daging, kacang dan cokelat hitam).
5. Berbagi Cerita
Dianjurkan kepada ibu yang baru melahirkan bersosialisasi dengan ibu-ibu lain yang baru melahirkan juga agar dapat bertukar cerita mengenai perasaan yang sedang dialami. Ibu dapat memulai menceritakan permasalahan yang sedang dialami kepada suami terlebih dulu. Kedua hal ini dapat meningkatkan ketahanan mental dan kemampuan adaptasi sang ibu.
Menurut dr. Cut Nadia Rayyani, kondisi ini tidak terus-menerus dirasakan ibu, namun dapat hilang timbul setiap hari. Namun, keluhan tersebut harus segera ditangani agar tidak berkembang menjadi depresi pascamelahirkan (postpartum depression).
( )
"Meski sering tak disadari oleh ibu maupun keluarga terdekat, fakta menunjukkan bahwa sindrom Baby Blues sangat sering terjadi. Setidaknya 7 dari 10 ibu pascamelahirkan pernah mengalaminya. Karena itu, dukungan dari keluarga dan orang terdekat sangat dibutuhkan. Ibu yang mengalami sindrom tersebut memerlukan masa-masa untuk beradaptasi agar terbiasa dengan rutinitas baru," kata dokter internship di Puskesmas Peulimbang, Kabupaten Bireuen, Aceh, itu.
Semua ibu yang baru melahirkan dapat mengalami sindrom Baby Blues. Namun, ujar dr. Cut Nadia, ada beberapa kondisi yang menyebabkan ibu lebih rentan mengalami gangguan ini di antaranya persalinan pertama, melahirkan bayi kembar, bayi yang memiliki masalah kesehatan tertentu, ibu yang mengalami kesulitan menyusui bayi, kurangnya dukungan dari pasangan atau anggota keluarga lain, dan kehamilan yang tak direncanakan.
Hingga saat ini penyebab terjadinya sindrom Baby Blues belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa hal yang dapat memicu terjadinya kondisi ini seperti sebagai berikut.
1. Perubahan Hormon
Setelah melahirkan akan terjadi perubahan kadar hormon yang cukup drastis. Hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh akan menurun. Hal ini dapat menyebabkan perubahan kimia di otak serta memicu perubahan suasana hati (mood swing).
2. Kesulitan Beradaptasi
Sulit beradaptasi dengan perubahan yang ada dan tanggung jawab baru sebagai ibu dapat menjadi penyebab sindrom Baby Blues. Banyak ibu merasa kewalahan mengurus segalanya sendiri, termasuk kebutuhan si bayi. Maka itu, dukungan suami dalam mengurus, membesarkan, dan mendidik anak sangat dibutuhkan demi kesiapan mental ibu.
3. Kurang Tidur
Siklus tidur bayi baru lahir yang belum teratur dapat menyebabkan ibu terjaga di malam hari. Kurangnya waktu tidur secara terus-menerus mengakibatkan kelelahan dan ketidaknyamanan pada ibu.
4. Perubahan Fisik Tubuh
Saat hamil ibu memenuhi nutrisi agar janin berkembang dengan baik. Setelah melahirkan ibu cenderung lebih sering meningkatkan konsumsi makanan bergizi agar memproduksi ASI banyak dan bergizi. Hal ini membuat perubahan tubuh menjadi lebih gemuk, yang dapat membuat ibu merasa tidak percaya diri dan stres saat memikirkan bentuk tubuhnya.
Cara Mengatasi
Sindrom Baby Blues akan hilang dengan sendirinya. Walaupun begitu, jika Anda mengalami kondisi tersebut harus dikelola dengan baik agar tidak menjadi kondisi yang lebih parah di kemudian hari. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.
1. Jangan Bebani Diri
Mengurus bayi dan keluarga bagi ibu yang baru melahirkan merupakan hal yang besar, namun tidak semua hal dapat dikerjakan beriringan seperti biasanya. Kerjakanlah apa yang sanggup dikerjakan dulu. Bila merasa kewalahan saat mengurus bayi atau pekerjaan rumah, maka segera minta bantuan orang terdekat yang dipercaya.
2. Tidur Cukup
Ibu pascamelahirkan akan mengalami perubahan siklus tidur. Manfaatkan waktu tidur bayi sebagai waktu tidur ibu juga. Jika bayi terbangun di malam hari dan ibu masih perlu waktu tidur, segera minta bantuan suami untuk menenangkan bayi.
3. Olahraga
Olahraga merupakan kegiatan yang dapat membantu seseorang menyegarkan diri. Olahraga ringan dan rutin tidak hanya bisa mengalihkan perhatian dan kekhawatiran yang dirasakan, juga membantu meningkatkan mood serta kualitas tidur.
( )
4. Mengonsumsi Makanan Bernutrisi
Beberapa kandungan makanan dapat membantu menjaga kesehatan mental dengan berfungsi menstabilkan mood. Seperti makanan yang mengandung vitamin B12 (ikan, daging, sereal, susu dan telur), zat besi (sayuran hijau), omega 3 (ikan dan kedelai), serta zink (kerang, daging, kacang dan cokelat hitam).
5. Berbagi Cerita
Dianjurkan kepada ibu yang baru melahirkan bersosialisasi dengan ibu-ibu lain yang baru melahirkan juga agar dapat bertukar cerita mengenai perasaan yang sedang dialami. Ibu dapat memulai menceritakan permasalahan yang sedang dialami kepada suami terlebih dulu. Kedua hal ini dapat meningkatkan ketahanan mental dan kemampuan adaptasi sang ibu.
(tsa)