Berisiko Terinfeksi, Bolehkah Wanita Hamil Disuntik Vaksin Covid-19?

Selasa, 15 Desember 2020 - 17:02 WIB
loading...
Berisiko Terinfeksi,...
Para ilmuwan harus melakukan pengujian laboratorium yang ekstra ketat sebelum mereka dapat menguji vaksin pada wanita hamil. / Foto: Ilustrasi/News Medical
A A A
JAKARTA - Para ahli mengemukakan bahwa wanita hamil tidak akan mendapatkan vaksin Covid-19 Pfizer karena kurangnya bukti penelitian. Wanita hamil juga tidak akan menjadi orang pertama yang menerima vaksin Oxford atau Moderna karena tidak ada calon ibu yang diikutsertakan dalam uji klinis.

(Baca juga: Love Forecast Beberkan Lee Seung Gi yang Tak Pernah Kencan Lebih dari 100 Hari )

Pemerintah Inggris telah menerbitkan pedoman membuat wanita hamil jelas tidak boleh mendapat vaksin sampai setelah melahirkan. Wanita yang mengira mereka mungkin hamil didesak untuk menunda vaksinasi sampai mereka yakin bahwa mereka tidak hamil, dan mereka yang sedang berusaha untuk memiliki bayi juga tidak boleh divaksin.

(Baca juga : Wanita Ini Tertarik Secara Seksual pada Benda dan Menikahi Koper )

Vaksin Pfizer telah disetujui pengawas medis Inggris minggu lalu dengan peringkat keamanan yang baik dan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa wanita hamil berisiko. Tetapi para ilmuwan belum mengujinya pada wanita hamil atau menyusui, sehingga tidak ada bukti nyata yang menunjukkan bahwa vaksin itu aman dan efektif.

Para ilmuwan harus melakukan pengujian laboratorium yang ekstra ketat sebelum mereka dapat menguji vaksin pada wanita hamil karena kemungkinan konsekuensi yang salah lebih buruk. Ini tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu singkat di mana vaksin virus corona baru telah dikembangkan. Saat ini tidak ada bukti bahwa kehamilan meningkatkan risiko Covid-19.

(Baca juga : 440 Ribu Nakes dan 23 Ribu Vaksinator Persiapkan Vaksinasi )

Beberapa vaksin yang mengandung virus versi hidup biasanya tidak direkomendasikan dalam kehamilan karena berpotensi untuk infeksi ringan, sementara yang lain dianggap aman untuk digunakan. Anak-anak di bawah usia 16 tahun juga tidak akan mendapatkan vaksin karena kurangnya data tentang keamanan dan kemanjuran, vaksin hanya diuji pada orang dewasa.

Sebelumnya, diputuskan bahwa penderita alergi parah tidak boleh diberikan vaksin, setelah dua staf NHS mengalami reaksi alergi setelah disuntik. "Saat ini tidak ada cukup bukti untuk merekomendasikan vaksinasi wanita hamil terhadap Covid-19," kata Dr Mary Ross Davie dari Royal College of Midwives (RCM) seperti dilansir Daily Mail, Selasa (15/12).

(Baca juga : Bunuh Pacar Asal Indonesia, Pria Bangladesh Divonis Mati di Singapura )
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1787 seconds (0.1#10.140)