15 Destinasi Dunia yang Rusak karena Overtourism
loading...
A
A
A
Awal 2019, sebuah protes terhadap pariwisata di kota berubah menjadi kekerasan ketika pengunjuk rasa menyerang sebuah bus wisata dan hotel. Objek wisata populer bahkan telah mengubah aturan mereka sebagai akibat dari kegiatan wisata.
La Boqueria, pasar publik besar, melarang kelompok wisatawan lebih dari 15 orang pada 2015. Sebelum pelarangan, kelompok besar wisatawan sering memblokir lalu lintas pejalan kaki saat mengambil foto, menyebabkan gangguan bagi vendor dan pelanggan tetap.
11. New York, AS
Kota New York telah menjadi tujuan liburan populer selama bertahun-tahun. The New York Times melaporkan awal 2018 New York memiliki sekitar 113.000 kamar hotel. Dari pasar hotel yang terus tumbuh hingga menjamurnya lokasi-lokasi berswa foto (selfie) yang Instagramable membuat sejumlah kalangan menyebut bahwa para wisatawan telah ‘mengusai’ Kota New York saat musim liburan tiba.
12. Machu Picchu, Cusco, Peru
Desa Inca kuno Machu Picchu menarik ribuan wisatawan setiap hari. Mereka menyambangi areal seluas 2.500 hektare yang ditetapkan oleh Peru dan UNESCO sebagai situs warisan dunia pada 2011.
Sayangnya gelombang besar wisatawan ini membuat situs ini dalam bahaya yakni adanya kerusakan serius. Untuk mencegah kerusakan tambah parah, sejak 2019 Pemerintah Peru mengeluarkan kebijakan bahwa wisatawan diwajibkan menyewa pemandu dan mengikuti jalur tertentu ketika mengunjungi Machu Picchu.