Ahli: Covid-19 Jenis Baru Memiliki Kekuatan Menular yang Besar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Belum lama ini ditemukan Covid-19 jenis baru di Inggris. Ahli epidemiologi Inggris mengatakan virus ini lebih mudah menyerang anak-anak karena kekuatan virus yang lebih mudah menginfeksi.
Sementara, Ahli Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), dr Syahrizal Syarif, MPH, PhD menegaskan bahwa gejala Covid-19 jenis baru tidak jauh berbeda dengan Covid-19 generasi pertama. (Baca juga: WHO Ingatkan Akan Ada Pandemi yang Lebih Menakutkan dari COVID-19 )
"Soal gejala yang muncul ketika seseorang terinfeksi Covid-19 jenis baru, jawaban saya sama saja. Jadi, tidak ada perbedaan soal gejala yang ditimbulkan," kata dr Syahrizal pada Okezone melalui pesan singkat, belum lama ini.
Hanya saja dr Syahrizal menjelaskan, kekuatan menularnya virus mutasi tersebut lebih besar dibandingkan Covid-19 generasi pertama. "Dalam dunia medis, Ro dari Covid-19 yang lama adalah 4, sedangkan Ro Covid-19 jenis baru ialah 6,8," terangnya.
Ro di atas terkait dengan Ro basic reproduction rate atau kemampuan seseorang yang sakit menularkan kepada orang yang rentan tanpa adanya intervensi. Soal angka-angkanya, dapat diterangkan secara sederhana seperti ini.
"Artinya, jika satu orang sakit Covid-19 dia bisa menular ke 4 orang yang rentan. Sedangkan, pada situasi strain baru, virusnya bisa menular ke 6 hingga 7 orang yang rentan," papar dr Syahrizal.
Jadi, baik itu Covid-19 yang pertama kali ditemukan ataupun Covid-19 jenis baru, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengategorikan gejalanya dalam beberapa kelompok, yaitu gejala paling umum, gejala umum, dan gejala serius.
Gejala paling umum adalah demam, batuk kering, dan keletihan. Sedangkan, gejala umum antara lain nyeri badan, sakit tenggorokan, diare, konjungtivitis, sakit kepala, kehilangan kemampuan untuk mengecap rasa atau mencium bau, ruam pada kulit, atau perubahan warna pada jari tangan atau kaki.
Sedangkan, gejala serius Covid-19 dikatakan WHO yaitu kesulitan bernapas, dada terasa seperti tertekan dan timbul nyeri, serta kehilangan kemampuan untuk berbicara atau menggerakkan tubuh. (Baca juga: Cara Sederhana Tingkatkan Imunitas saat Pandemi, Cukup Istirahat dan Tidur Berkualitas! )
Di sisi lain, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menemukan gejala Covid-19 lainnya ditandai dengan mual dan hidung tersumbat. Lalu, gejala Covid-19 lainnya yang harus diwaspadai adalah Happy Hypoxia Syndrome atau kondisi tubuh memiliki kadar oksigen rendah, tetapi terlihat seperti orang normal.
Sementara, Ahli Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), dr Syahrizal Syarif, MPH, PhD menegaskan bahwa gejala Covid-19 jenis baru tidak jauh berbeda dengan Covid-19 generasi pertama. (Baca juga: WHO Ingatkan Akan Ada Pandemi yang Lebih Menakutkan dari COVID-19 )
"Soal gejala yang muncul ketika seseorang terinfeksi Covid-19 jenis baru, jawaban saya sama saja. Jadi, tidak ada perbedaan soal gejala yang ditimbulkan," kata dr Syahrizal pada Okezone melalui pesan singkat, belum lama ini.
Hanya saja dr Syahrizal menjelaskan, kekuatan menularnya virus mutasi tersebut lebih besar dibandingkan Covid-19 generasi pertama. "Dalam dunia medis, Ro dari Covid-19 yang lama adalah 4, sedangkan Ro Covid-19 jenis baru ialah 6,8," terangnya.
Ro di atas terkait dengan Ro basic reproduction rate atau kemampuan seseorang yang sakit menularkan kepada orang yang rentan tanpa adanya intervensi. Soal angka-angkanya, dapat diterangkan secara sederhana seperti ini.
"Artinya, jika satu orang sakit Covid-19 dia bisa menular ke 4 orang yang rentan. Sedangkan, pada situasi strain baru, virusnya bisa menular ke 6 hingga 7 orang yang rentan," papar dr Syahrizal.
Jadi, baik itu Covid-19 yang pertama kali ditemukan ataupun Covid-19 jenis baru, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengategorikan gejalanya dalam beberapa kelompok, yaitu gejala paling umum, gejala umum, dan gejala serius.
Gejala paling umum adalah demam, batuk kering, dan keletihan. Sedangkan, gejala umum antara lain nyeri badan, sakit tenggorokan, diare, konjungtivitis, sakit kepala, kehilangan kemampuan untuk mengecap rasa atau mencium bau, ruam pada kulit, atau perubahan warna pada jari tangan atau kaki.
Sedangkan, gejala serius Covid-19 dikatakan WHO yaitu kesulitan bernapas, dada terasa seperti tertekan dan timbul nyeri, serta kehilangan kemampuan untuk berbicara atau menggerakkan tubuh. (Baca juga: Cara Sederhana Tingkatkan Imunitas saat Pandemi, Cukup Istirahat dan Tidur Berkualitas! )
Di sisi lain, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menemukan gejala Covid-19 lainnya ditandai dengan mual dan hidung tersumbat. Lalu, gejala Covid-19 lainnya yang harus diwaspadai adalah Happy Hypoxia Syndrome atau kondisi tubuh memiliki kadar oksigen rendah, tetapi terlihat seperti orang normal.
(tdy)