Resolusi Tahun Baru Anda Selalu Gagal? Ini Penyebabnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ada beberapa alasan sederhana mengapa 90% resolusi tahun baru gagal dan mengetahuinya dapat membantu mewujudkan resolusi Anda.
Dr. Coral Arvon, direktur kesehatan perilaku dan kebugaran di Pritikin Longevity Center and Spa, mengatakan hal terbesar yang perlu dipahami orang saat mencapai resolusi adalah perbedaan antara mengubah kebiasaan dan membuat resolusi. (Baca juga: Selain Covid-19, Disease X Bisa Jadi Pandemi Berikutnya )
“Sering kali, resolusi kita terlalu besa atau kita membuat terlalu banyak dan oleh karena itu kita menempatkan diri kita sendiri untuk kegagalan,” kata Arvon dilansir dari Health Line.
"Untuk berhasil mencapai resolusi ini, memahami bahwa tujuan kecil dan jangka pendek adalah yang paling efektif dan mengambil resolusi selangkah demi selangkah adalah cara terbaik untuk berhasil," lanjutnya.
Personal trainer Maria Brilaki sekaligus pendiri Fitness Reloaded dan penulis buku Surprisingly Unstuck mengatakan orang sering menetapkan tujuan mereka terlalu tinggi, dan totalitas situasi dapat menjadi bumerang karena begitu kegembiraan awal hilang, rasa takut mengambil alih.
Pendidik konseling Diane Lange menjelaskan, bahwa ketakutan adalah alasan utama orang menyerah pada resolusi tahun baru mereka. Rasa takut adalah emosi yang sangat kuat sehingga dapat mengesampingkan prioritas dan tujuan yang ditetapkan untuk tahun baru.
“Kita dapat memiliki rasa takut akan kegagalan, kesuksesan, atau hanya takut akan perubahan melangkah keluar dari zona nyaman kita yang menghentikan klien saya di jalur mereka sebelum resolusi menjadi kebiasaan," jelas Lange. (Baca juga: Tak Maksimal, Kontestan Mirip Ashanty Ini Harus Tinggalkan Indonesian Idol )
Lange menambahkan, bahwa menghadapi ketakutan adalah langkah penting untuk mencapai tujuan. "Ini akan membawa Anda keluar dari zona nyaman Anda, yang menakutkan, tapi lihat gambaran besarnya dan perubahan apa yang akan membawa Anda pada akhirnya," tambah Lange.
Dr. Coral Arvon, direktur kesehatan perilaku dan kebugaran di Pritikin Longevity Center and Spa, mengatakan hal terbesar yang perlu dipahami orang saat mencapai resolusi adalah perbedaan antara mengubah kebiasaan dan membuat resolusi. (Baca juga: Selain Covid-19, Disease X Bisa Jadi Pandemi Berikutnya )
“Sering kali, resolusi kita terlalu besa atau kita membuat terlalu banyak dan oleh karena itu kita menempatkan diri kita sendiri untuk kegagalan,” kata Arvon dilansir dari Health Line.
"Untuk berhasil mencapai resolusi ini, memahami bahwa tujuan kecil dan jangka pendek adalah yang paling efektif dan mengambil resolusi selangkah demi selangkah adalah cara terbaik untuk berhasil," lanjutnya.
Personal trainer Maria Brilaki sekaligus pendiri Fitness Reloaded dan penulis buku Surprisingly Unstuck mengatakan orang sering menetapkan tujuan mereka terlalu tinggi, dan totalitas situasi dapat menjadi bumerang karena begitu kegembiraan awal hilang, rasa takut mengambil alih.
Pendidik konseling Diane Lange menjelaskan, bahwa ketakutan adalah alasan utama orang menyerah pada resolusi tahun baru mereka. Rasa takut adalah emosi yang sangat kuat sehingga dapat mengesampingkan prioritas dan tujuan yang ditetapkan untuk tahun baru.
“Kita dapat memiliki rasa takut akan kegagalan, kesuksesan, atau hanya takut akan perubahan melangkah keluar dari zona nyaman kita yang menghentikan klien saya di jalur mereka sebelum resolusi menjadi kebiasaan," jelas Lange. (Baca juga: Tak Maksimal, Kontestan Mirip Ashanty Ini Harus Tinggalkan Indonesian Idol )
Lange menambahkan, bahwa menghadapi ketakutan adalah langkah penting untuk mencapai tujuan. "Ini akan membawa Anda keluar dari zona nyaman Anda, yang menakutkan, tapi lihat gambaran besarnya dan perubahan apa yang akan membawa Anda pada akhirnya," tambah Lange.
(tdy)