Selain Covid-19, Disease X Bisa Jadi Pandemi Berikutnya

Selasa, 05 Januari 2021 - 06:01 WIB
loading...
Selain Covid-19, Disease X Bisa Jadi Pandemi Berikutnya
Covid-19 tidak akan menjadi pandemi terakhir di dunia. Para ilmuwan mengabarkan penyakit menular yang disebut Disease X akan menjadi pandemi berikutnya. Foto/Istimewa.
A A A
JAKARTA - Covid-19 tidak akan menjadi pandemi terakhir di dunia. Para ilmuwan mengabarkan bahwa berbagai penyakit menular yang saat ini disebut Disease X akan menjadi pandemi berikutnya. Hal ini diungkap Dr Kenneth Iserson, profesor emeritus pengobatan darurat di Universitas Arizona di Amerika Serikat, yang mengkhususkan diri dalam pengobatan global dan bencana.

Dilansir The Straits Times, Dr Iserson melihat sejumlah penyakit menular berpotensi berkembang menjadi Disease X. Disease X mengacu pada nama placeholder yang mengakui kemungkinan penyakit menular parah yang masih belum diketahui manusia. (Baca juga: 5 Fakta Parosmia, Gejala Baru COVID-19 )

"Mungkin ada penyakit menular lain yang tidak dikenali yang sudah beredar yang dapat memiliki implikasi yang menghancurkan. Tetapi tanggapan yang berbeda, bermotivasi politik dan tidak terkoordinasi terhadap Covid-19 menunjukkan bahwa kita belum belajar banyak yang akan mempersiapkan kita untuk pandemi di masa depan," kata Dr Iserson.

(Baca Juga : Epidemiolog Prediksi Libur Nataru Naikkan 20% Kasus Positif Covid-19 )

Disease X adalah salah satu dari selusin patogen mematikan, termasuk sindrom pernapasan akut parah (SARS) dan Ebola, yang dianggap sebagai prioritas utama penelitian oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Hal ini mengingat potensinya untuk menyebabkan pandemi.

Covid-19 adalah Disease X yang membuat dunia ke dalam krisis pada tahun 2020. Tetapi ketika negara-negara meluncurkan vaksin yang dikembangkan dalam waktu singkat di tahun baru, entitas tak dikenal berikutnya yang tidak disebutkan namanya mungkin sudah mengintai.

Dr K. Srinath Reddy selaku presiden Yayasan Kesehatan Masyarakat India, kepada The Straits Times menjelaskan, bahwa vaksin bukan obat untuk semua. Vaksin dan perawatan bersifat reaktif daripada pencegahan.

"Mereka bukan bentuk perlindungan jangka panjang yang pasti. Mikroba juga belajar bermutasi. Lebih penting lagi, pandemi baru dapat mulai dan mendatangkan malapetaka sebelum kita dapat mengembangkan vaksin atau menguji obat untuk melawan mereka," jelas Dr Reddy.

Tindakan pencegahan terbaik terhadap pandemi berikutnya, menurut Dr Iserson, adalah pengawasan internasional yang aktif, terutama di titik panas untuk penyakit baru, seperti China, lembah Amazon, dan Afrika tengah. (Baca juga: Menikmati Secangkir Kopi Sehari Bisa Bikin Hidup Lebih Lama )

Sisi baiknya, meskipun sebagian besar dunia sejauh ini tidak terlalu memperhatikan pentingnya mencegah Disease X, dengan fokusnya yang kuat untuk menaklukkan Covid-19, beberapa pemerintah sudah memikirkan beberapa langkah ke depan, membuat rencana baru dan lebih banyak dana.
(tdy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2537 seconds (0.1#10.140)