Khawatirkan Gempi, Kak Seto Minta Gisel dan Gading Jauhkan sang Anak dari Media Sosial
loading...
A
A
A
JAKARTA - Psikolog anak Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto meminta Gisel maupun Gading Marten menjauhkan putri mereka, Gempi , dari media sosial demi menghindari dampak negatif akibat eksposur pemberitaan sang ibu yang sedang tersandung kasus video asusila.
Kak Seto meminta, Gempi dibatasi untuk mengakses media sosial . Menurutnya, hal itu bertujuan menghindarkan Gempi dari paparan stigma buruk tentang orangtuanya, juga penurunan kepercayaan diri gadis kecil itu.
( )
Sebaliknya, lanjut Kak Seto, mood Gempi harus dijaga agar tetap bahagia. Caranya antara lain dengan mengajak Gempi bermain dan beraktivitas tanpa menggunakan gadget.
“Kalau ini tidak mendapatkan treatment psikologi, baik dari keluarga maupun oleh profesional, memang akan terkena dampak negatif, tidak percaya diri. Kemudian menimbulkan sifat-sifat negatif terhadap orangtuanya dan sebagainya. Mohon sementara ini dipisahkan dari media sosial dulu. Ciptakan suasana gembira seperti bernyanyi, mendongeng, bermain, loncat-loncat supaya sibuk dan asyik dengan dunianya sebagai anak anak,” ungkap Kak Seto seusai mengisi acara di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, kemarin (5/1).
Kak Seto juga meminta agar kasus Gisel tidak dilebih-lebihkan karena khawatir dengan Gempi.
“Saya mohon, karena ini menyangkut seorang anak ya, jangan sampai itu terlalu didramatisir. Artinya ini ibu sudah minta maaf, sudah menjalani proses hukum sampai dipidana, itu bagian dari bentuk pertanggungjawaban atas perilaku beliau. Kita memikirkan juga anak yang terkait sang ibu supaya nanti setelah makin besar, bertemu dengan teman-temannya lalu dijadikan bahan hujatan atau bullying 'kamu kan dulu ibunya gini',” ungkap psikolog berusia 69 tahun itu.
Terkait hak asuh terhadap Gempi, Kak Seto kembali mengatakan kalau Gading bisa saja mengambil hak tersebut kala Gisel sedang menjalani masa hukumannya. Hanya, ia menekankan agar hal tersebut tak sampai membuat mantan pasangan suami istri itu malah jadi memperebutkan hak asuh anak.
"Kalau kemudian sang bunda harus di lembaga pemasyarakatan, maka kalau bisa dialihkan ke sang ayah. Saya kira komunikasi dan video-video baik, saya kira juga bisa bekerja sama dengan baik. Yang penting jangan ada kesan memperebutkan hak asuh,” tandas Kak Seto.
( )
Apabila dibutuhkan, Kak Seto bersedia bertemu Gempi untuk memotivasinya di tengah kasus video syur yang menyeret Gisel.
Sebelumnya, Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait juga menyatakan jika hak asuh Gisel terhadap Gempi bisa dicabut dan diserahkan kepada Gading Marten.
Lihat Juga: Kental dengan Logat Medan, Mila Agustina dan Suami Hadirkan Konten Komedi yang Relate Banget!
Kak Seto meminta, Gempi dibatasi untuk mengakses media sosial . Menurutnya, hal itu bertujuan menghindarkan Gempi dari paparan stigma buruk tentang orangtuanya, juga penurunan kepercayaan diri gadis kecil itu.
( )
Sebaliknya, lanjut Kak Seto, mood Gempi harus dijaga agar tetap bahagia. Caranya antara lain dengan mengajak Gempi bermain dan beraktivitas tanpa menggunakan gadget.
“Kalau ini tidak mendapatkan treatment psikologi, baik dari keluarga maupun oleh profesional, memang akan terkena dampak negatif, tidak percaya diri. Kemudian menimbulkan sifat-sifat negatif terhadap orangtuanya dan sebagainya. Mohon sementara ini dipisahkan dari media sosial dulu. Ciptakan suasana gembira seperti bernyanyi, mendongeng, bermain, loncat-loncat supaya sibuk dan asyik dengan dunianya sebagai anak anak,” ungkap Kak Seto seusai mengisi acara di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, kemarin (5/1).
Kak Seto juga meminta agar kasus Gisel tidak dilebih-lebihkan karena khawatir dengan Gempi.
“Saya mohon, karena ini menyangkut seorang anak ya, jangan sampai itu terlalu didramatisir. Artinya ini ibu sudah minta maaf, sudah menjalani proses hukum sampai dipidana, itu bagian dari bentuk pertanggungjawaban atas perilaku beliau. Kita memikirkan juga anak yang terkait sang ibu supaya nanti setelah makin besar, bertemu dengan teman-temannya lalu dijadikan bahan hujatan atau bullying 'kamu kan dulu ibunya gini',” ungkap psikolog berusia 69 tahun itu.
Terkait hak asuh terhadap Gempi, Kak Seto kembali mengatakan kalau Gading bisa saja mengambil hak tersebut kala Gisel sedang menjalani masa hukumannya. Hanya, ia menekankan agar hal tersebut tak sampai membuat mantan pasangan suami istri itu malah jadi memperebutkan hak asuh anak.
"Kalau kemudian sang bunda harus di lembaga pemasyarakatan, maka kalau bisa dialihkan ke sang ayah. Saya kira komunikasi dan video-video baik, saya kira juga bisa bekerja sama dengan baik. Yang penting jangan ada kesan memperebutkan hak asuh,” tandas Kak Seto.
( )
Apabila dibutuhkan, Kak Seto bersedia bertemu Gempi untuk memotivasinya di tengah kasus video syur yang menyeret Gisel.
Sebelumnya, Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait juga menyatakan jika hak asuh Gisel terhadap Gempi bisa dicabut dan diserahkan kepada Gading Marten.
Lihat Juga: Kental dengan Logat Medan, Mila Agustina dan Suami Hadirkan Konten Komedi yang Relate Banget!
(tsa)