Hadapi Musim Hujan saat Pandemi, Tubuh Butuh Nutrisi Agar Imunitas Terjaga
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tantangan kesehatan saat ini semakin bertambah. Belum usai dengan COVID-19 , masyarakat kini tengah menghadapi musim penghujan. BMKG bahkan memprediksi akan terjadi cuaca ekstrem selama tiga hari ke depan di beberapa wilayah Indonesia.
Kalau sudah musim penghujan, maka identik dengan banjir yang bisa mengundang berbagai penyakit. Karenanya tubuh memerlukan daya tahan ekstra guna mencegah berbagai penyakit yang mungkin timbul. Tak pelak, asupan nutrisi optimal dibutuhkan pada masa ini untuk tingkatkan kekebalan tubuh.
Baca juga : Kenapa Vaksin Covid-19 Picu Bengkak pada Pengguna Filler?
Menurut Diana Felicia Suganda, M. Kes, Sp.GK sekira 70% dari sistem imunitas dipengaruhi oleh kesehatan saluran pencernaan. Bakteri baik berperan penting dalam proses pencernaan dan sistem imunitas. Jika saluran cerna sehat, maka imunitas tubuh pun akan meningkat. “Karenanya konsumsi bahan makanan yang mengandung probiotik dan prebiotik dapat meningkatkan kesehatan saluran cerna, termasuk susu fermentasi/yogurt,” ujar dr. Diana.
Bicara soal asupan nutrisi tepat, pastinya terdapat pada pola makan gizi seimbang. Komposisi makronutrien dan mikronutrien juga harus seimbang. Selain itu asupan protein juga harus diperbanyak, serta menerapkan perilaku hidup bersih sejak dini.
“Konsumsi buah dan sayuran penting, namun pastikan mengonsumsi makan dengan gizi seimbang (makronutrien dan mikronutrien), dan perhatikan asupan protein yaitu kombinas hewan dan nabati,” terang Spesialis Gizi Klinik- RS Pondok Indah Bintaro Jaya ini.
Baca juga : Tips Kendalikan Asupan Garam pada Makanan
Dr. Diana menekankan perlunya mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dengan jumlah yang tepat, serta jadwal makanan yang teratur dan mendapatkan berbagai variasi jenis makanan. “Tapi jika dari sumber bahan makanan tidak tercukupi, barulah cukupi dengan suplementasi,” kata dr. Diana. Tapi hati-hati, efek samping vitamin C dosis tinggi/megadosis dapat menyebabkan diare, mual, muntah, nyeri ulu hati, sakit kepala hingga insomnia.
Untuk melawan virus corona ada beberapa imun booster. Diantaranya zinc yang berperan dalam penyembuhan luka, Iron yang berguna sebagai pertahanan tubuh, Vitamin A yang membantu mengatur respon imun tubuh. Kemudian Vitamin C yang memiliki andil melindungi sel dari stress oksidatif, dan Vitamin E yang memiliki khasiat serupa Vitamin C.
Tak lupa Vitamin B6, yang sangat penting bagi fungsi darah, kulit, dan system saraf pusat. Zinc/Seng bisa ditemukan pada hati sapi, hati ayam, susu full cream, kacang merah, tempe, dan udang. Sedangkan Iron/zat besi terdapat pada bayam, kerang, kacang-kacangan, brokoli, dan lainnya. Vitamin bisa didapat dari minyak ikan, hati sapi, dan hati ayam.
Baca juga : 4 Olahraga yang Bisa Menghilangkan Perut Buncit
Adapun sumber vitamin C adalah jambu biji, kiwi, pepaya, jeruk, tomat, dan stroberi. Kacang-kacangan, alpukat, sayuran hijau, dan udang merupakan sumber vitamin E. Sedangkan vitamin B dapat ditemukan dari produk hewani dan produk nabati seperti buah non sitrus hingga kacang-kacangan. Buah seperti pepaya, alpukat, dan pisang menjadi opsi terbaik mendapatkan asupan vitamin B6 ini.
Kalau sudah musim penghujan, maka identik dengan banjir yang bisa mengundang berbagai penyakit. Karenanya tubuh memerlukan daya tahan ekstra guna mencegah berbagai penyakit yang mungkin timbul. Tak pelak, asupan nutrisi optimal dibutuhkan pada masa ini untuk tingkatkan kekebalan tubuh.
Baca juga : Kenapa Vaksin Covid-19 Picu Bengkak pada Pengguna Filler?
Menurut Diana Felicia Suganda, M. Kes, Sp.GK sekira 70% dari sistem imunitas dipengaruhi oleh kesehatan saluran pencernaan. Bakteri baik berperan penting dalam proses pencernaan dan sistem imunitas. Jika saluran cerna sehat, maka imunitas tubuh pun akan meningkat. “Karenanya konsumsi bahan makanan yang mengandung probiotik dan prebiotik dapat meningkatkan kesehatan saluran cerna, termasuk susu fermentasi/yogurt,” ujar dr. Diana.
Bicara soal asupan nutrisi tepat, pastinya terdapat pada pola makan gizi seimbang. Komposisi makronutrien dan mikronutrien juga harus seimbang. Selain itu asupan protein juga harus diperbanyak, serta menerapkan perilaku hidup bersih sejak dini.
“Konsumsi buah dan sayuran penting, namun pastikan mengonsumsi makan dengan gizi seimbang (makronutrien dan mikronutrien), dan perhatikan asupan protein yaitu kombinas hewan dan nabati,” terang Spesialis Gizi Klinik- RS Pondok Indah Bintaro Jaya ini.
Baca juga : Tips Kendalikan Asupan Garam pada Makanan
Dr. Diana menekankan perlunya mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dengan jumlah yang tepat, serta jadwal makanan yang teratur dan mendapatkan berbagai variasi jenis makanan. “Tapi jika dari sumber bahan makanan tidak tercukupi, barulah cukupi dengan suplementasi,” kata dr. Diana. Tapi hati-hati, efek samping vitamin C dosis tinggi/megadosis dapat menyebabkan diare, mual, muntah, nyeri ulu hati, sakit kepala hingga insomnia.
Untuk melawan virus corona ada beberapa imun booster. Diantaranya zinc yang berperan dalam penyembuhan luka, Iron yang berguna sebagai pertahanan tubuh, Vitamin A yang membantu mengatur respon imun tubuh. Kemudian Vitamin C yang memiliki andil melindungi sel dari stress oksidatif, dan Vitamin E yang memiliki khasiat serupa Vitamin C.
Tak lupa Vitamin B6, yang sangat penting bagi fungsi darah, kulit, dan system saraf pusat. Zinc/Seng bisa ditemukan pada hati sapi, hati ayam, susu full cream, kacang merah, tempe, dan udang. Sedangkan Iron/zat besi terdapat pada bayam, kerang, kacang-kacangan, brokoli, dan lainnya. Vitamin bisa didapat dari minyak ikan, hati sapi, dan hati ayam.
Baca juga : 4 Olahraga yang Bisa Menghilangkan Perut Buncit
Adapun sumber vitamin C adalah jambu biji, kiwi, pepaya, jeruk, tomat, dan stroberi. Kacang-kacangan, alpukat, sayuran hijau, dan udang merupakan sumber vitamin E. Sedangkan vitamin B dapat ditemukan dari produk hewani dan produk nabati seperti buah non sitrus hingga kacang-kacangan. Buah seperti pepaya, alpukat, dan pisang menjadi opsi terbaik mendapatkan asupan vitamin B6 ini.
(wur)