Perani Ibu Tunggal, Lulu Tobing Harus Menguras Emosi di Film Yang Tak Tergantikan
loading...
A
A
A
Perannya sekarang lebih gelap dibanding peran sebelumnya Sama-sama menjadi ibu di film Dua Garis Biru, tapi Lulu merasa perannya kali ini lebih terlihat gelap dibanding peran sebelumnya. "Menurut saya ini lebih gelap dibanding film saya sebelumnya, ini lebih emosional," kata artis 43 tahun lalu itu.
Adapun menjalani proses syuting selama 2 minggu di tengah pandemi corona (Covid-19) membuat Lulu lebih hati-hati menjaga diri, walaupun di lokasi syuting sudah diterapkan protokol kesehatan.
Baca juga : Melly Goeslaw Protes dr Tirta yang Pajang Fotonya: 'Anda Punya Masalah dengan Saya?'
Karenanya, Lulu dikenal sebagai orang yang hobi semprot-semprot, bahkan memiliki tas khusus berisi berbagai sanitizer. "Ini tiga anak (Dewa Dayana, Yasamin Jasem, Maisha Kanna) sudah biasa lihat ibunya nyemprot-nyemprot, mana tangan kalian, semprot-semprot, suruh mereka pakai masker kalau ngomong sama orang," kata istri bani Maulana Putra ini.
Herwin puas dengan performa Lulu Tobing. “Setelah lama enggak keluar, Lulu muncul di Dua Garis Biru. Waktu itu saya berpikir kenapa tidak mengangkat dia lagi ke level top of the pop,” ungkapnya.
Adapun menjalani proses syuting selama 2 minggu di tengah pandemi corona (Covid-19) membuat Lulu lebih hati-hati menjaga diri, walaupun di lokasi syuting sudah diterapkan protokol kesehatan.
Baca juga : Melly Goeslaw Protes dr Tirta yang Pajang Fotonya: 'Anda Punya Masalah dengan Saya?'
Karenanya, Lulu dikenal sebagai orang yang hobi semprot-semprot, bahkan memiliki tas khusus berisi berbagai sanitizer. "Ini tiga anak (Dewa Dayana, Yasamin Jasem, Maisha Kanna) sudah biasa lihat ibunya nyemprot-nyemprot, mana tangan kalian, semprot-semprot, suruh mereka pakai masker kalau ngomong sama orang," kata istri bani Maulana Putra ini.
Herwin puas dengan performa Lulu Tobing. “Setelah lama enggak keluar, Lulu muncul di Dua Garis Biru. Waktu itu saya berpikir kenapa tidak mengangkat dia lagi ke level top of the pop,” ungkapnya.
(wur)