Rilis Album ke-24, Suntikan Vaksin Slank untuk Slankers di Tengah Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Slank kembali merilis album baru bertajuk "Vaksin Slank". Album ke-24 Slank selama berkiprah di industri musik ini merupakan bentuk kreativitas yang diharapkan bisa menjadi "vaksin" buat masyarakat.
Menariknya, album terbaru Slank ini proses rekamannya sangat jauh berbeda dari album-album sebelumnya. Di tengah pandemi yang mewajibkan semua orang membatasi kegiatan di luar rumah, Slank memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk melakukan proses rekaman sendiri-sendiri.
Album berisi lagu yang semua liriknya ditulis oleh penabuh drum Slank, Bimbim, ini kembali menunjukkan ciri khas serta konsistensi Slank yang selalu menghasilkan karya dengan melihat fenomena sosial yang terjadi saat ini. Menurut drummer kelahiran Jakarta, 25 Desember 1966 itu, "Vaksin Slank" adalah album kontemplasi yang berisi banyak perenungan atau refleksi di tengah pandemi. Seluruh lagunya ditulis sepanjang 2020 di tengah pandemi COVID-19.
"Isinya soal keadaan hari ini, direkam dengan new style, bener-bener ngandelin teknologi. Mudah-mudahan album ini bisa jadi new rules buat Slankers. Jadi pedoman hadapi pandemi," ujar Bimbim dalam konferensi pers virtual, Senin (18/1) sore.
Penggebuk drum bernama lengkap Bimo Setiawan Almachzumi itu mengatakan, pandemi corona tidak lantas menyetop laju kreativitas Slank. Dia tak memungkiri COVID-19 memang memperlambat langkah Bimbim serta Kaka (vokal), Abdee (gitar), Ridho (gitar), dan Ivanka (bas), tetapi tidak sampai menghentikan mereka.
“Dulu Slank pernah terhambat lajunya karena narkoba, namun hal itu tak menghentikan langkah kita. Slank malah makin berontak makin mencari cara jalan keluar dengan memanfaatkan teknologi. Seperti narkoba memperlambat langkah kita, tapi tidak menghentikan langkah,” ujar Bimbim.
Salah satu bukti bahwa kreativitas Slank tetap berjalan adalah dengan diluncurkannya album "Vaksin". Album tersebut menyoroti cinta, lingkungan hidup, sosial, dan pergerakan anak muda. Meski tidak ada hubungannya dengan vaksin COVID-19, album ini diyakini Slank memiliki ramuan yang bisa membuat "kebal mental dan menjaga imun tubuh" agar terhindar dari virus-virus jahat.
Kini dengan adanya pandemi, kreativitas Slank juga mulai terasah dan terbiasa dengan konsep baru untuk panggung pertunjukan. Bagi mereka, ini merupakan cara baru yang harus diikuti agar bisa bertahan di industri musik Tanah Air. "Kita sudah punya konsep baru untuk panggung, ya jadi mahal memang biayanya. Manusia kan makhluk yang survive. Jadi menghadapi ini semua harus lebih kreatif untuk cari jalan baru," ujar Bimbim lagi.
Bimbim mengungkapkan, album "Vaksin" bergaya rock n roll di mana ada simbol matahari yang melambangkan single pertama dirilis di awal matahari pertama di tahun 2021.
Ridho merasa para pekerja seni khususnya musisi, harus bisa menerapkan cara baru dalam dunia pertunjukan. Sebab, saat ini solusi tampil secara daring merupakan yang terbaik. "Kalau nunggu yang konvensional kayak dulu nunggu EO bikin event, emang nggak akan dapat. Mau nggak mau ya dukung konsep yang bikin kita survive, setidaknya itulah yang bikin survive," kata Ridho.
"Saya lebih saran ke pemerintah free wifi, dari Sabang sampai Merauke harus disiapkan pemerintah melihat musik ini sebagai bukan hanya industri, tapi juga ekosistem yang dijaga. Jangan hanya berikan ikan tapi nggak diapakan ekosistem itu, dan mencoba untuk survive," timpal Abdee.
Kaka menyampaikan bahwa Slank sudah lama menggagas ide terkait tajuk "Vaksin Slank", bahkan sebelum ada harapan mengenai keberadaan vaksin. Dia bersyukur kini vaksin untuk COVID-19 sudah ada dan segera didistribusikan.
"Awal-awal diskusi, ini kan lagi musim virus. Lawannya apa nih, ya vaksin. Walau pada saat itu vaksin nggak kepikiran, belum ada. Mungkin kegiatan Slank jadi doa, sekarang ada juga vaksin barengan," ucap Kaka.
Album ini berisi 10 lagu antara lain "Introspeksi", "New Normal Cinta", "Vaksin", "S.O.S Cinta", "F.U", "Tuhan Sedang Menegur Kita", dan "Jangan Bangunkan Macan Tidur". Tembang lain yakni "Seleksi Alam", "Jangan Pergi", dan "Rhapsody Indonesia".
Paket album "Vaksin Slank" dijual seharga Rp100.000, berisi CD album serta tas serbaguna dalam lima pilihan warna. Album bisa dibeli via The Slankstore serta platform jual-beli daring seperti Shopee, Tokopedia, dan Bukalapak.
Menariknya, album terbaru Slank ini proses rekamannya sangat jauh berbeda dari album-album sebelumnya. Di tengah pandemi yang mewajibkan semua orang membatasi kegiatan di luar rumah, Slank memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk melakukan proses rekaman sendiri-sendiri.
Album berisi lagu yang semua liriknya ditulis oleh penabuh drum Slank, Bimbim, ini kembali menunjukkan ciri khas serta konsistensi Slank yang selalu menghasilkan karya dengan melihat fenomena sosial yang terjadi saat ini. Menurut drummer kelahiran Jakarta, 25 Desember 1966 itu, "Vaksin Slank" adalah album kontemplasi yang berisi banyak perenungan atau refleksi di tengah pandemi. Seluruh lagunya ditulis sepanjang 2020 di tengah pandemi COVID-19.
"Isinya soal keadaan hari ini, direkam dengan new style, bener-bener ngandelin teknologi. Mudah-mudahan album ini bisa jadi new rules buat Slankers. Jadi pedoman hadapi pandemi," ujar Bimbim dalam konferensi pers virtual, Senin (18/1) sore.
Penggebuk drum bernama lengkap Bimo Setiawan Almachzumi itu mengatakan, pandemi corona tidak lantas menyetop laju kreativitas Slank. Dia tak memungkiri COVID-19 memang memperlambat langkah Bimbim serta Kaka (vokal), Abdee (gitar), Ridho (gitar), dan Ivanka (bas), tetapi tidak sampai menghentikan mereka.
“Dulu Slank pernah terhambat lajunya karena narkoba, namun hal itu tak menghentikan langkah kita. Slank malah makin berontak makin mencari cara jalan keluar dengan memanfaatkan teknologi. Seperti narkoba memperlambat langkah kita, tapi tidak menghentikan langkah,” ujar Bimbim.
Salah satu bukti bahwa kreativitas Slank tetap berjalan adalah dengan diluncurkannya album "Vaksin". Album tersebut menyoroti cinta, lingkungan hidup, sosial, dan pergerakan anak muda. Meski tidak ada hubungannya dengan vaksin COVID-19, album ini diyakini Slank memiliki ramuan yang bisa membuat "kebal mental dan menjaga imun tubuh" agar terhindar dari virus-virus jahat.
Kini dengan adanya pandemi, kreativitas Slank juga mulai terasah dan terbiasa dengan konsep baru untuk panggung pertunjukan. Bagi mereka, ini merupakan cara baru yang harus diikuti agar bisa bertahan di industri musik Tanah Air. "Kita sudah punya konsep baru untuk panggung, ya jadi mahal memang biayanya. Manusia kan makhluk yang survive. Jadi menghadapi ini semua harus lebih kreatif untuk cari jalan baru," ujar Bimbim lagi.
Bimbim mengungkapkan, album "Vaksin" bergaya rock n roll di mana ada simbol matahari yang melambangkan single pertama dirilis di awal matahari pertama di tahun 2021.
Ridho merasa para pekerja seni khususnya musisi, harus bisa menerapkan cara baru dalam dunia pertunjukan. Sebab, saat ini solusi tampil secara daring merupakan yang terbaik. "Kalau nunggu yang konvensional kayak dulu nunggu EO bikin event, emang nggak akan dapat. Mau nggak mau ya dukung konsep yang bikin kita survive, setidaknya itulah yang bikin survive," kata Ridho.
"Saya lebih saran ke pemerintah free wifi, dari Sabang sampai Merauke harus disiapkan pemerintah melihat musik ini sebagai bukan hanya industri, tapi juga ekosistem yang dijaga. Jangan hanya berikan ikan tapi nggak diapakan ekosistem itu, dan mencoba untuk survive," timpal Abdee.
Kaka menyampaikan bahwa Slank sudah lama menggagas ide terkait tajuk "Vaksin Slank", bahkan sebelum ada harapan mengenai keberadaan vaksin. Dia bersyukur kini vaksin untuk COVID-19 sudah ada dan segera didistribusikan.
"Awal-awal diskusi, ini kan lagi musim virus. Lawannya apa nih, ya vaksin. Walau pada saat itu vaksin nggak kepikiran, belum ada. Mungkin kegiatan Slank jadi doa, sekarang ada juga vaksin barengan," ucap Kaka.
Album ini berisi 10 lagu antara lain "Introspeksi", "New Normal Cinta", "Vaksin", "S.O.S Cinta", "F.U", "Tuhan Sedang Menegur Kita", dan "Jangan Bangunkan Macan Tidur". Tembang lain yakni "Seleksi Alam", "Jangan Pergi", dan "Rhapsody Indonesia".
Paket album "Vaksin Slank" dijual seharga Rp100.000, berisi CD album serta tas serbaguna dalam lima pilihan warna. Album bisa dibeli via The Slankstore serta platform jual-beli daring seperti Shopee, Tokopedia, dan Bukalapak.
(tsa)