Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo Sebut Sociopreneur Muda Bisa Memajukan Parekraf
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo menyebut ada perubahan passion pada generasi muda, khususnya bagi mereka yang berkecimpung di dunia usaha atau menjadi entrepreneur.
Perubahan passion ini dinilai Angela memiliki dampak yang sangat bermanfaat bagi kelangsungan industri pariwisata di Tanah Air.
Menurutnya, saat ini banyak anak muda yang berkerja bukan sekadar untuk mencari pendapatan, tetapi juga memberikan manfaat dan kontribusi bagi masyarakat dan lingkungan.
"Perubahan passion itu yang dikenal dengan istilah Sociopreneurship. Anak-anak muda sekarang mulai bertanya-tanya the meaning kenapa mereka harus bekerja. Dan akhir-akhir ini mereka lebih mementingkan mantaat dan kontribusi bagi lingkungan sekitar dari apa yang mereka dapatkan," kata Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo dalam acara peluncuran SBMPTNP 2021, di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (1/2/2021).
Kehadiran sociopreneur, kata Angela Tanoesoedibjo, bermanfaat bagi pengembangan suatu destinasi wisata mengingat model bisnisnya tidak harus menunggu dana CSR (Corporate Social Responsibility) seperti yang dilakukan perusahaan-perusahaan pada umumnya.
Karenanya, Angela mengatakan bahwa Kemenparekraf sangat mendukung anak-anak muda yang memang tertarik untuk menjadi sociopreneur. Meski tantangan yang harus mereka hadapi ke depannya tidaklah mudah.
"Ini satu hal yang bisa kita kembangkan ke depannya. Akan tetapi harus dibikin bisnis model baru di mana profitnya bisa kita kembangkan lagi dan akhirnya menjadi manfaat bagi masyarakat dan lingkungan," terang Angela.
"Namun di saat yang sama, bisnis model mereka juga harus kita jamin financialnya agar sustainable. Memang bukan hal yang mudah. Tapi bisa kita kembangkan bersama," imbuhnya.
Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo juga mengingatkan bahwa Indonesia terkhusus sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, sangat beruntung sekali memiliki potensi alam dan budaya yang luar biasa.
Ini harus dipahami bersama sehingga bisa masyarakat bisa memanfaatkan peluang dari potensi tersebut. Sebagai contoh, seringkali kita lupa untuk berinovasi dan beradaptasi dengan digital.
Padahal, bila kedua elemen ini bisa dikombinasikan dengan budaya Indonesia justru dapat menciptakan keunikan tersendiri.
“Keunikan ini bisa kita tawarkan ke seluruh dunia sehingga bisa jadi top of mind. Pada akhirnya, dunia bisa melihat Indonesia secara utuh dan apa adanya,” tandasnya.
Perubahan passion ini dinilai Angela memiliki dampak yang sangat bermanfaat bagi kelangsungan industri pariwisata di Tanah Air.
Menurutnya, saat ini banyak anak muda yang berkerja bukan sekadar untuk mencari pendapatan, tetapi juga memberikan manfaat dan kontribusi bagi masyarakat dan lingkungan.
"Perubahan passion itu yang dikenal dengan istilah Sociopreneurship. Anak-anak muda sekarang mulai bertanya-tanya the meaning kenapa mereka harus bekerja. Dan akhir-akhir ini mereka lebih mementingkan mantaat dan kontribusi bagi lingkungan sekitar dari apa yang mereka dapatkan," kata Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo dalam acara peluncuran SBMPTNP 2021, di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (1/2/2021).
Kehadiran sociopreneur, kata Angela Tanoesoedibjo, bermanfaat bagi pengembangan suatu destinasi wisata mengingat model bisnisnya tidak harus menunggu dana CSR (Corporate Social Responsibility) seperti yang dilakukan perusahaan-perusahaan pada umumnya.
Karenanya, Angela mengatakan bahwa Kemenparekraf sangat mendukung anak-anak muda yang memang tertarik untuk menjadi sociopreneur. Meski tantangan yang harus mereka hadapi ke depannya tidaklah mudah.
"Ini satu hal yang bisa kita kembangkan ke depannya. Akan tetapi harus dibikin bisnis model baru di mana profitnya bisa kita kembangkan lagi dan akhirnya menjadi manfaat bagi masyarakat dan lingkungan," terang Angela.
"Namun di saat yang sama, bisnis model mereka juga harus kita jamin financialnya agar sustainable. Memang bukan hal yang mudah. Tapi bisa kita kembangkan bersama," imbuhnya.
Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo juga mengingatkan bahwa Indonesia terkhusus sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, sangat beruntung sekali memiliki potensi alam dan budaya yang luar biasa.
Ini harus dipahami bersama sehingga bisa masyarakat bisa memanfaatkan peluang dari potensi tersebut. Sebagai contoh, seringkali kita lupa untuk berinovasi dan beradaptasi dengan digital.
Padahal, bila kedua elemen ini bisa dikombinasikan dengan budaya Indonesia justru dapat menciptakan keunikan tersendiri.
“Keunikan ini bisa kita tawarkan ke seluruh dunia sehingga bisa jadi top of mind. Pada akhirnya, dunia bisa melihat Indonesia secara utuh dan apa adanya,” tandasnya.
(tdy)