Wanita Hamil Covid-19 Bisa Mentransfer Antibodi pada Bayinya

Sabtu, 06 Februari 2021 - 18:09 WIB
loading...
Wanita Hamil Covid-19...
Studi yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Pediatrics mengklaim bahwa wanita hamil yang terinfeksi COVID-19 dapat mentransfer antibodi ke bayi melalui plasenta. Foto/bellefleurphysio.
A A A
JAKARTA - Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Pediatrics mengklaim bahwa ibu yang terinfeksi COVID-19 selama kehamilan dapat mentransfer antibodi ke bayi melalui plasenta.

Penelitian tersebut mengambil sampel darah dari lebih dari 1.470 wanita hamil di Rumah Sakit Pennsylvania antara April dan Agustus 2020, dimana peneliti menemukan dan menganalisis antibodi COVID-19 pada 83 ibu baru.



Diketahui bahwa sekitar 87% bayi yang baru lahir menunjukkan laporan antibodi COVID-19 di tali pusar mereka. Jumlah dan sifat antibodi pada bayi baru lahir bergantung pada jenis dan jumlah antibodi yang ada pada ibu selama kehamilannya.

"Temuan kami menunjukkan potensi antibodi yang diturunkan dari ibu untuk memberikan perlindungan neonatal dari infeksi SARS-CoV-2 dan akan membantu menginformasikan pedoman manajemen neonatal dan desain uji coba vaksin selama kehamilan," kata peneliti dilansir dari Times of India, Sabtu (6/2).

Imunoglobulin G (IgG) adalah sejenis antibodi yang terdapat dalam darah tali pusat yang membantu melindungi tubuh dari berbagai infeksi. Sesuai penelitian terbaru, imunoglobulin G (IgG) terdeteksi pada 83 dari 1.471 wanita (6%) saat melahirkan, dan IgG ditemukan dalam darah tali pusat dari 72 dari 83 bayi baru lahir (87%).

Ini mencerminkan tingkat IgG yang sama pada ibu dan bayi baru lahir. Sebanyak 11 bayi yang dites negatif untuk antibodi tersebut disebabkan oleh rendahnya kadar IgG pada ibu mereka atau karena rendahnya jumlah produksi antibodi oleh ibu.



Sebaliknya, tidak ada antibodi IgM, yang merupakan antibodi pertama yang muncul sebagai respons terhadap paparan awal antigen, ditemukan dalam darah tali pusat ibu. Hal ini menunjukkan bahwa ibu tidak menginfeksi anaknya selama kehamilan karena antibodi IgM tidak dapat ditransfer melalui plasenta.

"Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah antibodi SARS-CoV-2 melindungi terhadap infeksi bayi baru lahir. Jika demikian, pada konsentrasi apa, dan apakah kinetika transplasental dari antibodi yang diperoleh dari vaksin serupa dengan antibodi yang diperoleh secara alami," ujar peneliti.
(tdy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1231 seconds (0.1#10.140)