Millen Cyrus Dinyatakan Positif Benzo, Narkoba Jenis Apa Itu?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Selebgram Millen Cyrus dikabarkan kembali tertangkap polisi lantaran kasus penyalahgunaan narkoba. Berdasarkan hasil tes urin, Millen disebut positif mengonsumsi benzo. Lantas, apa itu benzo?
Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menangkap Millen di sebuah kafe di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (28/2) dinihari. Berdasarkan hasil tes urin, keponakan Ashanty tersebut dinyatakan positif benzo.
“Kami memeriksa seorang selebgram berinisial MC dan temannya. Dari hasil tes urine dan usap antigen, mereka positif benzo,” kata Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Mukti Juharsa.
Selain Millen, sejumlah selebriti lain pernah terjerat kasus penyalahgunaan narkotika jenis benzo. Di antaranya Lucinta Luna dan Roy Kiyoshi. Lantas, apa itu benzo?
Melansir laman Medical News Today, benzo atau benzodiazepin adalah kelas obat psikoaktif yang digunakan untuk mengobati berbagai kondisi, termasuk kecemasan dan insomnia. Obat ini memiliki manfaat yang dapat membantu mengurangi kecemasan dan kejang, mengendurkan otot, dan merangsang kantuk untuk tidur.
Benzodiazepin efektif mengobati berbagai gangguan psikologis dan neurologis. Mulai insomnia, gangguan kecemasan umum, kejang, serangan panik, dan kecanduan alkohol. Beberapa efek samping penggunaan benzodiazepine yakni mengantuk, kebingungan, pusing, gemetar, gangguan koordinasi, masalah pengelihatan, pening, depresi, hingga sakit kepala.
Penggunaan jangka panjang benzodiazepin juga dapat menyebabkan ketergantungan fisik. Ketergantungan tersebut dapat dimulai setelah menggunakan obat itu selama satu bulan pada dosis tertentu. Pasalnya, cara kerja benzo ini meningkatkan aktivitas zat kimia dalam tubuh yang disebut neurotransmitter gamma-aminobutyric acid (GABA) atau asam gamma-aminobutirat. Artinya, benzo memengaruhi saraf pusat agar menghasilkan efek rasa tenang, hipnotik (menginduksi tidur), ansiolitik (antikecemasan), antikonvulsan, dan sifat relaksan otot.
Gejala kecanduan benzodiazepin ditandai dengan sulit tidur, perasaan depresi, dan berkeringat. Lebih lanjut, kecanduan obat terlarang ini juga dapat menyebabkan overdosis, depresi pada sistem saraf pusat, gangguan keseimbangan dan kontrol gerakan, serta bisa membuat pemakai bicara cadel.
Selain itu, sebuah tim peneliti dari Prancis dan Kanada menemukan, ada hubungan antara penggunaan benzodiazepine dengan peningkatan risiko penyakit alzheimer. Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa semakin besar dosis kumulatif benzodiazepin seseorang, semakin tinggi risikonya terhadap alzheimer.
Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menangkap Millen di sebuah kafe di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (28/2) dinihari. Berdasarkan hasil tes urin, keponakan Ashanty tersebut dinyatakan positif benzo.
“Kami memeriksa seorang selebgram berinisial MC dan temannya. Dari hasil tes urine dan usap antigen, mereka positif benzo,” kata Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Mukti Juharsa.
Selain Millen, sejumlah selebriti lain pernah terjerat kasus penyalahgunaan narkotika jenis benzo. Di antaranya Lucinta Luna dan Roy Kiyoshi. Lantas, apa itu benzo?
Melansir laman Medical News Today, benzo atau benzodiazepin adalah kelas obat psikoaktif yang digunakan untuk mengobati berbagai kondisi, termasuk kecemasan dan insomnia. Obat ini memiliki manfaat yang dapat membantu mengurangi kecemasan dan kejang, mengendurkan otot, dan merangsang kantuk untuk tidur.
Benzodiazepin efektif mengobati berbagai gangguan psikologis dan neurologis. Mulai insomnia, gangguan kecemasan umum, kejang, serangan panik, dan kecanduan alkohol. Beberapa efek samping penggunaan benzodiazepine yakni mengantuk, kebingungan, pusing, gemetar, gangguan koordinasi, masalah pengelihatan, pening, depresi, hingga sakit kepala.
Penggunaan jangka panjang benzodiazepin juga dapat menyebabkan ketergantungan fisik. Ketergantungan tersebut dapat dimulai setelah menggunakan obat itu selama satu bulan pada dosis tertentu. Pasalnya, cara kerja benzo ini meningkatkan aktivitas zat kimia dalam tubuh yang disebut neurotransmitter gamma-aminobutyric acid (GABA) atau asam gamma-aminobutirat. Artinya, benzo memengaruhi saraf pusat agar menghasilkan efek rasa tenang, hipnotik (menginduksi tidur), ansiolitik (antikecemasan), antikonvulsan, dan sifat relaksan otot.
Gejala kecanduan benzodiazepin ditandai dengan sulit tidur, perasaan depresi, dan berkeringat. Lebih lanjut, kecanduan obat terlarang ini juga dapat menyebabkan overdosis, depresi pada sistem saraf pusat, gangguan keseimbangan dan kontrol gerakan, serta bisa membuat pemakai bicara cadel.
Selain itu, sebuah tim peneliti dari Prancis dan Kanada menemukan, ada hubungan antara penggunaan benzodiazepine dengan peningkatan risiko penyakit alzheimer. Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa semakin besar dosis kumulatif benzodiazepin seseorang, semakin tinggi risikonya terhadap alzheimer.
(tsa)