Susu Sapi A2 Baik untuk Saluran Cerna, Dukung Imunitas hingga Kurangi Risiko Penyakit Serius
loading...
A
A
A
JAKARTA - Susu sapi A2 atau dalam bahasa ilmiah disebut beta-kasein A2 menyimpan manfaat besar untuk kesehatan . Sifatnya yang mudah dicerna karena terdiri dari 100% beta-kasein A2, membuat susu sapi A2 mampu mengurangi risiko penyakit serius dan lebih baik untuk meningkatkan imunitas tubuh.
"Susu sapi A2 hanya memiliki kandungan beta-kasein A2 sehingga lebih mudah dicerna oleh tubuh manusia. Saat tubuh mengonsumsi susu sapi A2 dan mencerna beta-kasein A2 tidak akan terbentuk senyawa BCM-7 (beta-casomorphin-7 terkandung pada susu sapi A1)," kata Profesor Kehormatan Sistem Agri-Food Lincoln University, Selandia Baru, Keith Woodford dalam jumpa pers, Sabtu (27/2).
"Dengan begitu tidak akan menimbulkan efek pada kesehatan manusia, seperti rasa tidak nyaman pada perut ataupun risiko penyakit serius lain,” lanjutnya.
Susu sapi A2 juga memiliki kebaikan untuk kekebalan tubuh manusia karena konsentrat protein yang diproduksi secara alami terbukti meningkatkan glutathione intraseluler yang merupakan pilihan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Pada manusia, air susu ibu (ASI) juga hanya mengandung 100% beta-kasein A2 tanpa ada kandungan beta-kasein A1 sehingga tidak menimbulkan masalah pada bayi serta mampu meningkatkan imunitas tubuh bayi.
"Semua susu yang diproduksi oleh spesies ruminansia lain, contohnya domba, kambing, kerbau, sapi Asia dan sapi Afrika berjenis A2 semua. Demikian pula ASI manusia, semuanya berjenis A2," jelas Profesor Keith.
Awalnya susu sapi A2 merupakan sesuatu yang kontroversial. Penemuan ini membuat industri susu menjadi khawatir dan mereka berupaya menyangkal hal tersebut.
"Namun, seiring waktu berjalan, industri susu mulai mengakui kebenaran temuan ini dan kini beberapa perusahaan susu global sudah mulai memproduksi produk susu sapi A2," tutup Profesor Keith.
"Susu sapi A2 hanya memiliki kandungan beta-kasein A2 sehingga lebih mudah dicerna oleh tubuh manusia. Saat tubuh mengonsumsi susu sapi A2 dan mencerna beta-kasein A2 tidak akan terbentuk senyawa BCM-7 (beta-casomorphin-7 terkandung pada susu sapi A1)," kata Profesor Kehormatan Sistem Agri-Food Lincoln University, Selandia Baru, Keith Woodford dalam jumpa pers, Sabtu (27/2).
"Dengan begitu tidak akan menimbulkan efek pada kesehatan manusia, seperti rasa tidak nyaman pada perut ataupun risiko penyakit serius lain,” lanjutnya.
Susu sapi A2 juga memiliki kebaikan untuk kekebalan tubuh manusia karena konsentrat protein yang diproduksi secara alami terbukti meningkatkan glutathione intraseluler yang merupakan pilihan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Pada manusia, air susu ibu (ASI) juga hanya mengandung 100% beta-kasein A2 tanpa ada kandungan beta-kasein A1 sehingga tidak menimbulkan masalah pada bayi serta mampu meningkatkan imunitas tubuh bayi.
"Semua susu yang diproduksi oleh spesies ruminansia lain, contohnya domba, kambing, kerbau, sapi Asia dan sapi Afrika berjenis A2 semua. Demikian pula ASI manusia, semuanya berjenis A2," jelas Profesor Keith.
Awalnya susu sapi A2 merupakan sesuatu yang kontroversial. Penemuan ini membuat industri susu menjadi khawatir dan mereka berupaya menyangkal hal tersebut.
"Namun, seiring waktu berjalan, industri susu mulai mengakui kebenaran temuan ini dan kini beberapa perusahaan susu global sudah mulai memproduksi produk susu sapi A2," tutup Profesor Keith.
(tsa)